15.open ending

79 10 5
                                    

POV KIDA

Kida lalu beranjak dari duduk nya,dan tak lupa menutup buku diary.Lalu membenarkan kembali kursinya.

Dia berjalan menuju kasur, perlahan dia menjatuhkan tubuh nya ke kasur empuk nya. Pandangan nya menatap langit langit kamar nya, lalu menutup matanya, mencoba untuk tidur. Namun bayangan dan pikiran itu terus terus mengusik dirinya. Kida lalu merubah posisinya, menyampingkan tubuh nya ke kanan

"Pemandangan itu!!kenapa di hatiku terasa sakit, rasanya sesak. Apa yang aku rasakan ini? Rasa apa ini?" Batin nya,bertanya tanya pada dirinya sendiri.Lalu kida menarik selimutnya sampai menutupi tubuh nya, mencoba untuk melupakan pemandangan yori dan minato saat berciuman,dia tak sengaja melihat adegan itu. "apa mungkin rasa cinta?" Ucap nyaa sembari geleng geleng kepala cepat

"GAK!! GAK MUNGKINNNN" teriak nyaa,sambil membuka selimut nya, perasaan nya panik, jantung nya berdebar tak tentu, entah rasa cinta, sedih atau apa dirinya sungguh tidak tauu

"Lalu, jika ini perasaan cinta, dari mana dasar nya cinta itu?" Gumam nya lagii, sungguh, pikiran nya sangat kacau, dia terus terusik dengan pikiran ini, ya menurutnya, pikiran ini sungguh aneh dan tak jelass "arrghhtt sungguh membuat ku binggung" Kesal nya sembari merengek.

•••••

Dokter itu lalu keluar

"Bagaimana dengan keadaan nya dok?" Ucap seorang wanita,dengan tas yang terjinjing di tangan kiri nya. Wanita itu terlihat seperti seorang pekerja. Dia cantik,cantik sekalii, usianya 20 tahun.

"Apakah anda keluarganya?" Tanya dokter nya

"Saya, hanya menemukan nya di jalan" Jawab wanita itu

"Ohh, baiklah, saya kira anda keluarga nya.Jika anda tau keluarganya, tolong hubungi mereka.Ada hal yang harus saya jelaskan" Jelas dokter nya

"Ah baik dok" Jawab gadis itu dengan ramah

Dokter itu lalu pergi, dan gadis itu masuk kedalam ruangan, untuk mengecek keadaan anak itu.

Dia berdiri di samping ranjang nya, dengan menatap wajah nya yang terasa familiar di pikiran nya. Sepertinya wanita itu sering liat wajah nya. Ah entah lah sulit di jabar kan.

"Kasian sekali kamu dek,dimana keluargamu?kata bunda aku,dia memiliki seorang anak laki laki, namun ayah nya tidak mengizinkan bunda ku untuk bertemu dengan nya. Wajah mu, mengingatkan ku denngan dirinya" Ujar wanita ituu.

Trutttt trutttt

Suara handphone nya berdering, dia lalu mengangkat telpon nya, dan menempelkan benda pipih itu di telinga nya

"Halo bunda?" Ucap nyaa "oo iya iya bunda, aku akan pulang sekarang" Jawab nyaa

Wanita itu lalu keluar dari ruangan, dan menitipkan surat kepada salah satu suster nya. Tujuan nya, untuk menghubungi jika terjadi sesuatu padanya, meski bukan dia yang membuat nya begitu, tetapi dia tetap akan membantunya sampai sembuh.

Sesampainya dirumah,wanita itu langsung di sambut dengan omelan ibunya

"Dari mana saja?,kenapa tidak memberi tau bunda? Mizuya, kau membuat bunda kawatir saja" Omel bunda nya,takashi mitsuya.

"Iya maaf bunda, mizuya tadi bantuin orang dulu, tiba tiba anak itu pingsan di pinggir jalan, jadi mizuya bantu, kan kasian jika di biarkan, mana lagi hujan kan" Jelas mizuya dengan pelan.Mitsuya, dia hanya menganggukan kepalanya saja

•••••••

"Eum,Minato, bagaimana jika kita pergi ke?" Ajak kida,walaupun dirinya ragu, tapi ia akan tetap mengajak nyaa.

segenderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang