Koga masih berjalan menelusuri hutan, beberapa kali ia mendengar suara dari semak-semak namun nampaknya tidak ada apa-apa ia juga beberapa kali menijak peluru yang telah kosong, menemukan tanda bekas sepatu di atas tanah hutan yang basah.
Menghiraukan semua itu, Koga berjalan terus hingga ia menemukan sebuah kabin yang tidak begitu besar atau begitu kecil di tengah hutan itu.
Ia menapaki kaki memasuki kawasan kabin itu, kabin itu di keliling pephononan yang tinggi dan rindang, di sebelah kabin itu ada sebuah kebun kecil yang ditanamai berbagai macam sayuran yang terlilit oleh Tanaman liar.
Koga berjalan mengitari kabin itu. Di sebelah kanan depan rumah itu ada sebuah tunggul besar yang sepertinya digunakan untuk menguliti buruan atau sejenisnya dilihat dari bercak arah di atas tunggul itu.
Kemudian Koga pindah ke belakang kabin, disana ia melihat mata air disana namun dipenuhi berbagai ranting dan dedaunan.
"ya ampun. Pemilik kabin ini benar-benar malas, dia tidak mengurusi wilayahnya.." gumam Koga sebelum akhirnya tertarik dan masuk ke dalam kabin.
Kabin Itu tidak dikunci, perlahan Koga membuka kabin itu, suara decitan pintu lumayan keras menandakan pintu itu sudah lama.
Meski luar nampak berantakan, tidak dengan dalam. Berbanding sangat terbalik, Koga melihat sekeliling kabin ia melihat rak buku yang tersusun rapi disebelah ranjang kayu yang lumayan besar untuk dua orang. Tempat perapian yang apinya padam. Karpet bulu yang nampaknya terbuat dari hulu beruang di depan perapian itu.
Sibuk mengamati kabin tersebut, Koga tidak sadar ia menginjakkan kakinya ke dalam kandang sang pemburu.
.
Pria yang mengikuti Koga sejak Dari tadi akhirnya berhasil mencapai Koga, namun dia keheranan, bagaimana bisa Koga memasuki wilayah Kabinnya tanpa dia pandu.Dia memutuskan untuk mengendap-endap dan masuk ke dalam kabin, disana ia menemukan Koga yang membaca salah satu koleksi bukunya.
'KETEMU'
Pria tersebut langsung menodongkan senapan ke punggung koga, "Akhirnya.. Tertangkap juga.." gumam pria itu.
Koga kaget dan berniat menarik pedangnya namun dengan cepat pria itu melepas kan pedang dari pinggul Koga dna melemparnya ke lantai sebelum akhirnya mendorong Koga ke ranjangnya.
Koga menatap pria itu, wajahnya dipenuhi bekas sayatan, di area mata kanannya ada bekas luka bakar, rambutnya yang berwarna zaitun bacakan menambah kesan seram nya mata hijau nya menunjukkan mata seorang predator.
"Beruntung sekali aku.. Buruanku masuk sendiri ke kandangku.." ucap pria itu sambil mengunci kedua tangan Koga di atas kepalanya hanya dengan stau tangannya.
Tangannya yang lain meraba dan menyentuh tubuh Koga.
"gh-! Siapa kau! Lepas! Lepaskan aku atau kau akan menyesal!" Koga mengancam.
"menyesal? Hah.. Aku menunggu hal itu.." pria itu mendekatkan wajahnya dengan Koga sebelum akhirnya melumat bibir Koga.
Koga mencoba sekuat tenaga untuk menahanagar pria itu tak memasuki mulutnya bahkan setelah bibirnya di gigit.
Kesal karena koga tak mau membuka mulut, pria itu menggunakan tangannya untuk meremas bagian bawah Koga membuat koga melenguh dan membuka mulutnya yang digunakan pria itu untuk menyelipkan lidahnya masuk.
'T-tidak.. Aku alpha! Aku tidak bisa ditiduri begini!! Aku harus melawan' batin Koga namun ia taka menyadari saat ini bagaimana ekspresi wajahnya.
Pria itu melepaskan tautan ciuman mereka membentuk benang saliva yang bergelantungan.
"Eden.. Namaku.." ucap pria itu, ia menatap wajah koga yang begitu mesum usai menerima ciuman dari nya, lidah yang terjulur keluar, mulut yang terbuka, kacamata ya yang berebut, semburat merah di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deep In The Forest
FanfictionKoga Hijiri, anggota dari SoU security of universe, Alpha dari keluarga Hijiri, dia dikenal sebagai Alpha gila yang menyerang semua Omega yang dijodohkan dengannya lalu mencampakkan mereka, suatu hari dia diberi misi bersama adiknya dan tiga teman m...