bulan

4.5K 82 8
                                    

Ah, akhir pekan. Sebuah hari yang selalu kunantikan setiap seminggu sekali. Pagi itu langit bersinar cerah, bersambut oleh gerimis kecil yang melanda. Bukan fenomena langka, tapi akhir-akhir ini sudah sering terjadi. Aku terbangun dari alam mimpiku, menoleh dan mendapati istriku masih nyenyak tertidur dibalik selimut tebalnya. Ia memeluk erat guling tidurnya, dan memunggungiku posisi tidurnya.

Lekas saja kuberanjak dari ranjang tidur, lalu berjalan tuk menggapai gorden kamarku, terbuka lebar ku rentangkan. Burung-burung terbang dan hinggap kesana kemari, kicauan dan nyanyian mahluk bersayap itu mulai menghiasi pagi kami yang sunyi ini. Pendingin udara terus berhembus, sampai akhirnya satu tombol pada remot yang kuraih ini mematikan alat yang tergantung pada sisi tembok bagian atas.

Segelas air bening jadi hidangan pertama ketika aku baru sekali bangun tidur. Lekas ku minum, aku mencoba untuk menempelkan punggung tanganku ini pada dahi dan pipi Chika, Istriku.

"Masih anget-anget. Kayaknya hari ini gabisa ikut car meet, deh...", batinku, lalu mulai menghela nafas karena kondisi yang tak memungkinkan ini seakan menjegalku untuk pergi keluar dan menikmati perkumpulan mobil.

Usai sudah, ku biarkan Chika lelap tertidur. Sekarang aku keluar dari kamarku, lalu mengunjungi kamar anakku sendiri, Michie. Kulakukan itu sekedar untuk memastikan saja apakah ia telah bangun atau masih terlelap, sama seperti ibunya.

Kriieeett...

Dengan lembut pintu itu kubuka, kepalaku melongo kedalam.

"Papi?", oh, ia menyahut. Kemungkinan ia bangun pagi hari ini pikirku.

"Engga. Cuma mau tau aja, kirain kamu masih tidur.."

"Oh, engga pih. Aku kebangun jam 5 tadi..."

Berniat untuk menemani, aku pun masuk kedalam kamarnya lalu duduk diatas karpet berbulu lembut tersebut. Kebetulan, Michie tengah mengelus-elus kucing betina kesayangannya sendiri, Belmont. Disisi lain, kucing jantanku, Monaro, juga berada di kamarnya. Hanya saja, posisi Belmont dan Monaro ini tak begitu jauh satu sama lain. Kami punya dua kucing. Satu berjenis Ragdoll, dan satu lagi berjenis Maine Coon, yang sudah sedari kecil kami adopsi.

"Belmont udah makan pagi, Chie?"

"Belum. Barusan juga tadi Belmont minta masuk kesini. Tadi ngeong-ngeong pih depan kamar aku.."

"... Monaro juga?"

"Monaro engga, pih. Dia nyusul pas si Belmont mau masuk ke dalem, pih..", imbuhnya.

Asik menimang Belmont, sesekali Michie mengambil ponselnya untuk sekedar berbalas pesan yang masuk kedalam ponsel pintarnya.

"Papi, kayaknya aku lagi naksir kucing jenis Scottish Fold, deh. Nih, lucuuu piihhh..", ujarnya, seraya memperlihatkanku fotonya.

"Lucuan kamu ah..."

"Aaaaa.. udah papii, ini bukan soal gomballl..!", sekilas salah tingkah, Michie nyaris saja melemparkan ponselnya itu.

"Hahahahaha"

"Tawa lagi, heu.."

"Kamu tau ga, sebenernya Monaro ini pengen papi namain Kingswood awalnya. Cuma karena papi rasa kepanjangan, ganti Monaro aja. Karena Monaro lebih gampang diingat, sama kayak Belmont juga, Chie...", beberku.

"Kingswood?"

"Iyaa.."

"Kayak familiar, tapi apa ya.."

"Papi spill deh. Holden Kingswood HQ. Gatau kan? hahaha"

"Engga. Emang itu apaan, pih?"

"Nama mobil. Hehehe..".

ꜱɪᴍᴘʟᴇ ᴘʟᴀɴTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang