*flashback
Tiga hari sebelumnya, Wonwoo dan 3 dokter lainnya yg merawat Chan sedang memeriksa keadaan Chan.
Lalu wonwoo mengajak Seungcheol untuk berbincang di luar ruangan nya Chan, wonwoo memberitahu pada Seungcheol bahwa...
"Bang, penyakitnya Chan memang sekarang sembuh.. tapi penyakit seperti itu akan datang kembali, kapan saja dan dimana saja.. jadi tolong jaga dan kontrol semua yg Chan lalukan sehari-hari nya, jangan terjadi kejadian terulang lagi seperti kemarin salah satu dari dokter yg merawat Chan bilang bahwa jika penyakit ini kembali entah mungkin bisa selamat atau tidak putramu, tapi untuk yg kedua kalinya mereka akan sedikit kesusahan.."
Seungcheol terdiam mendengar itu, mereka juga tak mengetahui bahwa ada orang lain yg mendengarkan percakapan mereka.
"Ja-jadi dia tak akan pernah sembuh?"
Yaa, serim yg berada di belakang mereka.
"Nak.."
"Katakan lagi dokter, katakan bahwa saudara ku akan sembuh Chan ku akan kembali sembuh dan berkumpul di rumah kami, katakan dokter!!!"
Serim kesal dan tak bisa mengontrol emosi nya, dia menangis lalu masuk ke ruang rawat Chan dan memeluknya.
"Mereka tak merawat mu dengan benar, mereka semua hanya mengambil keuntungan dari kita semua, ayo pulang saja Chan.. mereka bilang kau tak akan sembuh Chan, mereka bohong kan Chan.. kau akan sembuh kan.."
Serim terus menangis dan memeluk Chan, Mina sang ibu hanya memperhatikan mereka sambil menahan tangisnya. Dia juga sudah tau kondisi Chan bagaimana saat ini dan dia sendiri juga hanya bisa berdoa supaya tuhan memberikan kesempatan pada keluarganya untuk berkumpul bersama Chan sekali lagi.
"Chan~aaa.."
Chan tersenyum dan mengusap punggung serim.
"Kau sudah mengetahuinya? Kapan?"
"Ba-barusan.."
"Sudah lah tak usah di pikirkan lagi, dokterku bilang tak baik pada kesehatan jika memikirkan banyak hal.."
"Tapi Chan-"
"Sudah, kau mau aku sembuh kan?"
"Hmm.."
"Jadi tak ush di pikirkan lagi, biar saja toh kematian hanya tuhan yg tau bukan?"
Serim mengangguk.
"Sudah, mau apa kemari?"
"Aku mau memperlihatkan mainan yg baru saja aku beli tadi bersama njun, tapi aku menjatuhkan di depan.. sebentar aku ambil dulu."
"Aih, kau ini.. sudah sana."
Serim tertawa dengan sikap nya dan Chan juga tertawa dengan kelakuan serim ini, ada-ada saja.
*Off
Hari sudah mulai sore, tapi ibu dan ayahnya belum juga datang. Chan hanya bersama serim sekarang di ruangan itu, semua temannya sudah pulang paman Han nya juga belum datang.
Padahal biasanya jam segini dia sudah berada di rumah sakit untuk menemani Chan di sana.
"Ibu masih lama ga yah Chan?"
"Ga tau, Mungkin ada yg perlu di ganti di rumah, jadi ibu belum balik lagi."
"Terus ayah?"
"Ga tau, kan dari pagi Chan belum liat ayah.. dia kerja aja aku ga liat berangkat nya.."
![](https://img.wattpad.com/cover/364797358-288-k112746.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Menunggu - Chan [End]
Random"jika saja dulu aku pergi bersama ibu, pasti hidupku tak akan seperti ini.. ibu lihat sendiri dari atas sana kan, aku tersiksa di sini buu.. aku tak bisa melakukan apapun selain menurut pada ayah, dan saudara tiriku.. istri barunya kadang masih terl...