"gue mau cerita"
"Cerita aja kali Van" jawab Disya.
"Mertua gue minta kita buat serumah,tapi kan kalian tau gimana gak nyamannya tinggal bareng?apalagi disana ada keluarganya kakak dari suami gue,stres gue mikirin ini berhari-hari"
See?aku beneran masih belum ada keinginan untuk menikah,apalagi mendengar berbagai macam cerita dari sahabatku tentang pernikahannya.
"Coba lo rundingan dulu sama suami,kali aja dia ngerti" Eca memberi saran ke Vania.
"Lo Ra,masih belum mau nikah?"
Aku tersenyum kecut,"siapa calonnya?masih trauma juga!"
"Gak semua pernikahan kayak gitu Ra,yang jelek jangan dijadikan acuan.Semua pernikahan juga pasti ada aja masalahnya"
"Males ah bahas nikah,ganti topik!!" muak sekali aku bahas topik nikah.
Setelah beberapa jam mengobrol,mereka 3 pamit pulang.
Aku membersihkan bekas makanan di meja tamu membawanya ke dapur untuk dicuci.
Selesai mencuci,aku masuk ke kamar uti.
"Uti...makan dulu ya" sengaja aku bangunkan uti karena dari pagi belum sarapan.
"Kamu sudah pesan nasi kotak ternyata"
"Iya ti,barusan sampai" aku memesan 20 nasi kotak untuk syukuran rumah sekaligus kenalan sama tetangga.
Sehabis mandi,aku mengantarkan nasi kota kepada para tetangga.
Namun ada satu tetangga yang aku panggil tak kunjung keluar,rumahnya tepat didepan rumahku.
"Bu,saya lupa bilang pemilik rumahnya sedang ke luar kota" kata satpam.
"Oh...iya pak tidak apa-apa,kalau begitu buat bapak saja" aku memberikan nasi kotaknya kepada satpam.
"Tapi saya sudah dapat bu tadi"
"Tidak apa-apa pak,dirumah juga tidak ada yang makan"
"Baik terima kasih banyak bu"
Malam harinya,aku kembali kelaparan.Untungnya temanku tadi membawakan satu kardus mie instan.
"Uti mau aku bikinkan mie juga?"
"Jangan uti sudah kenyang"
📞Bibi
"Iya bi,ada apa?"
"Ra...sebenarnya bibi gak mau bilang kayak gini ke kamu tapi nenek pingin buka toko"
Aku tebak pasti uang.
"Bibi gak punya uang sebanyak itu Ra buat bangun toko jadi tolong ya kamu bantu nenek"
Benarkan tebakanku.
"Habis ini Ara transfer ke bibi"
"Terima kasih Ra,ya sudah bibi matikan teleponnya"
Saat itu juga aku mentransfer ke bibi dengan mobile banking.
Baik budhe maupun bibi,keduanya aku tidak terlalu dekat.Memang dasarnya aku sendiri yang sedikit cuek.
Bibi adalah kakak dari mama,sedangkan budhe kakak dari papa.
Aku juga mempunyai satu om yang merupakan adik dari mama,sama aku juga tidak dekat dengannya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Pagi hari,aku berencana untuk gym di dekat komplek perumahan.
"Selamat pagi bu" aku menyapa tetangga sebelahku yang waktu itu sedang menyiram bunga dihalaman depan.
"Pagi bu,mau kemana?"
"Mau gym bu"
"Oh iya saya lupa mau kasih tau,berhubung besok kerja bakti jadi tolong bilang kan ke suami ya bu besok suruh ikut bergabung" mati kau Ra!!
Sedikit sulit aku merangkai jawaban dari pertanyaan bu Laras.
"Sebelumnya saya minta maaf bu,saya lupa menginfokan bahwa saya belum menikah dan saya tinggal bersama nenek saya"
"Aduh maaf saya tidak tau"
"Tidak apa-apa bu,begini saja kalau ada acara kerja bakti saya berpartisipasi dalam bentuk konsumsi saja apa bisa bu?"
"Silahkan,kalau begitu saya panggil 'mbak' saja kelihatannya anda juga masih muda,andai saja orangnya gak ke luar kota sudah saya kenalkan dengan beliau" beliau siapa?siapa juga yang ke luar kota?
Dari pada mendengar yang tidak-tidak lebih baik aku lanjut saja ke acara ku tadi.
"Kalau begitu saya permisi dulu bu Laras"
"Oh iya mbak silahkan"
Sampai ditempat gym,aku masih terbebani dengan perkataan bu Laras tadi.
Beliau siapa yang dimaksud?
Keluar dari tempat gym,aku berbelanja di minimarket yang berada di sebelah tempat gym.
Aku belanja beberapa kebutuhan kamar mandi,serta beberapa makanan dan minuman.
Tidak terasa aku berbelanja sampai 3 kantung kresek besar,untungnya jarak minimarket ke rumah sangat dekat.
"Mari pak" aku menyapa satpam.
"Saya bantu bawakan bu"
"Tidak perlu pak,terima kasih"
Aku melihat tetangga depan rumahku yang sepertinya sudah pulang.
Aku menundukkan kepala sambil tersenyum kearahnya begitupun dengan dia melakukan hal yang sama.
Sebenarnya aku berniat untuk memberikan sesuatu kepada tetangga depan rumahku tapi aku tidak tau apa yang harus ku berikan.
"Loh,uti belanja tadi?" aku lihat uti memasak sayur asem.
"Iya subuh tadi pas uti jalan pagi ada tukang sayur didepan pos satpam"
📞Mama
"Nanti mama ke situ Ra,kamu mau dibawakan apa?"
"Bawakan roti gulung ya ma,hati-hati dijalan"
Masakan uti sudah siap,salah satu makanan favoritku adalah sayur asem bikinan uti sama bakwan jagung.
"Tambah nasinya kalau kurang nak" sia-sia deh aku tadi ngegym.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Haii haii
Sementara aku publish cerita ini dulu ya,cerita sebelah tinggal ending aja tp bingung endinya mau gimana🙃Enjoy ya semuaa😊
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJA di HATI ARA
ChickLitmasa lalu serta lingkungan sekitar pertemanan yang membuat wanita bernama Agnia Calyara atau yang sering disapa dengan Ara trauma dengan pernikahan. Kendati demikian,trauma Ara tersembuhkan dengan kehadiran sosok tetangga depan rumahnya. Seperti apa...