Hallowww
meet agaaiiinnn, jangan lupa vote + comment ya sayyy...
enjooyyy~***
Marka mematikan alarm kamarnya, melirik pada jam tersebut yang menunjukkan angka 05:00 am. Tanpa basa basi Marka langsung beranjak dari tidurnya dan mengambil handuk dari balkon.
15 menit berada dikamar mandi, Marka langsung memakai seragam dan pergi ke dapur, menyiapkan sarapan untuk ia dan adik adiknya. Marka melihat isi kulkasnya, sisa setengah. Marka menghela nafasnya kasar, ia mengambil ayam yang sudah dibumbu juga beberapa jenis bawang dan cabai.
Marka memotong Bawang dan Cabai dengan hati hati, tak lupa memakai apron untuk melindungi seragamnya dari kotornya bahan bahan dapur. hingga 30 menit berlalu, Marka pergi ke kamar adik adiknya untuk membangunkan kedua adiknya.
tok...tok...tok
"Mika, ayo bangun dek"
hening. tidak ada sahutan dari dalam. Marka kembali mengetuk pintu kamar dengan sedikit lebih keras.
"Mika, bangun udah jam 6 kurang, nanti kamu terlambat"
"Ugh... abang berisik banget sih! Mika baru tidur jam 3 tadi! gausah ganggu bisa gasi, pergi aja sana. Mika ga mood sekolah" jawab Mika dengan sedikit bentakan.
"hei, kok adek ga mau sekolah? sekolah yuk, kan abang antar" bujuk Marka.
"ABANG TU NGERTI GAK SIH?! kalo Mika bilang gamau tuh ya gamau! gausah maksa bisa ga?!"
Marka menghela nafas panjang. bukan sekali dua kali hal ini terjadi, tapi hampir setiap hari. Marka selalu lembut kepada adik perempuannya itu, ia tidak pernah marah, karena adanya Mika ia merasa sang ibu masih ada disekitarnya. Mika tidak punya sifat keibuan, Mika juga tidak ada kemiripan pada ibunya. Tapi Marka menganggap seperti ada ibu didekatnya karena Mika perempuan.
Marka berjalan kekamarnya bersama adik laki lakinya, karena rumah kontrakan yang tidak besar dan hanya ada 2 kamar, jadi Marka dan adiknya Milo harus mau berbagi kamar.
"Mil, ayo bangun"
"Ck, tar dulu bang, gw masih ngantuk"
"ayoooo, udah jam 6 nih bentar lagi"
Milo membuka matanya spontan, tiba tiba duduk dengan panik, menyebabkan Marka refleks untuk menahan adiknya berdiri "hei, pelan pelan Milo, nanti kamu pusing, duduk dulu biar sadarnya full"
"Yaudah, jangan tidur lagi ya? abang udah siapin makan di bawah, kakakmu ga sekolah lagi, nanti kamu abang anter ya? jangan lama lama oke? kita makan bareng bareng" sambung Marka sambil mem-puk puk pelan kepala Milo.
Milo sudah duduk manis didepan meja makan. Mereka tidak memiliki ruang makan, hanya ada meja makan berukuran minimalis untuk empat orang yang berada di dapur. Marka sudah selesai menata makanan, ia menarik kursi dan duduk, tak lupa untuk membaca doa sebelum makan.
"enak?" Tanya Marka, dengan dibalas dengan anggukan oleh Milo.
"Oh iya, bang gw boleh minta uang gak, soalnya ada disuruh beli buku sama guru"
Marka terdiam sejenak, "butuh berapa mil?"
"100 ribu"
Marka mengangguk ragu. Tak lama mereka selesai makan Marka kembali kekamar untuk mengambil uang yang ada ditabungannya. Ia membuka celengan, menatap nanar lembaran uang yang menumpuk didalamya. ia mengeluarkan uang itu, dihitungnya hanya ada 150 ribu.
Marka menghela nafas, mengambil lembaran uang receh sejumlah seratus ribu dan diselipnya kedalam kantong seragam. Ia mengambil tas dan segera turun. tak lupa menghampiri adiknya untuk berpamitan "Mika, abang sama Milo pergi dulu ya, Mika hati hati dirumah, makanannya masih ada didapur, abang minta tolong sekalian cuciin piring boleh? terima kasih Mika, kalau butuh apa apa bilang abang ya"

KAMU SEDANG MEMBACA
YATRAGATA (ON GOING)
FanfictionYATRAGATA, diambil dari bahasa sansekerta yaitu "yatra" dan "anagata" dengan arti perjalanan masa depan. Cerita ini menceritakan tentang 7 anak remaja dalam menjalani kehidupan mereka, bertemu satu sama lain dan menjadikannya tempat pulang. 7 dream...