🚨🚨🚨
Mengandung adegan kekerasan dan bahasa kasar
Violence and Harshwords!!!Acara makan malam itu masih berlanjut, semua ngobrol ceritain tentang entah itu fakta, kepribadian, pekerjaan, hobi ataupun itu, mereka juga udah mulai pada akrab.
"Oh jadi mbak Lucy sama mas Daniel udah tiga tahun di sini?" Prima cengo, mulutnya kebuka kayak ikan yang lagi engap-engap an. Sabin reflek nutupin pake tangan kanannya.
"Iyaa, kita nikah sebelum waktunya sih hhe..."
"Kenapa?" Yuzy nimbrung tapi mukanya udah keliatan lesu dan ngantuk.
"Waktu itu Lucy baru 20 tahun, saya sendiri baru 21 tahun. Ya gimana ya, kita juga udah pacaran lama yaudah kita akhirnya putusin buat nikah, dan di tahun berikutnya Danny hadir di kehidupan kita." Daniel mengangkat tinggi-tinggi bayi 18 bulan yang ia pangku.
Semua terkekeh gemas melihat bayi molek itu mengerjap polos dan sibuk menghisap ibu jarinya.
"Wihh sepuh dong bang, angkatan pertama program pemerintah?" Hayzen.
Daniel mengangguk mantap, "iya, kebetulan aja sih hhe..."
Semuanya mengangguk paham, manis banget pasutri yang satu ini. Seandainya ada sayembara pasangan tergoals pasti Daniel Lucy pemenangnya, ya kan?
"Kalau Kak Jion sama Kak Jisel, gimana sejarah pernikahannya?" Karina kepo sama pasangan duo J ini, ya gimana ya, dipikiran Karina, mereka tuh kayak masih malu-malu kucing, kayak manten anyar kalau kata Hayzen mah.
Jion berpikir sejenak, "emm kita sih angkatan kemarin ya kan, Sel?"
Jisel mengangguk, "nggak ada sejarah apa-apa sih, sama kayak kalian, dijodohin pemerintah." Ungkap Jisel, nggak tau aja ada yang tercubit hatinya.
Bener sih, aku dulu terlalu cuek ya, Sel?-Jion membatin.
Ish ga asik, masa gue doang yang dijodohin ortu?!-Yuzy membatin juga. Merasa semua tak adil baginya. Dramatis emang.
"Oh iya, Yuzy sendiri gimana sama Jay?" Irin bertanya, kepo juga dia.
Yuzy hampir keselek, "ekhm, biasalah masalah bisnis..."
"Oalah masalah CEO-CEO an nih pasti, jadi belum ada cinta icikiwir gitu kan?" Prima nyeplos lagi. Yuzy sih cuman ngangguk sedih.
Prima sadar omongannya kurang enak, terus dia berusaha cairin suasana. "Eyy, emang rata-rata penduduk FARUTA tuh awalnya nggak saling cinta ya kan? Gapapa, Zy. Nanti gue jamin suami lo bakal tergila-gila sama lo!!"
Semua ngangguk setuju, ini Prima bakal jadi pemersatu mereka nih, keliatan dia orangnya friendly dan extrovert banget, cara dia hibur orang juga halus. Itu sih yang Sabin suka dari Prima, walaupun agak galak sih ceweknya.
Obrolan berlanjut dan ngalir gitu aja, banyak yang mereka omongin, dari Hayzen dan Minji yang kawin lari sampai Heza dan Karina yang dulunya mantan.
Tepat jam 12 malam, mereka bubar pulang ke rumahnya masing-masing, Yuzy yang sudah sampai di depan pintu merasa tak enak dengan Jay nantinya, duh takut kena omel Yuzy tuh. Kemaleman sih tadi ngobrolnya, sampai lupa waktu.
"Yaudahlah, minta maaf aja nanti." Final Yuzy, ia membuka pintunya perlahan, benar saja lampu ruang tamu sudah mati, itu artinya Jay ada di rumah kan? Yuzy pun menyalakan saklar.
Sedetik kemudian Yuzy merasa menyesal menyalakan saklarnya.
"Jay..."
💌💌💌
KAMU SEDANG MEMBACA
FARUTA 12 || Blok A
Fanfiction"Angka kelahiran di negara kita makin rendah. Itu kenapa pemerintah menetapkan sistem 'nikah di bawah umur 23 tahun'." - Auriga Sabin "Jadi kita dijodohin pemerintah, gitu?!" - Prima Naurin