13. Bertahanlah

34 2 0
                                    

Hari hari berganti dengan sangat cepat, hari ini tiba saatnya sandra dioprasi lagi. Untuk menunjang hidupnya, gadis malang itu harus terus meminum obat dan jika terjadi kesalahan sedikit saja pasti ia dengan cepat mendapatkan perawatan. Untunglah dia terlahir dari seorang ayah yang kaya raya, jika tidak mungkin ia tidak akan tumbuh sebesar ini.

Sandra, meskipun hidupnya sangat mapan, ia termasuk orang yang sangat sederhana. Ia hanya mengenyam pendidikan bersama teman-temannya ketika SD saja, karena penyakitnya yang parah dan langka, ia terpaksa harus menjalani pendidikan dengan home scholing. Ia mengaku sangat bosan, namun ayahnya mencarikan berbagai macam cara supaya putri sulungnya itu bertahan. Ayahnya bahkan siap melakukan apapun termasuk mengorbankan nyawanya sekalipun.

Sandra juga bisa dikatakan gadis yang paling tulus dari kecil. Bahkan dulu ketika ia SMP diantarkan supir pribadinya untuk check up, namun ada seorang nenek yang juga harus periksa, karena keadaan nya mendesak, sandra membiarkan nenek itu masuk duluan, padahal bisa saja sandra langsung masuk tanpa mengantri. Ia lebih memilih mengantre untuk menghormati orang yang datang terlebih dulu.

Hingga tiba saatnya, ayahnya mengizinkannya sekolah seni di Inggris, dia hidup ditemani oleh 3 orang profesional. Satu bertugas mengurus kebutuhan sandra, satunya sopir yang selalu mengantarkan kemanapun sandra pergi dan satunya lagi perawat pribadi sandra. Dia merasakan atmosfer yang luar biasa setelah 6 tahun lamanya dia menjalani pendidikan home scholing. Kini ia bisa bergabung bersama teman dan memiliki teman main ataupun ngobrol.

Awal pertemuan alvin dengan sandra. Bagaimana mereka berdua bisa bertemu dan beteman dekat?... yah benar diawali ketidaksengajaan, saat itu sandra sedang berjalan untuk menebus obat diapotik terdekat. Ia sengaja mengatakan pada orang dirumahnya ia hanya ingin jalan sebentar. Saat itu alvin juga sedang menuju apotik untuk mengambil obat flu nya, karena tidak tahan dengan cuaca di Inggris dan pertama kali merasakan musim dingin, sistem imun ditubuhnya menolak untuk bertahan. Ia menggunakan jaket super tebal dan keluar mencari apotik terdekat. Saat ia masuk apotik sandra sudah selesai belanja, alvin memperhatikan gadis itu terlihat seperti sedang sesak nafas. Ia buru-buru membeli obatnya dan mencoba menyusul gadis tersebut.

" are you okay?" tanya alvin saat berjalan disamping gadis itu

" yes, i'm okay, but.." sandra memotong kalimatnya, ia memegang dadanya, ia juga sampai terduduk karena rasa sesak dan sangat nyeri. Ia mencoba minta tolong ke pemuda yang baru saja mengajaknya bicara, namun ia sudah tak kuat mengucapkan sepatah kata apapun. Ia langsung pingsan seketika. Alvin tanpa banyak bicara dia menggendong gadis itu dan membawanya kerumah sakit. Dia melihat beberapa obat yang berada ditangan gadis itu. " inikan obat keras dan harus dengan resep dokter, apa dia sakit jantung" ia terus menggenggam tangan gadis yang mulai kedinginan itu.

Saat gadis itu sandar, ia melihat pemuda disampingnya tertidur sangat pulas, ia melirik jam sebentar dan benar seja sekarang pukul 02.14 A.M.

" baik sekali dia,( dalam hati sandra)" ia berusaha untuk membangunkanya, namun usahanya gagal karena dia masih sangat lemas.

Keesok harinya, dia melihat pemuda itu sholat disampingnya, ia melihatnya dengan senyuman.

" oh sudah sadar, saya panggilkan dokter"

" kamu tahu saya orang indonesia ?"

" ya, sejak tadi malam telpon mu berdering terus, tapi langsung mati karena low bat, setelah dicas, kunyalakan lagi tadi pagi. Pasti keluargamu panik nyariin kamu"

" terimakasih"

" tunggu disini, aku akan keluar sebentar mencari buah. Sekalian kupanggilkan dokter. Keluargamu akan datang sebentar lagi"

" hmm" disertai anggukan dan senyuman

Dokter memeriksa keadaan sandra, dan keluarganya terlihat sudah ada disampingnya. Saat itu alvin ingin pergi dulu, namun sandra terlanjur melihatnya

Berhenti  DisiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang