25. Ditemukan

22 4 0
                                    

papa nya membawa vino untuk duduk di samping ruang informasi untuk meminta penjelasan dari vino, ia terlihat sangat lemah

"vinnn. Jawab papa.."

vino masih terisak, papanya memberikan air mineral dan memintanya untuk menjelaskan yang terjadi sebenarnya. pelan-pelan vino mulai menjelaskan kejadian awal sampai sintya bisa sampai ke sini dan menjadi salah satu korban.

papanya tak kuasa lagi menahan tangis yang sejak tadi dibendung. sementara petugas lainya meminta izin untuk memindahkan jenazah ke ruang identifikasi. papanya sintya langsung pergi menemui mamanya meninggalkan vino yang masih terisak.

candra menemui vino dan memberikan minuman dingin.

"jangan terlalu menyalahkan diri vin, papa tadi udah cerita ke gua."

"gua gagal bang jadi kakak yang baik"

"sebaiknya kita tunggu hasilnya keluar, siapa tau ada keajaiban kalo ternyata dia bukan sintya"

"gue juga berharap itu"

"makan dulu, lo pasti belum makan dari pagi kan."

"ga napsu bang"

"mau gue suapin?"

"jangan bercanda bang.. gua lagi ga mood bercanda"

pencarian hari ke 4

cakra, keadaannya sangat kacau saat melihat mayat yang ditemukan tim lain, berharap dia bukan sintya. dia memulai lagi pencariannya, namun disini dia tidak menjadi kapten karena keadaan yang tidak memungkinkan. meskipun demikian dia memaksa untuk tetap ikut pencarian, padahal seharusnya hari ini dia istirahat. dia dan timnya menyusuri tempat ditemukannya mayat kemaren, karena menurut informasi sintya ke desa sebelah bersama dengan aisyah, artinya aisyah masih belum ditemukan.

hari hampir sore sehingga pencarian akan segera dihentikan lagi dilanjutkan besok pagi. cakra ingin membasuh wajahnya terlebih dahulu karena dia melihat aliran air yang begitu segar, ia ingin membersihkan diri bersama tim lain. ia melihat ada sebuah kotak P3K yang kemungkinan dibawa sintya dan aisyah saat bertugas, ia bersama tim menyusuri tempat tersebut hingga tak terasa matahari sudah hampir tenggelam, karena kondisi hutan yang lumayan gelap cakra dan tim mulai menyalakan senter, mereka menyusuri jalan yang lain, yang kemungkinan merek berdua lewati.

"cap.. ada darah dibekas pohon tumbang..kemungkinan ada korban disekitar sini" kata tim, meskipun hujan deras bau darahnya tetap tercium menyengat ditambah ada sebuah tas kecil dibawah tanjakan tepi jurang

"(pohon tumbang) apa mungkin dia jatuh ke jurang?" jawab cakra mulai menyorot bagian bawah

" kemungkinan korban jatuh lebih dalam lagi. siapkan tali untuk memeriksa"

"baik cap" seseorang mulai turun kebawah sekitar 700 meter dari tempat ditemukan tas kecil ada sebuah tangan yang terlihat

"cap sepertinya ada korban.." tim tersebut langsung mendekati korban

"periksa keadaannya"

"masih hidup cap" tim itu disusul beberapa orang lagi untuk membantu mengangkat korban dari jurang

dengan harap-harap cemas, cakra menunggu diatas, tiba-tiba mendung dan awan hitam beserta petir menggelegar, tanda akan hujan lagi

"kalian hati-hatilah... ambil pijakan yang kuat"pesan capten dari atas

setelah 30 menit berlalu korban sudah berhasil diangkat, tentara yang juga berprofesi sebagai dokter dulunya memeriksa pasien.

"korban masih hidup, namun nadinya sangat lemah. (melihat kearah kakinya dan memeriksa), sepertinya kakinya terbentur beberapa kali saat terjatuh. nadi pada kaki tidak teraba. korban harus segera dibawa ke tempat pengobatan" dokter itu menyuntikan beberapa obat penunjang supaya korban bisa selamat sampai tempat kembali. dan saat cakra melihat kearah korban, ia sangat terkejut. karena itu adalah sintya. orang yang mereka cari selama 4 hari ini.

Berhenti  DisiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang