Hi, namaku Kurniawan, namun kerap disapa Wawan oleh teman dan keluargaku. Umurku sudah 33 tahun, dan aku sudah memiliki anak gadis yang cantik nan ayu. Yap, tidak salah kalian mendengarnya. Banyak dari teman-temannya atau orang-orang lain yang telah melihatnya secara tak langsung seketika jatuh hati padanya.
"Papiiiii! Ayo buruann!", seraya sang pujangga gadis menenteng ponsel pintarnya, aku mulai mempersiapkan apa saja yang harus kubawa.
"Iyaa bentar yaa!", sambil mengikat sepatu pantofel cokelatku ini, aku mengantongi ponsel dan juga menenteng clutch bag milikku.
"Coming there, sweetie!", usai mengebat tali sepatu, gegas langkah kaki beradu lincah keluar dari pintu dan menuruni tangga rumah.
"Pak, seperti biasa tolong jaga, ya..", kataku, lalu mulai membuka pintu mobilku dan masuk.
"Siap, pak!", menjalankan tugasnya, Pak Supriadi atau Adi membukakan pagar untukku. Lekas keluar dari halaman rumah, laju mobil pun cukup melesat meninggalkan rumah.
Di perjalanan, terkadang anakku sendiri suka menceritakan sesuatu. Dengan senang hati aku mendengarkannya, sambil menyetir mobil yang kami kendarai. Alunan musik pelan mengiringi, canda tawa pun terselingi.
"... iyaaa. Papi tau kan Greesel temenku yang pernah kesini?"
"Iya, tau. Kenapa emangnya dia, Chie?"
"Sumpah pi, gatau deh lagi bercanda atau engga. Tapi dia bilang suka om-om kayak papi ih! Padahal aku dah bilang papi aku udah punya istri, tetep aja batu dianyaa papiiii"
"Hahahaha. Greesel itu apalah, lucu sekali.."
"Kok Greesel sih pi!?"
"Iyaiyaa, Ichie lucu juga kok.."
"Nahhh, hehehe..", senyumnya manis, terkadang membuat hatiku semakin terenyuh.
Perjalanan selama 7 menit tadi menibakan kami pada persimpangan 4 cabang Jakarta selatan. Kemacetan pagi-pagi seperti ini sudah tak menjadi suatu keheranan lagi. Pasal konsekuensi tinggal di daerah ibukota Indonesia pun sudah pasti akan menghadapi dengan yang namanya macet.
"Papi"
"Iya sayang?"
"Kalo dipikir-pikir, mungkin gak sih Jakarta ini macetnya hilang aja satu hari.."
"Agak susah ya, Chie. Banyak orang-orang kaya dari Jakarta itu ibarat rumah di Utara, tempat kerja ada yang di barat, timur sampe selatan. Mereka pasti sering lewat di jalanan kayak Jakarta begini. Ga heran, alasan itu yang bikin Jakarta macet..", beberku.
"... belum lagi jumlah orang kaya di Jakarta itu terbanyak pertama di Indonesia. Ya kan?"
"Termasuk papi juga?"
"Yep"
"Agak mustahil berarti ya, pi?"
"Definitely, Michie.."
Oh ya, soal anakku ini, namanya Michelle Alexander. Biasanya orang-orang memanggilnya dengan sapaan akrab Michie, namun aku sendiri lebih gemar memanggilnya dengan Ichie.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.