•
•
•"Qobiltu nikahaha wa tazwijaha bil mahril madzkuur haalan,"
"Bagaimana para saksi , Sah?"
"SAHH!"
"Alhamdulillah, "
Serentak dua keluarga itu membaca kalimat hamdalah.
"Ayo nak kita keluar, " Ucap Sarah lalu menggandeng lengan anak semata wayang nya, kini ia harus rela melepaskan anak satu satu nya yang selalu membuat ia darah tinggi.
Nara yang diapit oleh Bunda dan salah satu Kakak sepupu nya berjalan ke arah meja akad , memang saat akad berlansung mempelai wanita tidak ada di sana melainkan di suatu ruangan yang sudah disiapkan.
"Monggo salim dulu sama suami ne, "
Azam mengangkat tangan nya ke arah Nara , dengan gugup Nara menerima tangan itu dan dengan segera mencium tangan Azam.
Nara menyalami Gus Azam , Gus Azam mengangkat tangannya dan memegang ubun ubun Nara , Gus azam kini membacakan doa , setelah selesai ia mencium kening wanita di depan nya yang kini wanita asing didepannya itu telah menjadi istri nya.
Acara berjalan dengan lancar , kini waktu telah menunjukkan jam makan malam , dua keluarga itu saat ini berada di meja makan , kerabat yang lain kini sudah pulang ke rumah masing masing, menyisakan kedua keluarga inti itu disana.
Bunda Sarah dan Umi Mira melayani suami nya , mengambil kan nasi beserta lauk pauknya, sedangkan Nara hanya terdiam.
"Itu suami nya diambilin Nar. " ujar Bunda Sarah , Nara menggeleng pelan, melihat itu Bunda melempar tatapan tajam kepada Nara , sontak Nara yang mendapat tatapan maut Bunda nya merasa takut dan akhirnya mengalah , Nara pun mengambil piring yang berada di depan Azam.
"Tanya Suami nya mau makan apa gitu, _ celetuk Sarah , Nara menggerutu sendiri, mengumpulkan nyalinya untuk bertanya.
"Mau makan apa? " Tanyanya , cukup terdengar jutek, Bunda dan Umi menggeleng pelan.
"Ayam goreng sama sayur aja ,"
"Udah cukup? "Tanya Nara.
"Udah, " Nara memberikan piring berisi nasi beserata lauk nya ke depan Azam "Terimakasih, " ucap Gus Azam yang diangguki oleh Nara.
Saat makan tak ada yang memulai pembicaraan , kedua keluarga itu sangat melarang untuk berbicara saat makan karena terkesan tidak sopan.
Setelah selesai makan kini para wanita sedang membersihkan meja makan , berbeda dengan para pria yang saat ini tengah duduk santai di ruang keluarga sembari mengobrol tipis
Para wanita baru saja selesai urusan perdapuran , Umi Bunda dan juga Nara menghampiri suami nya, masing masing yang tengah duduk santai di sofa.
Umi mengambil tempat di sebelah Abi Zafran, begitupula Bunda yang mengambil tempat duduk di sebelah Ayah Zidan , sedangkan Nara ? Nara merasa canggung untuk duduk di sebelah Gus Azam.
"Duduk, " Ucap Azam dengan muka datar , akhirnya Nara duduk di sebelah Azam.
"Besok Umi sama Abi lansung pulang ya , ada beberapa masalah di pesantren yang harus ditangani ,"
Ucap Abi zafran kepada Besan dan Anaknya."Ngga kecepatan Zaf? " Tanya Ayah.
"Apa ngga terlalu buru buru , baru saja kemarin sampai , masa udah langsung pulang. " ucap Sarah , Abi dan umi melemparkan senyum kepada besannya itu.
"Ada beberapa masalah dipesantren , dan lagi ada beberapa acara yang nggak bisa di wakilkan, " ujar Umi yang diangguki oleh Ayah dan Bunda , kemana dua pasutri itu ? Sejak tadi mereka dua hanya diam dan menyimak obrolan dua besan itu.
Kini sudah larut malam , mereka beranjak dari duduk nya, lalu berjalan menuju kamar masing masing , Azam mengikuti Nara dari belakang.
"Bagaimana nanti ? aku harus tidur satu ranjang sama om om itu" batin Nara , Nara dari tadi terdiam karena memikirkan bagaimana nanti dikamar ,
Nara dan Azam sampai di depan pintu berwarna coklat , Nara membuka pintu itu dan mempersilahkan azam untuk masuk"Gus , maaf , saya nggak terbiasa tidur sama laki laki, " ucap Nara menunduk , Nara tak berani menatap Gus Azam.
"Iya tidak apa apa , saya tidur di sofa saja" ucap Azam lalu berjalan ke arah sofa , sedangkan Nara ia masih mematung di tempat entah apa yang sedang dipikirkan nya , Nara tersadar lalu berjalan untuk mengganti baju nya dengan baju tidur lotso pink miliknya.
Wanita berbaju pink lotso dengan rambut yang terurai membuat kefokus an Azam terganggu.
"Masyaallah" batin Azam , matanya tak berhenti memandang wanita didepannya itu , Nara yang sadar diperhatikan menoleh ke arah Gus azam.
"Kenapa Gus ?" Tanya Nara.
"Tidak" jawab Azam lalu berdiri menghampiri Nara , Nara terdiam melihat Azam yang semakin dekat dengan dirinya
"Kkk-kenapa Gg-gus, " tanya dengan gugup karena saat ini posisi nya dengan Azam hanya tinggal sejengkal.
Azam mengangkat tangannya mengimbaskan rambut yang menutupi muka Nara.
"Kamu cantik".
Blushh
"Pipi kamu merah , Humaira" lanjut Azam, setelah mengatakan itu Azam meninggalkan Nara yang kini masi terdiam.
"Hh-humaira ? perasaan nama ku Nara deh" batin Nara
"Ah sudahlah mending tidur"
Buruann search dehh Naa apa artinya dijamin salting sih 😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cintaku
Teen Fictionseorang gadis SMA yang dijodohkan dengan anak sahabat ayahnya