7. Pertemuan Singkat

46 2 0
                                    

Hari ini sintya berangkat lebih pagi dari biasanya, ia langsung keruangan kirana untuk melihat kondisinya. Ia mengetuk pintu dulu sebelum masuk ke ruangannya.

" assalamualaikum"

" ( tidak ada jawaban, dan sintya langsung masuk )"

" hai, terimakasih sudah bangun, kau harus bangun dan sehat supaya kau bisa betemu lagi dengan ibumu"

" ( saat mendengar kata ibu kirana langsung membuka matanya), tau apa kau soal ibuku!!!"

" aku sudah mengetahui semuanya, kau harus sembuh dan sehat, aku akan menceritakan semuanya"

" apa pedulimu!!!, keluar dari sini !!!!"

" kenapa kau jadi seperti ini?"

" kau sama saja seperti yang lainya, kau hanya dijanjikan jabatan oleh orang tua sialan itu untuk menjagaku kan, dan kau tertarik, apa yang akan dia berikan padamu, harta, jabatan, rumah sakit cabang, atau mungkin harga dirimu, kau akan menjadi simpanan selanjutnya, dan memanfaatkanku"

" ( begitu sakit sekali rasanya mendengar semua yang dia katakan, meski bukan siapa-siapa tidak seharusnya dia bicara seperti itu pada orang asing)"ucapanmu itu benar-benar menyakitiku, berpikirlah dahulu sebelum mengucapkan sesuatu" ucapan sintya langsung pergi meninggalkan kirana. ia masih sensitif akhir akhir ini

Hari-hari sintya begitu kacau akhir-akhir ini, kenapa dia harus terlibat dengan orang-orang yang sangat egois dan mementingkan dirinya sediri. Ia benar-benar lelah dengan hal itu. Sampai ia tak sengaja menabrak sesorang dilobi

" maaf aku tidak sengaja"

" aku juga tidak melihat jalan tadi,"

Pertemuan itu sangat singkat karena mereka tidak saling melihat satu sama lain. Sintya langsung berlari menuju ke coffe shop dekat rumah sakit. Ia menangis sejenak. Saat ada waiters datang menemuinya dia langsung menghapus air matanya dan memesan secangkir coffe kesukaannya hazelnut. Sambil meminum kopinya dia mengecek telpon yang dari pagi tak sempat ia buka. Dan ternyata ini adalah hari minggu, seharusnya dia memang tidak perlu kerumah sakit. Ia menuju lobi rumah sakit lagi untuk mengambil mobilnya, dan pulang kerumahnya.

" pak ada apa didepan ?" tanya sintya dengan orang yang berjualan koran

" ada kecelakaan neng, sekitar 500 meter dari sini neng"

" ah pantes macet sekali"

Saat dijalan seperti biasanya gadis ini akan menemukan oprasi jalan ketika ia bepergian dihari minggu, oleh sebab itu setiap hari minggu ia selalu diam dirumah, memasak dan berkebun ataupun melakukan sesuatu yang bisa dilakukan dirumah. Ia turun dari mobilnya dan menelpon seseorang untuk mengambilnya. Dan berjalan menuju ke tempat kejadian. Ia melihat ada tangan yang putus dari badanya, beberapa polisi sudah memasang garis kuning, menunggu petugas datang. Namun bisa dipastikan petugas akan datang lebih dari 20 menit. Karena jalanan tadi sangat macet.

"pak udah berapa lama?"

" 15 menit yang lalu"

" pak kalo menunggu petugas kesehatan akan memakan waktu sangat lama, boleh saya masuk ?"

" memangnya kau dokter?, tunjukan identitasmu?"

" ( aishhh, aku ga bawa dompet, apa ketinggalan dicafe ya, teledor bangett guee), oh pak. Eumm saya dokter dirumah sakit harapan pak. Kalo korban ga segera ditolong bisa bahaya loh pak"

" iya bener juga, korban udah kehilangan banyak darah" kata temen polisi yang satunya

" ya udah, tapi saya akan mengawasimu!"

Berhenti  DisiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang