7

115 14 0
                                    

1 Minggu berlalu, hari hari berlalu dengan cepat. Chan Allen dan juga Yeri semakin dekat dan sering belajar bersama juga, mereka belajar dengan serius untuk ujian nanti.

Karna hari ini Allen izin pada mereka tak belajar bersama, jadi Chan dan Yeri saja yg belajar di perpus hari ini. Sebenarnya Chan juga ingin istirahat dulu untuk hari ini, tapi Yeri memaksanya jadi mau tak mau dia harus menemani Yeri belajar di perpustakaan.

Bel pulang sekolah sudah berbunyi, Allen segera berpamitan pada teman-temannya sedangkan Chan menyusul Yeri yg sudah lebih dulu berada di perpustakaan.

Setelah sampai di perpustakaan Chan melihat Yeri duduk di tempat biasa mereka belajar, ia segera menghampiri nya.

"Nunggu lama yah, yer?" Kata Chan.

"Eh, ga kok.. gue juga baru duduk."

"Oh gitu.."

Mereka pun sama-sama membuka bukunya masing-masing, mereka serius sekali belajarnya sampai tak terasa waktu sudah mulai sore.

"Udh sore yer, ga mau pulang.."

Yeri yg tersadar karna terlalu serius dengan bukunya pun langsung mengangguk.

"Oh iya, gue ga sadar.. yuu lah pulang, tapi gue harus ke kelas dulu ada yg ketinggalan."

"Oh gitu, perlu di anter?"

"Emm.. boleh?"

"Yaudah ayoo.."

Mereka pun pergi bersama menuju kelasnya Yeri, Chan menunggu Yeri di depan kelasnya.

Selang beberapa menit Chan menunggu, tiba-tiba Yeri berteriak dari dalam kelasnya dan lengan bajunya robek.

Chan terkejut akan hal itu, jadi dia hendak membantu Yeri. Tapi Yeri malah kembali berteriak dan histeris, entah tapi dia tak mengerti mengapa Yeri bersikap demikian.

Ketika Chan hendak mencoba membujuk Yeri lagi, satpam dan 2 guru lainnya datang menghampiri mereka.

"Heyy, ada apa ini!!?"

Yeri berdiri dan berlari dan berlindung di belakang guru tersebut.
"Yeri... Ada apa?"

"Di-dia..."

Belum sempat Yeri menyelesaikan kata-katanya, guru itu yg seakan paham dengan kondisi baju Yeri yg robek mungkin ini adalah ulah Chan pikir guru tersebut.

"Chan, kau apakan Yeri?"

"Ehh, akuu?"

"Iya loo!! Lo mau bales dendam kan karna gue udh nuduh lo kemaren!!"

Chan sudah tak bisa berfikir apapun lagi, dia benar-benar tak mengerti dengan semua ini.

"Tapi pak, saya cuma anter dia ambil barang dia yg ketinggalan di sini." Jawab Chan jujur.

"Tak usah mengelak lagi Chan, ayo ikut kami ke ruang guru!!"

Guru itu pun membawa Yeri dan juga Chan ke ruang guru, mereka memanggil orang tuanya Chan. Sebenarnya hanya beberapa guru yg mengetahui bahwa Chan adalah putra dari Choi Seungcheol termasuk guru yg membawa Chan skrng.

Setelah beberapa menit, akhirnya seungcheol datang ke sekolah dengan wajah memerah karna menahan amarahnya.

Yeri terkejut bahwa dia tidak tau bahwa ayahnya Chan dan juga ayahnya serim itu sama, mereka baru saja bertemu beberapa hari lalu saat bersama serim.

Chan juga terkejut bahwa ayahnya akan datang ke sekolah, dia tak berani menatap wajah ayahnya Chan memilih untuk menundukkan kepalanya.

Menunggu - Chan [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang