2. Tempramental

297 20 0
                                    

Hihihi, haiiii!!!
ketemu lagiii~~~
enjoy...

***

"baik anak anak, sekarang sebelum masuk ke pembelajaran, kita adakan pemilihan struktur kelas dulu, dari ketua kelas, wakil, sekretaris dan bendahara"

Ren mengangkat tangan, bertanya "pak, gausah pake wakil, sekre, sama Bendahara pak. ketua aje udah"

"betul tuh pak" jawab seluruh murid serempak.

pak Deon berpikir sejenak, dengan jari telunjuk dan jempol berada didagu dengan sedikit ketukan irama. "Yaudah, ketua sama Bendahara aja. karena Bendahara itu bersifat wajib anak anak, gada penolakan. siapa yang mau mencalonkan diri sebagai kandidat?"

hening.

tidak ada yang mengangkat tangannya. oh my god, ayolah. siapa juga yang bersedia untuk menjadi bahan suruhan satu kelas.

mereka saling melirik satu sama lain, saling menunjuk tanpa suara. Pak Deon hanya berdiri diam memandang wajah anak muridnya dengan lipat tangan diatas dada dan bersandar sedikit di garis meja. menunggu ada yang berbicara.

"PAK! HAIDAN MAU KATANYA PAK" teriak Nana.

"WOY ANJING! KAGAK YE, PAK KAGAK PAK SAYA KAGA MAO. TU YANG NGOMONG BIASANYA YANG MAU PA, TAPI MALU JADI NUMBALIN ORANG" balas Haidan dengan teriak.

Pak Deon membalikkan badannya, mengambil spidol dari saku celananya dan menulis nama Haidan Yagama di papan tulis. Haidan yang melihat reflek berdiri hingga bangkunya terjatuh.

"Pak, saya gamau paaaaa" rengek Haidan.

Nana yang puas menggoda Haidan pun tertawa puas hingga terjungkal dari bangkunya. Jeno yang melihat pun merasa malu, dan hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

tanpa sadar, pak Deon juga menuliskan nama Jenaka Arkatana dibawah nama Haidan, Haidan yang melihat juga tertawa lepas. "mampus lu anjing, lu juga, Hahaha"

Nana yang melihat namanya pun, langsung marah " KOK SAYA SIH PAK?! POKOKNYA SAYA GAMAU, JENO AJA YANG DITULIS NAMANYA"

"gw ga ngapa ngapain aja kena anjg" misuh Jeno dalam hati.

pemuda berkulit putih dibelakang terlihat Kesal, tangannya mengepal kuat. dalam sekali gerakan, Celo menggebrak meja sambil berdiri.

Brakk

"berisik anjir. gatau diri! pak kalo emang harus ada bapak aja yang pilih gausah begini beginian! bikin orang muak aja"

Marka melihat raut wajah Celo. tempramental. itu first impression Marka Terhadap Celo. Mereka memang belum pernah berkomunikasi, tapi Marka tau betul bahwa sifat Celo seperti sifat adiknya yang tempramental. Entah apa yang mendasari hingga Celo memiliki sifat tempramental.

"Yaudah pa, saya aja yang jadi ketua, biar cepet. bendaharanya Ren" ucap Marka mengalah.

Jeno menatap Marka, "lo yakin?" Tanya Jeno yang diangguki Marka dengan mantap. "kalo gak ada yang ngalah sama sekali semakin lama. mungkin Celo ga suka sama suasana kayak gini"

Marka baik sekali. Bahkan, ia masih memikirkan keadaan orang lain dan mengalah tanpa berpikir dua kali. Nana dan Haidan langsung terdiam. seperti merasa tidak enak terhadap Marka. tapi, apa yang kalian harapkan dari mereka berdua. merasa bersalah? suka rela mengalah dari Marka? tentu saja tidak. mereka justru senang karena tidak perlu menjadi bahan suruhan anak anak.

"oke, udah deal ya. kamu juga ya Ren"

"saya ga-"

"udah Ren, biar cepet" potong Marka.

YATRAGATA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang