"Hiduplah dengan baik, jangan lupa dengan tugasmu rubah kecil."
"Apakah aku harus melakukan itu?, ia hanya manusia biasa. Sedangkan aku rubah ekor 9, aku kuat! Kenapa aku harus mati hanya untuk manusia biasa."
"Kau tidak berhak memilih."
*mature...
* * * Seminggu setelah kejadian itu, keadaan mulai tidak membaik. Sejumlah kutukan mulai menunjukan dirinya di muka umum. Orang-orang yg semua membeku kini telah membeku mulai mencair.
(Name) kini sedang berada di kamar satoru duduk sambil menikmati teh hangat yang ia seduh sendiri. Satoru? Jangan bertanya ia kemana. Pria itu sedang pergi mengerjakan misinya. Mengenakan kimononya, ia bosan ingin melihat dunia luar. Tapi satoru melarangnya untuk keluar barang selangkah pun dri kamarnya. : : : "Satoru aku bosan. Aku mau keluar liat manusia."
"Boleh." mata (name) terlihat berbinar sejenak sebelum satoru melanjutkan ucapannya.
"Tapi tidak dengan kimono mu yg sekarang. " lanjutnya
"Ha?!! Apa hubungannya dengan kimono ku?? Lagian aku cuma mau liat matahari bukan pergi main. " ucap (name) tak terima.
"Lihat ini, dan juga ini. " ucap satoru sembari menyentuh benda kenyal dan paha mulus itu.
"Hei! Tangan mu kemana???" protes (name) tak terima.
Satoru tak mengindahkan (name) dan langsung teleport ntah kemana. : : : "Ck. Malas la aku di sini mending keluar liat org." ucap (name) membuka pintu kamar lalu beranjak pergi berjalan ke arah lapangan di sekolah itu.
"Wahh rerumputan dan langit!!! Seminggu sudah aku tidak. melihat kaliannnnnnn!!! " ucap (name) girang.
Di sela-sela ia menikmati langit dan rerumputan di ujung matanya ia melihat anak- anak kelas 1 sedang berlatih. Ia lalu mendekat untuk melihat dari dekat.
"Wah~ lihat gadis itu. Dia pandai memakai senjata. Hm~ tapi masi kurang, ia masi harus banyak berlatih." ucap (name) memperhatikan dengan teliti.
"Kau siapa?!" cocot seekor panda di sebelahmu
Rubah itu lalu menoleh ke kiri dan mendapati panda dan seorang anak dri klan inumaki. Ia tau dri tanda di dekat bibirnya itu.
"Aku? Hanya rubah iseng yg mau liat langit cerah. "
"kau kutukan. " ucap panda itu
"Iya." ucap (name) santai.
Panda itu dengan gerakan siaga ingin menyerang (name).
"Apasih. Aku cuma mau liat langit kok, knpa jadi kamu yg mau mukul. Dan dimana satoru? Aku malas kalau harus di kurung. " Celoteh (name) kesal.
"Kau kenal satoru??" ucap panda itu.
Dari kejauhan gadis dan lelaki itu berjalan mendekat melihat keributan di seberang lapangan.
Gadis itu membelalakkan mata kala. merasakan energi kutukan yg begitu kuat dri gadis itu. Energi yg begitu kuat dri mikih lelaki di sampingnya ini. Ia lalu memasang mode siaga.
"Are? Kitsune nee san??" ucap lelaki itu.
"Oh yuutaaa... Akhirnya aku bertemu org yg ku kenal..." ucap nya lalu berlari ke arah yuuta dan berniat untuk memeluknya.
Namun tak di sangka jika kutukan milik yuuta akan keluar dan menangkap (name). (Name) hanya diam sembari melirik ke arah tangan yg menggenggam erat tubuhnya.
"Lepas atau ku patahkan tanganmu."
"R-rika chan... Berhenti..." ucap yuuta melerai.
Tak ada gerakan melepaskan yg terlihat hanya gerakan yg mengeratkan genggaman itu.
"Wanita ini jahat yuuta~ Rika tidak suka~.." ucap kutukan itu. yg menyebut dirinya rika.
"Lepas." ucap (name) dingin.
Hanya dengan sekelip mata tangan dari kutukan itu terlepas dri tubuh (name) yang ia genggam.
Rika mengamuk dan keluar dri tubuh yuuta dan mulai mendekat untuk mencabik-cabik (name).
(Name) hanya santai menghindar dengan tatapan dingin dan mulai mengeluarkan katanya dari dalam kimono nya. Pertarungan yg tak ter elakn itu terjadi. Pertarungan antara 2 kutukan tingkat spesial. Panda, gadis berambut hijau, dan anak dri. klan inumaki itu segera menghindar dri daerah pertempuran. Sementara yuuta melihat dengan panik dan mencoba untuk melerai namun mustahil.
"Rika tidak jelekk!!! Rika cantik!! AARRRGHH!! " teriak rika
(Name) yang melihat itu tersenyum lebar dan mulai mendekat untuk menebas rika. Namun satoru datang dan menahan tangan (name) dan langsung mengangkat tubuhnya dengan mengangkat pinggang nya dengan 1 tangan.
"Apa-apaan satoru!? Gaasik ah kalo di lerai. Padahal dikit lagi itu si. rika- rika itu mati kubunuh. "
"Simpan kembali katamu (name) kita. bicarakan nanti di kamar." ucap satoru memandang ke arah (name). ia lalu mengalihkan pandangan nya ke rika dan setelahnya menatap tita memberi isyarat menenangkan kembali rika. Yuta mengangguk dan memasukkan kembali rika.
Setelah semuanya damai, satoru lalu pergi meninggalkan anak muridnya dengan membawa (name) yg masi ia gendong.
"Satoru bisa lepasin ga? Aku cape." ucap (name)
"Kamu kenapa bandel banget si kalo di bilangin??? Di bilang gausah keluar juga. Liat hampir berantem kan, ama kutukan lain. " omel satoru
"Apasi sat, org cuma kenalan doang. Lagian kan aku cuma mau liat langit ajaa aku juga mau menghirup udara segar. Aku bosannnn tauuuu." ucap (name) memelas.
Satoru mendekat dan mengangkat wajah (name). pandangannya melekat ke arah gadis itu.
Membuka penutup matanya, memperlihatkan mata biru yang berkilau indah itu. Seakan terhipnotis (name) memandang lekat akan keindahan di depannya.
Benda kenyal mendarat di bibir peach itu. (Name) terkejut dengan keadaan yg menimpanya sekarang. Matanya tertutup dan mencoba mengatur nafasnya. Memukul" dada bidang milik satoru tanda minta di lepaskan. Namun satoru tak mengindahkan permintaan itu malah memperdalam ciuman itu. Tak selang berapa lama ia melepaskan tautan itu dan melihat wajah (name) yg sudah memerah akibat ulahnya.
Begini-begini (name) belum pernah di sentuh oleh siapapun. Ia megang erat tekad untuk 'hanya org yang kucintai saja yg boleh' katanya.
"Sial aku sudah menahan ini cukup lama."
"Huh??..." (name) memiringkan kepalanya tanda tak mengerti.
"Kau milikku sekarang." ucapannya kembali melumat bibir peach yg basah akibat ultahnya tadi.
Tangan kekarnya mendorong tubuh (name) hingga jatuh keranjang dan membuat empunya terbaring.
: : : : : ; ; ! ! ! ! ; ! ! ! ! ! !
; : ; ; ; ; ; : : : ;
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
