Peace or Foetuses

192 17 1
                                    

"Jay."

"Apaan??"

"Lo ngapain ngegembel di situ?"

"Semerdeka gue lah! Sono hush hush

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Semerdeka gue lah! Sono hush hush." Jay tampak malas meladeni Yuzy.

Yuzy sih suka aja ya bikin Jay ngamuk, tapi serem juga kalau sampai kejadian pukul-pukul kayak waktu itu. "Tumben lo diem di rumah?"

"Males."

Yuzy kurang puas sama jawaban Jay, dia akhirnya duduk samping suaminya, alhasil keduanya lesehan depan oven. "Putus ye lo sama Nadine?" Ceplos Yuzy asal.

"Iya, ternyata bener gue cuman dimanfaatin, dia mau sama gue karena harta." Jay tampak jengkel dan kesal.

Yuzy ngebug, beneran? Padahal dia cuman asal nebak. Suasana jadi canggung, mereka sibuk sama pikiran masing-masing sembari memerhatikan kue yang masih di dalam oven.

"Maaf." Hingga akhirnya suara Jay terdengar jelas di telinga Yuzy.

"Maaf, makasih juga udah tutupin kelakuan jahat gue dari orang tua gue. " Ucap Jay sambil melirik kesana kemari. Jay nggak berani natap Yuzy.

"Gapapa. Asal jangan diulang lagi." Setelahnya Yuzy mencium singkat pipi Jay.

Eh?

"Hhe.., lo ganteng sih kan gemes gue pengen cium." Yuzy cengengesan. Malu juga sih dia, ini bibirnya kenapa refleks langsung nyosor. Tapi ya gapapa lah, cium Jay nggak bikin dia rugi, yang ada Yuzy pengen lebih, ehe.

Jay sendiri salting sih, dikit. "Lo nggak ada kegiatan lain gitu selain ngebatu di rumah?"

Yuzy menggeleng. "Pengen ke rumah Mbak Lucy, tapi takut Danny-nya bobo. Tujuan gue kan mau main sama Danny."

"Bukan mau ketemu sama Mas Daniel?"

Yuzy melotot ke arah Jay, "ngapain gue deketin laki orang, laki gue juga bentukkannya udah ganteng begini."

Jay ketawa, istrinya ini bikin Jay makin PD aja. Yuzy tau kok Jay becanda, makanya dia jawab asal ngawur juga.

"Eh, Jay. Bang Heza tuh temen lama lo, kan?"

"Iya, sohib dari SMP, dia kakak kelas gue sama Jake dulu."

"Kita udah temenan dari kecil Jay. Tapi kok gue nggak inget apapun tentang Bang Heza sih? "

Jay senyum penuh arti sembari mengelus lembut kepala Yuzy, "ingatan lo belum pulih sepenuhnya, nanti juga lo bakal inget Heza siapa." Setelahnya Jay mencium lembut kening Yuzy.

Yuzy nyengir dapat cium dari suaminya itu, ini rumah tangganya aman berarti ya? Jay nggak akan minta cerai lagi kan? Tapi Yuzy nggak sebodoh itu, Nadine pasti nggak langsung pergi gitu aja. Bisa aja dia balik lagi.

Pokoknya dia harus jadi cegilnya Jay. Jangan sampai Jay oleng ke perempuan lagi. Apalagi janda sebelah beuuhh gaboleh pokoknya.

Yuzy belum pernah sih lihat janda sebelah yang katanya janda kembang itu, katanya baru pindah minggu lalu. Banyak yang resah suaminya takut minta kawin lagi. Wah berarti janda bukan sembarang janda nih. Yuzy harus ekstra waspada.

FARUTA 12 || Blok ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang