12

166 11 0
                                    

Setelah 2 Minggu di rumah sakit, akhirnya Chan sekarang sudah di perbolehkan pulang oleh para dokter dengan syarat dia harus sering kontrol ia pun menyetujuinya.

Sekarang dia sudah berada di mobil bersama ayah ibu dan serim juga, sedangkan Jeonghan dia mengemudikan mobil nya sendiri.

-

Setelah beberapa menit mengemudi akhirnya mereka sampai di rumahnya, semua rumahnya di hias ada Allen dan juga semua temannya serim di sana.

"Lihat Chan, mereka semua menghias rumah ini dengan baik.. huh, ayo masuk."

Serim menuntun Chan sampai kedalam rumah, semuanya sedang menyiapkan makanan di meja makan.

"Wahh bi Ina yg masak ini?" Tanya Chan yg melihat banyak sekali makanan di meja makan tersebut.

"Iya den, di bantuin den Allen juga.." jawab bi Ina.

"Wuu.. Allen juga bisa masak?"

"Wiihh bisa dong, kalo ga bisa masak gue mau makan apa?"

"Kan ada Ema Lo." Kata yeonjun.

"Lah mami gue kerja."

"Iya dah, anak mami."

Mereka tertawa dan tiba-tiba pak John datang.

"Kue ulang tahun datang..."

Mereka semua melihat ke arah sumber suara.

"Eh pak John lucu jadi badut." Kata Wooyoung.

"Gapapa jadi badut, dari pada membadut?" Sambung yeosang.

"Selamat ulang tahun Aden.." kata pak John sambil memberikan kue ulang tahun nya.

"Eh, Chan?"

"Iyaa, sekarang Aden kan ulang tahun masa Aden lupa sih."

"Oh iya kah, hihi Chan beneran ga inget.."

Tiba-tiba Seungcheol datang dan memeluknya dari belakang.

"Happy birthday sayang.."

"Ayah..."

"Maafkan ayah sayang, ayah janji ga akan ulangi kesalahan yang sama lagi, ayah mau selamanya sama Chan.. Chan juga harus selamanya sama ayah yaa.."

Chan mengangguk dan tersenyum.

"Terimakasih ayah.."

"Ayah sangat sayang Chan, sampai kapan pun.."

"Lebih sayang Chan atau serim?" Kata Chan.

"Emm Chan aja."

"aaaa ayahh!!!" Rengek serim.

"Gapapa serim ada ibu.." kata sang ayah.

"Tapi Chan mau sama ibu." Lalu beralih memeluk Mina.

"Nah kan huu, ayah sendiri.. wleee.." ejek serim.

"Eiihh, awas kamu yah."

Mereka semua tertawa.

"Udh udh, ayo makan dulu atau mau potong kue nya dulu?"

Chan tak menanggapi perkataan ibunya itu, dia malah melirik kesana kemari mencari seseorang.

"Ayah, dimana paman Han?"

"Emm, dia di luar sama wonu."

"Chan mau ke paman Han dulu yaa."

"Iya sayang, hati-hati.."

Chan mengangguk lalu berjalan sambil memegangi bagian perut yg habis di operasi kemarin.

"Paman..."

Jeonghan yg sedang mengobrol dengan wonu pun melihat ke sumber suara.

Menunggu - Chan [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang