Menerima nya

232 10 0
                                    


"Naa , ayo turun sarapan dulu, " ujar Bunda , dengan mengetuk pelan pintu berwarna coklat di depan nya.

"Iya bun sebentar, " jawab Nara dari dalam kamar , setelah selesai melakukan aktifitas nya, Nara turun ke bawah dan menghampiri Ayah dan Bunda nya yang sudah ada di meja makan.

Saat makan tak ada yang memulai percakapan hanya ada dentingan sendok yang terdengar disana,
Setelah selesai makan , Ayah menyuruh Nara untuk menemui nya di taman belakang rumah , Nara tau maksud dari sang Ayah.

"Ehh , sini duduk Na, "ucap Ayah yang menyadari kedatangan putri nya , Nara mengangguk dan mengambil tempat duduk di depan Ayah nya.

"Jadi bagaimana keputusan kamu nak? "Tanya Ayah kepada Nara , Nara menunduk, mulut nya kelu , se akan akan tak bisa berbicara.

"Naa?" Panggil Ayah.

"Ehh iya Yah, " Jawab Nara.

"Jadi  , bagaimana? " Tanya Ayah lagi.

"Naa - Nara mauu Yah, " jawab Nara.

"Makasih ya nak , udah mau nurutin permintaan Ayah , tapi kamu gak terpaksa kan sayang? "Tanya Ayah kepada Nara.

"Ngga yah, "jawab Nara , setelah itu muncul seseorang dari balik pot bunga , yupp itu adalah bunda

"Bunda , Bunda sejak kapan disitu? " Tanya Ayah kepada Bunda.

"Adadeh"jawab Bunda , Ayah dan Nara terkekeh pelan mendengar itu.

»»————> . <————««

"Zam , bagaimana kamu mau kan? "Tanya Abi , Azam yang tadinya menunduk pun mendongak kan kepala nya.

"InsyaAllah , kalau memang ini sudah jalan nya, Azam mau menerima nya Bi," jawab Azam , Abi dan Umi yang mendengar itu pun kompak mengucap kan Alhamdulillah.

"Makasih ya nak. " ucap Abi kepada sang anak, Azam tentu menggeleng mendengar itu.

"Abi nggak perlu berterima kasih, " jawab Azam.

"Abi harus menelfon Zidan, " ucap Abi lalu mengeluarkan benda pipih dari kantong baju nya.

/telfon

"Assalamualaikum dan"ucap Abi Zafran membuka telefon.

"Wa'alaikumsallam Zaf , ada apa? "
Tanya Zidan.

"Alhamdulillah Azam bersedia menerima perjodohan ini, "ucap Abi Zafran.

"Alhamdulillah , Nara juga setuju Zaf."ujar Zidan di sana.

"Alhamdulillah, berarti kita tinggal nentuin jadwal aja biar bisa ketemu. "ucap Abi Zafran.

"Boleh , boleh seperti yang dibilang kemarin lebih cepat lebih baik. "
jawab Zidan

"Hari minggu ,  saya dan keluarga akan ke sana, " Ucap  Abi Zafran

"Baik baik , kami tunggu ke datangan nya ."

"Itu saja , Assalamualaikum. " ucap Abi Zafran menutup telfon itu

"Wa'alaikumsallam"

/Tut.. tut..
Telfon pun mati


"Zam , hari Minggu kita ke rumah temen Abi , kamu kosongin jadwal ya,"ujar Abi Zafran kepada Azam.

»»————> . <————««

Hari berlalu begitu cepat, tak terasa hari yang Minggu pun tiba.

Azam yang baru saja selesai shalat shubuh dan membaca Al Qur'an pun teringat bahwa hari ini adalah hari di mana dia akan mengkhitbat seseorang yang ia tidak kenal mau bentuk dan rupanya seperti apa saja ia tidak tau.

"Zam , ayo turun kita sarapan dulu, " Ucap Umi yang mengetuk pintu.

Azam yang mendengar itu pun lansung bergegas ke turun.

Laki laki berjubah hitam yang lengkap dengan sorbannya itu turun ke bawah.

"Masyaallah anak Umi gagah sekali, "Puji Umi.

"Terimakasih Umi, " jawab Azam sambil tersenyum.

"Gimana Zam , deg deg an atau ngga? " Tanya Abi Zafran menggoda.

"Ngga terlalu bi, "jawab Azam.

"Udah, ayok makan, "ajak Umi.

»»————> . <————««

"Na , setelah ini kamu ganti baju ya,pakai yang sopan itu udah Bunda siapin dilemari, Calon Suami kamu mau kesini, " ucap Bunda kepada Nara.

"Iya Bun, " jawab Nara.

...

Azam dan keluarga pun kini telah sampai di pekarangan rumah milik Zidan , Zidane dan beberapa keluarga lain nya menyambut kedatangan mereka.

"Na , kita ke bawah, mereka sudah sampai, " ajak Bunda.

"Bun, " panggil Nar.

"Gapapa ada Bunda, " Ujar Sarah meyakinkan anak nya.

"Emm" Nara berdiri dan diapit oleh Bunda dan kaka sepupu nya.

"Emm ciee, ada yang mau jadi istri orang ini" goda Qila , Qila adalah keponakan Sarah.

"Apasih, "ketus Nara.

"Udah ayok , yang lain udah nungguin, " Ucap Bunda .

Gadis berbaju gamis berwarna Hitam itu turun dengan Bunda dan Kaka sepupu disebelah nya , benar saja dibawah sudah ramai , pandangan mata Nara tertuju pada seorang laki laki berjubah Hitam yang sedari tadi menundukkan pandangan nya.

Nara duduk diantara Ayah dan Bunda nya , Nara menunduk an pandangan nya sedari tadi , seakan akan penasaran dengan siapa yang akan di jodohkan dengan nya, namun rasa malu lebih besar ketimbang rasa penasaran.

Acara pun dimulai, satu persatu kata sambutan di ucapkan , dan sampai saat dimana Azam berbicara.

"Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatu , Bismillahirrahmanirrahim saya Muhammad Azam Alfatah, anak dari Zafran Malik Alfatah dan Mira Khairunnisa berniat untuk meminang Putri dari Bapak Zidan Rahardian Pratama dan ibunya Sarah Putri Kienta, yang bernama Nara Adlina Anastasya, " ucap Azam.

"Bagaimana, apakah Nara menerima pinangan dari Muhammad Azam Alfatah? " Tanya  seorang sesepuh disana.

"Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatu , Bismillahirrahmanirrahim atas izin Allah dan restu Ayah Bunda , saya menerima pinangan ini, " ucap Nara , semua orang di ruangan itu bagai di pandu mengucap Alhamdulillah.

Acara berjalan lancar , kini kedua keluarga sedang berbincang dan membahas kapan di laksanakan nya pernikahan.

"Jadi pernikahan ini akan di laksanakan satu minggu lagi, " ucap Ayah dengan lantang.

Eitsss seginii ajaa
Jangann lupa tinggalin jejakk

Takdir Cintaku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang