05.

248 42 1
                                    

"hah.." Aray kembali pada rutinitas awal nya yaitu sebagai seorang mahasiswa dengan banyak tugas setiap hari nya.

lama tidak bertemu Kavi, rindu juga rasanya. apalah daya tugas ini tidak bisa mengerjakan dirinya sendiri.

Aray menghela nafas lagi, menatap malas tugas-tugas nya.

kenapa rasanya tidak berkurang sih! batin Aray.

ingin kembali mengerjakan tugas, mata nya sudah pusing melihat layar laptop.

sepertinya ia benar-benar butuh refreshing.

"mungkin bersantai sejenak sambil melihat TV tidak buruk." gumam Aray.

setelah itu ia bangkit, meregangkan otot-otot nya lalu membereskan semua kekacauan yang ia buat di kamar nya akibat 3 hari berturut-turut tidak di bersihkan.

ada bungkus Chiki, minuman bekas bahkan sisa makanan yang sepertinya sudah berjamur di dalam sterofoam. Aray bergidik ngeri kalau sampai ibu nya tahu semua kekacauan ini, bisa habis ia.

setelah membereskan semua nya Aray mulai menyalakan televisi lalu duduk bersandar di sofa, nyaman sekali.

"nonton Spongebob kali ya?" gumam Aray lalu dengan semangat jemari lentik nya mencari channel kartun tersebut, kemudian mendadak dibuat kecewa karena berita hari ini isinya sama semua.

pernikahan Arjuna & Nada

"Kenapa sih TV suka sekali menayangkan berita yang sama, semua stasiun pula!" Aray menggeram pelan, hancur sudah waktu istirahat nya.

Aray kesal setengah mati dengan tayangan TV hari ini, bukan hanya karena semua stasiun berisi berita yang sama. tapi juga karena yang akan menikah ini adalah idola nya, satu-satunya.

kalau diperhatikan dengan baik seluruh isi kamar nya berisi model cantik yang ia gadang-gadang akan menjadi jodoh nya kelak. mimpi.

Aray bahkan pernah membuat fanbase dengan nama NadaLovers. alay? memang, hujat saja.

astaga patah hati sekali ia, Nada cantik sekali hari ini.

"Kak Jana juga cantik, semoga nggak dapet jodoh model gini. biar enak ngimbangin nya." oke, pemikiran Aray kadang memang suka diluar batas.

"omong-omong muka suami nya mirip Kavi ya, jangan-jangan the next model ini." terka Aray yang terdengar seperti sebuah ramalan, tapi kalau dilihat-lihat memang mirip sih.



•••



suara berita pernikahan sang mantan suami sama sekali tidak mengganggu Jana, ia sudah berjanji pada Tuhan akan ikhlas.

Jana menatap layar televisi yang sedang memperlihatkan pengantin baru yang terlihat sangat bahagia diatas altar.

'dulu mereka juga sebahagia itu' Jana tersenyum kecil kemudian menggeleng pelan, dulu dulu dulu.

saat sedang sibuk memikirkan design baju tiba-tiba satu air mata lolos dari pelupuk mata nya, tak lama setelah nya air mata itu jatuh berlomba-lomba melewati pipi Jana.

ia kenapa?

"aku...kenapa?" lirih Jana dengan suara bergetar sembari menghapus pelan air matanya yang tidak mau berhenti turun.

dadanya terasa sesak, seperti ada sesuatu yang menghimpit disana, "kenapa tidak mau berhenti sih!" kesal Jana karena air mata yang sudah ia lap kembali turun.

tuhan, Jana belum ikhlas.

"Jana! kenapa?" itu Kinan, yang bertanya dengan nada kelewat panik kala melihat teman sekaligus atasanya menangis dalam diam.

sedikit banyak nya ia tahu seluk beluk hidup Jana.

"brengsek!" marah Kinan kala melihat isi berita yang sedari tadi dilihat Jana.

"maaf Kinan" cicit Jana pelan, buru-buru Kinan menggeleng lalu mengusap pelan pipi gembil Jana yang sedari tadi di aliri air mata.

"gue nggak marah sama lo, jangan di tonton ya. lo ga pantes nangisin cowo bajingan." Kinan berucap dengan nada kelewat lembut sembari jemari lentiknya ia bawa untuk mengelap air mata yang tidak seharusnya turun itu.

Jana menggeleng pelan, "nggak bisa Nan. ini udah bertahun-tahun kenapa rasanya nggak hilang-hilang." Jana berucap sambil memukul dada nya yang kian terasa sesak seolah udara terhenti saat itu juga, "disini, rasanya masih sakit."



tbc

Kinan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kinan

-km


ramen ; kmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang