The Past

129 19 2
                                    

"HEZAAAAA."

"Hah?!! Apa Kar- HOEK!!!" Heza kelojotan begitu Karina manggil namanya, dia tadi lagi gosok gigi loh, sampai keselek gegara pasta gigi nggak sengaja masuk.

"HEZAAA~"

"B-bentar! Hoek!!!" Heza kumur-kumur sambil bersihin mulutnya yang penuh busa itu.

Berhubung pintu kamar mandinya nggak dikunci, Karina langsung buka tanpa aba-aba.

"Heh! Gimana kalau aku lagi telanjang?!" Heza kaget, mulutnya sekarang udah bersih dari pasta gigi.

"IH KAMU BENTAK AKU?!"

"Ng-nggak!! Aku-" Ucapan Heza kepotong sama pergerakan Karina yang main peluk aja, "Eh..."

Heza bales pelukannya dong.

"Kenapa panggil aku, em?"

"Aku mau makan!"

"Ya... Makanlah... Di meja udah ada nasi goreng telur."

"Ih nggak!!! Amis banget telurnya ih~" Karina merengek.

"Y-yaudah mau makan apa? Biar aku beliin."

Heza membawa sang istri kembali ke ranjang. Ia berjongkok di hadapan Karina.

"Mau makan apa?" Heza mengulang pertanyaannya.

"Pastel de nata."

Hah?! Masakan apa itu Ya Tuhan? -Batin Heza.

"Itu apaan deh?"

"IH MASA KAMU GATAU?!"

Heza puyeng. Yaampun sabar Heza baru 3 bulan sisa 6 bulan lagi. Perjalanan Heza masih panjang mudah-mudahan Heza nggak stres deh ya.

"Emm beneran nggak tahu..."

Karena bingung Heza meraih ponsel di nakas, mencari apa yang dimaksud istrinya itu.

"Oh..., kue tart telur. Yaudah delivery aja ya, Kar."

Padahal sama-sama telur, tadi katanya nggak mau...

"NGGAK!! Mau masakan orang langsung, aku mau lihat proses pembuatannya juga."

"Tapi, aku nggak bisa masak."

"Aku nggak suruh kamu masak ya, cari orang yang bisa dong~"

"Emm..., Jay kayaknya bisa deh. Aku coba ngomong sama dia nanti ya."

"Yeay!!"

💌💌💌

"Gimana, Sel?"

"Negatif lagi..."

"Gapapa, nanti kalau udah waktunya, Tuhan kasih kok!"

"Tapi, Ji... Capek nggak sih gini terus? Aku... Aku juga mau cepet punya anak, ini udah setahun loh semenjak aku keguguran, masa... Aku belum ngisi lagi?"

"Sabar ya, Sel. Aku yakin Tuhan lagi siapin sesuatu yang baik buat kita. Dan lagi... Semakin susah hal didapat bukannya itu jadi lebih berharga buat kita ya kan? Mungkin Tuhan lagi kasih pelajaran buat aku, karena dulu aku pernah sia-siain sesuatu yang menurut aku nggak berharga, tapi sekarang aku sadar... Hal itu lebih dari kata berharga."

"Aku nyerah Ji..., bukannya aku nggak sabar, tapi entah kenapa aku ngerasa nggak akan bisa hamil lagi..."

"Wush! Ngomong apa sih kamu? Kamu bisa kok hamil, bisa Sel! Bisa! Kamu nggak boleh nyerah gini sayang..."

"Kamu pikir aku nggak tahu?"

"A-apa...?"

"Aku tahu... Rahim aku rus-"

FARUTA 12 || Blok ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang