Setelah beberapa menit yori pingsan, ahirnya dia membuka matanya.Saat yori membuka mata,yang ia lihat pertama kali adalah minato,yang sedang menundukan kepalanya.
Diruangan hanya mereka berdua yang ada,petugas pmr sudah kembali ke dalam kelas nya masing masing,melakukan pembelajaran selanjutnya.
"Mina-to" Lirih yori dengan terbata bata
Minato lalu mendongakan kepalanya, melihat yori yang sudah tersadar dari pingsan nya.
"Kau tak papa? Apa yang sakit?bilang padaku?" Ujar nya dengan gesit,bertanya tanya tentang keadaan nya hari ini.
"Aku tak papa" Jawab yori, lalu bangkit dari tidur nya. Dan mulai menurunkan kakinya ke lantai. "Ayo,pasti aku sudah kelewat beberapa pelajaran" Sambung nyaa, lalu melangkah ke arah pintu. Kepalanya masih terasa pusing, suara denyingan selalu terdengar di telinga nya, seakan akan kepala yori akan pecah. Yori berjalan dengan sempoyongan,yori tidak mau jika membuat Minato kawatir tentang dirinya.
"Yori,kita pulang??" Ucap Minato bertanya,lalu memegangi bahu yori, membantu yori untuk berjalan.
Yori lalu mengeleng cepat "yori akan belajar saja"
"Tapi ka-" Belum sempat Minato menyelesaikan ucapan nya sudah terpotong oleh yori
"Jangan kawatirkan aku" Celetuknya, lalu melepaskan tangan minato yang memegang kedua bahu nya
Minato seketika terdiam,pandangan nya memandang bahu yori yang kian menjauh,rasanya hatinya sakit.
"Kenapa yori!" Batin nyaa
••••••••••
Sepulang sekolah, Minato dan yori, mereka saling diam, tanpa ada bukaan bicara dari mereka.
"Aku mau main" Ujar minato membuka suara
"Aku mau istirhat, besok saja" Jawab yori datar
"Ohh, yauda gapapa" Sahut minato dengan raut wajah sedih.
Di dua jalan, mereka lalu berpisah,tanpa adanya salam perpisahan.
Sesampainya dirumah yori, dia lalu melepaskan ransel nya, melemparnya ke sofa ruang tamu. Yori lalu berjalan ke kamar nya, untuk meminum obat yang diberikan dokter tempo hari.
Badan nya rasa nya lelah,batin dan pikiran nya juga. Hari ini, yori benar benar merasakan lelah nya. Yori, ini bukan yori yang selalu ceria dalam situasi apapun.
"Ibuu" Ringiss nyaa,dia teringat dengan perkataan ayah nyaa jika yori sembuh, maka yori akan bertemu ibu ungkapan dari ayah nya, selalu membuat yori untuk menunggu ibunya pulang. Setiap hari yori selalu berangan angan jika ibunya akan pulang.
Perkataan ayah nya juga membuat yori kepikiran, sebenarnya penyakit apa yang yori punya?
Yori lalu memasukan 3 obat sekaligus kedalam mulutnya,lalu meminum air nya untuk membantu menelan obat obat nya.
Satu helaan nafas yori keluarkan dengan kasar,dengan mata yang sedikit berat, yori lalu melepaskan jas sekolah nya, dan tak lupa melepaskan dasi yang masih menempel di leher nya.
Bugh
Dia lalu membaringkan tubuh nya di atas kasur yang empuk. Perlahan matanya memejam.
~~~~~~~
"Ibu??" Ujar yori, yang melihat belakang punggung ibunya, takashi mitsuya.
Yori lalu memanggil manggil nama ibunya. Tetapi dia sama sekali tidak menolehkan wajah nya. Yori berlari menghampiri takashi, ibunya yori. Dan dia masih terus terus saja memanggilnya dengan sebutan takashi

KAMU SEDANG MEMBACA
segender
Teen FictionBtw gays aku bikin cerita ini, lanjutan monster, tapi versi aku.soalnya aku gak puas sama momen yori and Minato, jadi sesuka aku, buat cerita tentang mereka.Dan aku juga gamon banget sama mereka, gak bisa lupa. Hheee. #MUGINO MINATO #HOSHIKAWA YORI...