9. Kucintai EDEN

28 3 0
                                    

Suara lenguhan Koga mengisi kabin, tangannya mengocok penisnya dan Eden, Eden sendiri mencium dan menjilati telinga Koga dan turun ke lehernya. Meninggalkan tanda merah kepemilikan nya disana.

"H-hari ini B-biar aku yang melayani.." Koga mendesah, Ia melepaskan celananya dan membuangnya ke lantai, kemudian memposisikan lubang ya di atas penis Eden.

"Haa.. Kau begitu menggoda Koga.." Eden tersenyum dan menampar Pantat Koga.

"Mnhh!" Koga bergidik, "Jangan begitu!" dia mengembungkan pipinya kesal.

Eden terkekeh, Koga perlahan menurunkan tubuhnya ke penis Eden, lubang nya dibuka lebar oleh sang Pemburu.

"Haaa... B-besar.. Mau sampai kapan pun.. Penis Eden yang paling enak!!" Koga mendesah. Kemudian mulai menggerakkan pinggul nya maju mundur, naik turun.

Eden melempar kepalanya ke belakang, mengeluarkan geraman penuh nikmat, lubang Koga begitu erat menelan semua bagian penisnya, kalau saja ia tak terluka ia pasti sudah mengambil alih dan menusuk lubang Koga kasar, sampai ia akan memohon untuk dihamili.

"Eden!! Pe-penis Eden gede!! Ah! Dalem banget!!" Koga mendesah, ia menggerakkan pinggul nya lebih cepat geraman Eden mengeras ia mengigit Bahu Koga yang terpampang, gigitan yang begitu dalam hingga mengeluarkan darah.

Koga melempar kepalanya ke belakang, gigitan Eden membuatnya klimaks segera.

" Hah! Kau sialan! Apa kau menyukai nya? Hm? Ketika aku mengigit my dengan keras!" Eden mengigit puting Koga dan membuat Koga melenguh nikmat.

"E-eden! Ah!! Ja- jangan begitu kasar!!" Koga memohon namun tubuhnya berkata lain, "Kau benar benar sempurna.. Milikku seorang.." Eden menggeram dan kemudian menghisap puting Koga seperti anak bayi yang kelaparan.

.

Koga membantu Eden naik ke atas ranjang untuk beristirahat, kaki Koga sendiri lemas usai bercinta dengan Eden, semen Eden mengalir deras dari lubang nya membasahi pahanya, Koga menyukai sensasi itu.

"Istirahatah. Aku akan menguliti buruan mu!" Koga berkata kemudian berjalan keluar Kabin dengan senang hati.

Eden terkekeh melihat hal itu, matanya tertuju pada pantat Koga yang  mengalirkan semen nya keluar, Ia benar-benar menyukai Koga.
.

Di panti asuhan..

Kaoru mengobati Avery yang terluka akibat digebuk.

"Om Gapapa ? Kalo sakit beneran biar Kaoru bawa ke rumah sakit.." Kaoru memasang mode centil nya ke Avery.

"Iya, makasih udah nolongin, Om gak apa-apa kok.." Avery tersenyum, ia melihat Kaoru seksama.

Kulit anak ini putih.. Bening, Avery yakin pahanya juga pasti sama bening atau mungkin lebih bening? Membuat Avery ingin menandai nya saja kalau memang iya.

"Emm... Om mau minum? Kaoru ambilin yak.." Kaoru beranjak pergi untuk mengambil segelas air untuk Avery.

Entah sengaja atau tidak Kaoru tersandung yang menyebabkan, air terjatuh membasahi Hoodienya dan celananya.

"uwee!! Maaf! Kaoru ambilin air lagi! Bentar.." Kaoru segera berlari keluar kamar nya untuk mengambil air lagi.

Avery yang berhasil mengintip kulit mulus Kaoru di balik Hoodienya menjilat bibirnya, ia benar benar ingin mencicipi Kaoru.

Kaoru balik membawa segelas air dan kali ini ia perlahan memberikan kepada Avery, Avery tersenyum dan mengambilnya dari Kaoru, tangannya tak sengaja meraba kulit Kaoru, lembut.

"maaf karena aku mengaku sebagai Sugar Baby nya Om.." Kaoru minta maaf dan duduk di samping Avery.

"Gak masalah kok.. Dari pada pura-pura mending betulan aja kan?" Avery merangkul bahu Kaoru.

Deep In The Forest Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang