Konflik

187 11 0
                                    




/Pesantren Al-fatah

"Na , bangun Na , keburu si Febri datang , buru ah, " ucap Friska.

"Emm , apasih, " ucap Nara dengan suara khas bangun tidur.

"Buru ah , udah Adzan itu , kalau mau kena hukum mah sendiri aja , jangan ngajak ngajak elah , buru, " kesabaran Friska saat ini sudah mulai menipis.

"Ckhh , iya sabar , ambil mukena, " Nara berjalan ke arah lemari dan segera mengambil mukena miliknya.

Ke empat manusia itu berjalan ke arah Musholla ,Adzan sudah berkumandang.

Sesampainya di Musholla , mereka lansung membentang sajadah nya , Setelah selesai , mereka kembali ke Asrama untuk bersiap siap , karena hari ini adalah hari sekolah.

"Gue duduk disebelah lu ya fris, "  Ujar Nara, Friska yang mendengar nama nya di panggil pun lansung menoleh ke arah Nara.

"Iya , santai, " Jawab Friska, Nara , Syifa dan juga Naya saat ini berjalan beriringan menuju ke kelas mereka.
Setelah sampai , mereka lansung duduk di bangku nya masing masing
Nara dengan Friska , dan Syifa bersama Naya.

"Ehh , hari ini yang ngajar Gus Azam?" Tanya Friska.

"Iya", jawab Naya.

"Giliran gitu aja inget ,"cetus Syifa.

"Ohh jelas dong , masa calon imam ngajar nggak inget sehh, " jawab Friska dengan pd.

"Ngarep lo, " lanjut Syifa.

"Shuttt , jangan banyak omong , tunggu aja undangan nya , santaiii broo, " Ujar Friska,Syifa yang mendengar itu lansung memutar bola matanya malas.

"Emang seganteng apa sih sampai lo bisa suka sama Gus, Gus , Gus siapa nama nya tuh" cetus Nara.

"Gus Azam? " tanya Naya.

"Aduhh Nar , mata lo picek kayanya ya , udah jelas jelas Gus Azam tuh , Tampan , Mandiri , Tubuh gagah , Tinggi , Putih , Paham agama , Lulusan Al Azhar Cairo Mesir lagi,pokoknya idaman dehh, " Ujar Friska.

"Yayayaya, " jawab Nara dengan malas.

"Assalamualaikum, "  salam seseorang yang membuat keadaan kelas yang tadi nya ribut , berubah dengan sekejap mata menjadi hening.

"Wa'alaikumsallam Gus" ucap para santri yang berada di dalam ruangan itu.

"Oke , kita lansung saja masuk ke inti , jadi buka halaman 15," mereka yang mendengar itu , lansung membuka buku nya.

Pelajaran selesai

"Sekian pelajaran hari ini , Saya akhiri dengan wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatu, " setelah mengucap kan itu , Gus Azam lansung pergi keluar , begitupun para santri yang berada di dalam ruangan itu.

/Asrama , Mahabbah 2

"Ehh keluar yukk , beli Cireng, " Ajak Friska , Nara Syifa dan juga Naya yang tadinya sedang sibuk dengan aktivitas nya masing masing ,mendengar itu lansung menoleh ke arah Friska.

"Kuyy lah , kangen nih gue, " Jawab Syifa.

"Boleh boleh aja , Kamu mau Nar?" Tanya Naya , Nara yang mendengar nama nya di panggil sontak menoleh ke arah Naya.

"Boleh, ayok" setelah mendengar jawaban Nara , Mereka pun lansung bergegas pergi ke arah belakang pondok untuk membeli Cireng.

Merek memanjat pagar Pesantren dan dengan cepat berlari ke arah mamang cireng di sana, setelah selesai mereka pun bergegas untuk kembali ke Pesantren.

Brak, seketika bungkusan Cireng yang tadi di pegang oleh Nara terjatuh, kala melihat Suami nya ber pegang tangan dengan seorang wanita.

Sontak beberapa orang yang ada di sana pun menoleh ke arah Nara, dengan cepat Nara berlari meninggalkan tempat itu.

Nara tak sadar bahwa gamis nya sedikit panjang, sehingga membuat nya tersandung, Naya, Syifa dan juga Friska yang melihat Nara terjatuh pun lansung menghampiri Nara, begitupun dengan Gus Azam.

Naya, Syifa dan juga Friska pun mengerumuni Nara, membuat Gus Azam sedikit kesulitan karena tidak mungkin ia menggengser teman teman Nara.

"Maaf, boleh geseran sedikit? " Tanya Gus Azam, Naya dan yang lain pun sontak meminggir dan memberikan ruang untuk Gus Azam.

Nara masih terdiam, berusaha mencerna apa yang baru saja ia lihat.
Gus Azam memeriksa sekitar,setelah itu dengan cepat Gus Azam mengangkat sedikit Gamis Nara agar bisa melihat lutut nya.

Nara menolak, dan dengan cepat berusaha untuk ber diri, Syifa yang didekat sana pun membantu Nara untuk berdiri.


"Biar saya chek, " Ujar Gus Azam

"Tidak perlu, lanjutkan lah ber pegang tangan, ingat kalian bukan lah Mahram dan anda adalah seorang Gus, " Ketus Nara, setelah mengatakan itu Nara pun mengajak teman teman nya untuk segera pergi ke asrama.

Gus Azam mengacak ngacak rambut nya, dan ber balik ke arah seorang perempuan yang ada di belakang nya.

"Stop ngejar ngejar saya Aisyah, Saya dan kamu, hanya sebatas masa lalu," Ujar Gus Azam dengan nada  sedikit tinggi.

"T-tapi Gus, " Jawab perempuan itu.

"Ayo kita nikah Gus, " Lanjutnya.

"Sudah cukup, saya dan kamu tidak akan pernah bisa menikah, dan itu semua hanya masa lalu" Ucap Gus Azam lalu pergi meninggalkan perempuan itu sendiri.

Emmm gimana ya kelanjutan nya ? Ayoo dong vote biar aku semangat untuk update lagiii

Jangan lupa tinggalin bintang nya teman teman 🌟🙌🏻

Takdir Cintaku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang