Asrama

202 13 0
                                    


"Narr bangun Nar " Ujar Syifa sambil menggoyang goyang kan tubuh Nara , dari tadi Syifa Naya dan juga Friska sudah berusaha untuk membangun kan Nara namun Nara sangat kebo.

"NARA BANGUN GEMPA, " teriak Friska tepat ditelinga Nara , sontak Nara melompat.

"Ish apasih nggak lucu tau, " omel Nara kepada tiga temannya itu.

"Ya lagian kamu dibangunin susah banget jadi yaudah mau nggak mau deh " ucap Friska, Nara masih sangat sebal atas kelakuan Friska karena tadi kuping nya merasa tidak enak.

"Udah cepet, keburu singa ngomel nanti, " ucap Syifa, lalu pergi meninggalkan ketiga temannya , Naya dan Friska pun lansung menyusul Syifa .

"TUNGGUIN, " teriak Nara , Nara lansung bergegas mengambil mukena nya dan menghampiri teman teman nya.

»»————> . <————««

Setelah selesai shalat shubuh ,para santri kini sedang mengaji sesuai jadwal rutin , setelah selesai ke empat gadis itu berjalan keluar musholla, mencari cari dimana keberadaan sendal mereka.

naya , Syifa dan juga Friska sudah memakai sendal mereka, sedangkan Nara ? Ya betul sendal nya ghosop santri lain.

"Apes banget ,baru sehari masuk udah ilang tuh sendal, " ucap Syifa yang diiringi oleh tawa.

"Udahlah nyeker aja, " ucap Nara , ia masih sebal tapi itu sudah hall biasa yang terjadi dilingkungan pesantren bukan ?

Gus azam baru saja keluar melihat wanita yang tak asing dimatanya , ya benar saja itu adalah istrinya.

"Kenapa dia nyeker ? Sendalnya di ambil ?" Batin Azam , Azam menghampiri ke empat santriwati itu.

Azam melepas kan sendal nya dan memberikan sendal nya kepada Nara , Nara yang melihat itu sontak kaget dan melotot ke arah Azam.

"Ehh gak usah Gus , saya tidak apa apa, " ucap Nara dengan mata yang sedikit melotot ke arah Gus Azam, seakan akan memberikan kode agar Azam tidak seperti itu , bisa bisa nanti teman nya curiga karena perlakuan Azam kepada nya.

"Pakai saja, " setelah mengatakan itu Azam berjalan meninggalkan Nara disana, tak lupa dengan Syifa Naya dan juga Friska yang masih terdiam.

"Nar , kok bisa? "Tanya Naya yang masih dilandaskan rasa bingung ,Nara terdiam, ia bingung harus mengatakan apa kepada temannya.

" Kamu punya hubungan apa sama Gus Azam nar ?" Tanya Naya lagi

"Ish ini karena om om itu mereka jadi bingung liat aja nanti kalau ketemu tak jewer telinga nya" batin Nara yang masih merasa kesal

"Ee , ngg- nggak ada, "

" Kan Nara ponakan nya Ning Mira, berarti Nara sepupu Gus Azam dong ? Ya mungkin aja,wajar aja aja, " ucap Friska, Nara bersyukur sekali mendengar ucapan Friska.

"Nah iya tuh" ucap Nara dengan memunculkan deretan gigi nya.

Entah mengapa Naya merasa ada yang mengganjal tapi sudahlah.

Takdir Cintaku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang