wedding kiss.

234 120 45
                                    

Selamat membaca chapter 3🌷

Selamat membaca chapter 3🌷

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*Joey's POV*

Dalam hitungan hari aku dan Kaia akan menikah. Dan tentu saja harga diriku terluka dengan pernyataan yang dikatakan seorang Kaia Ellworth untuk pertama kalinya. Bukankah Kaia akan beruntung jika menikah denganku? Aku adalah anak tunggal dari keluarga Duke Leander yang legendaris itu, dan harta kekayaan keluargaku akan dilimpahkan kepadaku begitu aku menikah.

"Ah seharusnya aku tidak memikirkan kalimat sepele itu."

Kreek

Suara pintu dari luar terbuka, perempuan dengan wajah canrik tanpa riasan itu datang mendekatiku. Tumben sekali Kaia datang ke tempat pelatihanku?

"Aku datang untuk memberikanmu ini," ucapnya dengan tegas sambil menyodorkan sebuah keranjang kayu yang berisikan makanan dan juga beberapa buah-buahan.

"Tumben sekali? Apakah kau sudah menyukaiku lagi sekarang?" Aku menunduk sejajar dengan tinggi badan Kaia, aku mendekatkan wajahku sejengkal dari wajahnya. Bisa dilihat dari dekat ekspresi jengkel muncul dari wajahnya. Lucu sekali.

"Ayahku menyuruhku untuk memberikanmu makanan. Aku hanya menurutinya."

"Ah sungguh mengecewakan, kupikir kau menyesal sudah mengatakan tidak menyukaiku."

"Ugh, bisakah kau memundurkan wajahmu?" Kaia mendorong pelan kepalaku dengan jari telunjuknya.

"Bukankah kita akan menjadi suami istri dalam beberapa hari? Kita harus terlihat seperti pasangan bukan?" Aku membisikkan itu di dekat telinganya, napas hangatnya terasa jelas.

"Kau tahu? Aku adalah pria yang setia dengan satu wanita begitu aku menikah."

"Aku tidak perca-"

Kalimatnya terputus begitu aku menempelkan bibirku di bibir lembut milik Kaia. Aroma lembut dari bunga lily of the valley dan baby breath sepertinya menjadi ciri khas seorang Kaia Ellworth.

PLAKK

Kaia mendaratkan tangannya tepat di pipiku, namun anehnya tamparan itu tidak sakit sama sekali. Aku langsung melihat Kaia yang mengelus tangannya yang kesakitan.

"Kau sudah gila ya, Leander?!" ucap Kaia, wajahnya memerah tapi masih terlihat begitu datar.

"Mungkin sekarang kau tidak menyukaiku, tapi aku akan membuatmu menyukaiku kembali begitu kita menikah," ucapku sambil terkekeh, kemudian mengecup pelan tangan Kaia.

"Simpan saja semua itu di dalam mimpimu," ucap Kaia, dia langsung menarik tangannya dari genggamanku. Lagi - lagi wajahnya memerah namun dia tetap bisa mengontrol wajahnya. Kemudian dia bergegas meninggalkan tempat pelatihanku.

Menggemaskan sekali, aku tidak menyangka aku yang menciumnya tapi aku juga ikut berdebar. Tunggu saja, Kaia. Siap atau tidak, aku akan membuatmu mencintaiku.

Eternal SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang