4. Cocok Tanam Dengan Eden

69 7 0
                                    

Usai mandi Eden mengangkat Koga keluar dan mengikat kan rantainya kembali pada tiang disana sebelum akhirnya membantu Koga mengeringkan dirinya.

"Mnhh.. Haa.. Segarnya.." Koga bersenandung usai mandi, Setidaknya lubang anal dan kulitnya tidak lengket lagi karena ulah seseorang.

"Ayo.. Bantu aku membuat sarapan.." Edne menarik rantai Koga dan membuat Koga segera berdiri.

"hei! Aku bisa jalan sendiri gak usha ditarik.." Protes Koga namun tak dipedulikan Eden.

Koga mengira Kabin kecil itu hanya ada ranjang, perapian dan rak buku ia tak pernah menyangka di kabin itu ada kamar mandi, dan Dapur Yah meski masih banyak ruang kosong sih.

Koga mengintip penasaran Eden yang mengeluarkan bahan-bahan masakan.

"Apa itu? Kita masak apa? Apakah itu makanan francis? Atau makanan Jepang?" Koga bertanya.

"... Entahlah.. Aku suka memasak ini.." Eden menjawab sambil Mengangkat bahu nya.

"Ohh... Biar kucoba mohon bantuannya Shisho.." ucpa Koga dab Eden mengangguk, tak mempedulikan kata asing yang dipakai Koga.

.

"Aneh.. Aku yakin aku memantau setiap proses kerjamu..  Namun mengapa ini menjadi Steak?" Eden Bertanya-tanya melihat hasil masakan Koga.

"..." Koga menatap Ke arah lain, Eden menggelengkan kepalanya dan mencoba satu gigit.

"rasanya sama sih... Yah gak masalah lah ayo makan.." Eden mengangkat dua piring makanan ke meja diikuti Koga.

Siap sarapan, Eden bersiap untuk pergi berburu, Koga menatap rantai nya kemudian menatap Eden.

".. Bolehkah aku ikut bersama mu?" tanya Koga.

"gak. Kau tinggal. Jaga rumah." Eden mempertegas tiap kata kemudian beranjak pergi ke hutan.

"Pelit.. Jahat.. Impoten.. Rapist.. Gak beradab. Jelek. Pak tua. Penis kecil.." Koga menjelek-jelekan Eden yang berniat beranjak pergi.

Namun langkah Eden terhenti mendengar Ucapan Koga, ia berbalik ke arah Koga dengan tatapan seram lalu berjalan masuk kembali ke Kabinnya.

"Ah sial... A-ah aku bercanda maaf!!" Koga mencoba kabur balik ke masuk Kabin namun rantainya terikat pada tiang pagar kabin membuatnya tak bsia berbuat apa-apa.

20 menit kemudian.

Koga terbaring lemas di lantai depan kabin rumah, wajahnya dipenuhi semen Eden, bahkan keluar dari mulutnya.

"Perhatikan bahasa mu.." eden memperingati dan pergi berburu ke hutan.

Koga meludahi cairan semen yang masih tersisa dari mulutnya ke tanah, "Anjing.. Gila juga dia.. Haa.. Kasar sekali dia menggenjot mulutku..." Koga memijat rahang nya yang nyeri akibat di genjot Eden.

".. Jadi aku kek anjing penjaga gitu? Duduk disini?" Koga bertanya pada dirinya sendiri. Ia melihat ke arah tunggul yang kotor itu, ia meraih kain di dekat pintu kabin dan turun ke bawah untuk membersihkan tunggul itu, untungnya rantainya cukup panjang mencapai tunggul itu, Koga penuh ke santan mulai membersihkan tunggul yang penuh darah kering itu.

.

"..." Eden memerhatikan Rusa yang sedang makan, ia memposisikan senapannya di depan matanya dan menembak Rusa tersebut.

"Berhasil kudapat juga.." Eden mengangkat Rusa yang telah ia tembak itu dan berniat berjalan balik ke Kabin namun di tengah perjalanan ia mendengar percakapan beberapa orang yang ada di dalam hutan.

"Hei kau dengar? Bailey dan salah stau anak asuhnya menghilang.." ucap pria gemuk.

"Bailey? Oh si pemilik panti asuhan itu? Sejak kapan memangnya?" tanya wanita berambut merah.

Deep In The Forest Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang