Hampir 15 menit aku menunggu kedatangan temanku,akhirnya dia datang juga.
"Lama banget datangnya"
"Sorry Ra,macet tadi"
Pembahasan kita hari ini tak jauh-jauh dari soal usaha,rencananya memang aku akan mengeluarkan produk makanan ringan baru.
Ditengah-tengah perbincangan kita,Pak Raja dan wanitanya tertawa sedikit keras,bukan sedikit sih keras memang karena pengunjungnya hanya kita berempat alhasil jika ada yang mengeluarkan suara keras akan menggema di seluruh ruangan.
"Ganggu banget sumpah!!!gak bisa apa kecilin dikit suaranya?!" kata temanku dengan nada berbisik.
"Sudah biarkan saja!!" jawabku cuek.
"Bu Calya mari,saya duluan" aku sempat linglung saat Pak Raja menyapaku.
"Ah...oh...iya Pak" aku melihat Pak Raja menggandeng tangan wanita itu.
Aishh!!!
Kenapa aku jadi gak nyaman begini melihat tangan Pak Raja."Ngapain gagap gitu??Ra sadar!!itu suami orang,jangan sampai karena kamu kelamaan jomblo suami orang kamu pepet!!"
"Ih ngaco!!orang dia tetanggaku"
Lagian ngapain juga sih aku pakai acara gagap segala,macam orang lagi kecintaan aja.
"Habis ini mau kemana?"
"Ya balik kantor Ra,besok kan aku ambil cuti"
Sepulang dari kafe,aku melihat ibu-ibu sedang berkumpul di pos satpam,"mari bu" sapaku.
"Eh...mbak Agnia,kesini sebentar!!"
Aku mendekat ke arah mereka,"mbak nanti malam ikut rapat ya dibalai warga"
"Iya bu" sebagai warga baru,aku hanya bisa mengiyakan jika menolak bisa berabe jadinya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Uti habis ini aku tinggal sebentar ke balai warga ya,aku diundang rapat tadi"
"Iya nak,Uti disini saja sama Tini"
"Oke...mbak,aku titip Uti ya"
"Iya bu"
Aku berpapasan dengan Pak Raja,kami sama-sama barusan keluar dari rumah.
Dia senyum ke arahku,"mau ke balai kan?"
"Iya pak"
"Ya sudah bareng saja kalau begitu"
Bareng katanya?apa gak dejavu?nanti kalau jadi omongan orang gimana?
"Eh...itu Pak...saya mau ke minimarket dulu"
"Oh...iya silahkan"
Aku berjalan menuju minimarket dan yang tololnya,aku ternyata tidak membawa dompet.
Pelan-pelan aku berjalan,sebelum sampai pos satpam aku membalikkan badan dan untungnya Pak Raja sudah berjalan lumayan jauh.
Akhirnya aku kembali masuk rumah,berusaha untuk mengulur sedikit waktu.
Setelah kurasa cukup,aku pergi menuju balai warga.Disana sudah banyak orang,syukurnya aku disambut baik oleh warga sekitar.
Pembukaan rapat kali ini di bawakan oleh Pak RW setempat.
Rapat kali ini membahas tentang rekreasi,"Mas Raja,jadi korlap ya" aku lihat Pak Raja menganggukkan kepalanya.
"Bu Agnia,bisa untuk membantu Pak Raja?jadi korlap pria adalah Pak Raja dan wanita dibawa Bu Agnia,bagaimana semuanya setuju?"
"Tapi Pak saya..." baru saja aku ingin menolak,tapi Bu Laras melarang.
"Sudah Bu mau saja,hitung-hitung biar bisa lebih dekat dengan warga sini" dengan pasrah,aku pun mengiyakan Bu Laras.
orang aku berusaha menghindar malah disatukan begini??semoga saja istrinya tidak salah paham
"Boleh saya minta nomor whatsapp anda?" aku kaget tiba-tiba Pak Raja sudah ada disampingku.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJA di HATI ARA
ChickLitmasa lalu serta lingkungan sekitar pertemanan yang membuat wanita bernama Agnia Calyara atau yang sering disapa dengan Ara trauma dengan pernikahan. Kendati demikian,trauma Ara tersembuhkan dengan kehadiran sosok tetangga depan rumahnya. Seperti apa...