8

149 16 0
                                    

Chan terus berjalan sampai dia berhenti di sebuah tempat dimana mendiang ibunya di makamkan.

"Ibu.. Chan datang lagi, kali ini Chan ga bawa payung Buu.. tapi hujannya begitu lebat sampai membuat air matanya Chan ga keliatan, gapapa deh biar ibu ga liat Chan menangis terus..." Lalu ia tersenyum.

"Ibuu, ibu malu juga ga punya anak kaya Chan? Chan udh ngelecehin Yeri temennya Chan.. ibuu, ibu percaya Chan kan kalo Chan ga akan pernah lakuin itu sama cewe.. Chan udh bilang yg sebenernya sama ayah, tapi ayah ga percaya sama Chan.. ibuu, bisa ibu kasih tau ayah kalo Chan memang ga ngelecehin Yeri buu.. Chan cuma anter Yeri aja."

Tiba-tiba saja ada sesuatu cair juga yg ikut keluar dari hidungnya, bukannya sedih Chan malah tersenyum.

"Seperti ini kah ibu akan menjemput ku..? Aku yakin ibu juga sangat merindukan ku bukan sampai harus sekarang ibu menjemput ku..? Tak apa, aku bisa berpamitan dengan paman Han nanti.. ayo Buu, kita pergi bersama melihat indahnya kehidupan di atas sana.."

Setelah itu, Chan pingsan di atas makam ibunya. Wonwoo yg waktu itu berada di sana langsung membawa Chan ke mobilnya dan menuju ke rumah sakit.

Wonwoo tak mengira bahwa penyakit Chan akan seserius ini, dari hasil pemeriksaan sebelumnya wonwoo sudah memprediksi bahwa Chan akan sembuh dengan operasinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wonwoo tak mengira bahwa penyakit Chan akan seserius ini, dari hasil pemeriksaan sebelumnya wonwoo sudah memprediksi bahwa Chan akan sembuh dengan operasinya.

Tapi ternyata dugaannya salah, penyakit itu malah lebih menyerang dan hampir membuat hidup Chan di ambang kematian.

Tiga hari setelah operasi Chan, entah ayahnya mencarinya atau tidak. Tapi Chan sudah benar-benar di keluarkan dari sekolah nya sekarang, bahkan sekarang dia belum sadar dari tidur panjangnya.

Wonu sudah berusaha semampunya untuk Chan, ia juga di bantu dokter ahli lainnya. Tapi sampai sekarang Chan masih belum sadar dari tidurnya, wonu penunggu setia di kamarnya Chan.

Dia menghiasi kamarnya Chan dengan beberapa bunga dan pajangan lainnya, lagi wonu tak membiarkan siapapun masuk kecuali orang-orang yg dia perintahkan.

>Di rumah Seungcheol<

Jeonghan sudah berada di rumah Seungcheol sejak 2 hari lalu, tak ada keanehan di sana tapi Seungcheol malah menonjolkan semuanya di hadapannya bagaimana kasih sayangnya pada putra tirinya.

Sementara tak mengkhawatirkan putra kandungnya yang mungkin dia juga tak tau dimana keberadaannya sekarang, dan dia hanya mengatakan pada istrinya bahwa Chan akan menginap di tempat temannya dalam waktu yg lama.

Jeonghan juga sudah beberapa kali bertanya tapi tak pernah di jawab oleh Seungcheol.

Hari ini Seungcheol dan serim tak akan berada di rumah seharian, dan hanya ada Mina, Jeonghan, bibi dan pak John saja di rumahnya.

Setelah sarapan, Jeonghan masih berdiam di meja makan tak berniat beranjak pindah.
"Kau tak pindah Han?" Tanya Mina.

"Ga, nanti dulu.."

Menunggu - Chan [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang