Setalah beberapa hari dari sakitnya, sikap Chan yg tadinya begitu ceria kini tak nampak lagi pada dirinya. Chan lebih terlihat pendiam di banding biasanya, temannya Allen pun jadi sedikit bingung karna sikapnya itu.
"Chan~"
"Hmm kenapa?"
"Kenapa kau jadi begini sih, Kau kenapa Chan!" Kesal Allen.
"Aku gapapa, kok.."
Allen semakin bingung dengan sikap Chan, tiba-tiba serim datang dengan rombongannya.
"Lihat buu, ini dia sosok pencurinya.. geledah saja tasnya!!" Kata serim.
"Chan apa kau mengambil dompet uang kas kelas sebelah?" Tanya guru tersebut.
"Dompet? Dompet apa buu?"
"Jangan pura-pura ga tau deh lo!! Udh jelas-jelas di cctv Lo yg ambil ada buktinya juga!" Sambung yeonjun.
"Tapi buu, Chan ga tau apa-apa soal dompet itu, liatnya aja belum pernah."
"Boleh ibu lihat tas mu?" Tanya guru itu.
"I-iya silahkan.."
Chan memberikan tasnya dan memperlihatkan pada mereka semua bahwa ia benar-benar tak mencurinya. Tapi siapa sangka, ternyata dompet tersebut ada di dalam tasnya Chan. Allen yg kebetulan berada di sana juga terkejut dengan itu, dia tak menyangka bahwa temannya yg berubah sikap itu ternyata mencuri sesuatu.
"Ini apa Chan, dompet ini ada di tasmu.." guru itu segera mengecek isi dompetnya. "Loh kok ga ada! Kamu taro mana Chan?!"
"Lah astaga, Chan Chan uangnya Lo ambil dompetnya Lo masih taro."
"Tapi Bu saya ga ngambil dompet itu, beneran."
"Sudah, temui ibu di ruang guru nanti."
~
Setelah dari ruang guru tadi, Chan hanya di mintai keterangan dan uang ganti rugi untuk uang tersebut. Padahal dia sudah beberapa kali menjelaskan pada gurunya itu, tapi sia-sia tak akan ada yg percaya padanya.
Dia kembali ke kelasnya dengan menyusuri lorong sekolahnya, ketika sedang hening dan hanya dia saja yg lewat. Seluruh kelas membuka jendela saat Chan lewat dan melemparinya dengan sampah makanan, ia benar-benar merasa sakit hati sekarang.
Karna sekarang benar-benar tak ada yg percaya lagi padanya, bahkan Allen tadi menjauhinya karna dia melihat Chan di tuduh sebagai pencuri tadi. Seragam Chan kotor dan jalanan yg di lewatinya penuh sampah, dan semuanya mengejek Chan dengan panggilan pencuri.
Sekarang dia sudah berada di depan rumahnya dengan kondisi yg berantakan, baju yg kotor dan bau dengan beberapa sampah di tas sekolahnya.
Seungcheol yg kebetulan hari itu libur, dia melihat Chan dengan kondisi seperti itu. Kenapa? Itu yg ada di pikirannya saat itu.
Dia mencoba menghampiri putranya itu. "Kau kenapa, kenapa dengan pakaian mu?" Chan tak menjawab atau menoleh ke arah ayahnya, dia masih terus berjalan menuju kamarnya.
"Aku bertanya padamu Choi Chan!"
Tiba-tiba... "Dia mencuri uang kas kelas sebelah ayah, bahkan di dompet nya juga gak menyisakan uang sama sekali."
Seungcheol yg mendengar itu langsung di penuhi oleh emosi, dia tak menyangka bahwa Chan akan melakukan hal memalukan seperti itu.
"Kenapa? Apa kurang uang yg aku berikan untuk mu? Apa kurang kartu ATM yg aku berikan untuk mu? Kenapa kau melakukan itu, kenapa!!!" Bentak Seungcheol.
"Aku sudah bilang beberapa kali, aku tak melakukan itu, aku tak mengambil uang itu aku tak tau apapun!! Semuanya selalu menyalahkan aku, selalu menuduhku tanpa bukti!!" Jawab Chan dengan suara keras juga.

KAMU SEDANG MEMBACA
Menunggu - Chan [End]
Diversos"jika saja dulu aku pergi bersama ibu, pasti hidupku tak akan seperti ini.. ibu lihat sendiri dari atas sana kan, aku tersiksa di sini buu.. aku tak bisa melakukan apapun selain menurut pada ayah, dan saudara tiriku.. istri barunya kadang masih terl...