Tidak ada yang baik-baik saja setelah kehilangan seseorang.
Kalimat itu berpijak dibenak nya Rhyne. Gadis itu sedari tiga hari yang lalu tidak bisa tidur nyenyak dikarenakan sesak di dadanya belum juga mereda. Ini bukan perkara yang pertama kalinya ketika ia melepas sesuatu yang menurut nya tak ada jalan lagi untuk bertahan dengan perasaan yang sama_ namun kali ini sedikit lebih sakit. Sesak kala itu disaat dirinya tahu hanya dijadikan objek penasaran sesaat oleh adik kelasnya yang ia kira berbeda dari yang lain ... nyatanya ia terluka karena terlalu dalam menaruh rasa. Lalu saat ini pun sama. Ia terluka kembali setelah sayap-sayap patah merajut kepercayaan bahwa Rey tidak seburuk cowok sebelumnya yang mendekati gadis itu.
Rhyne ingat betul pesan terakhir yang Rey kirimkan lewat WhatsApp, saat berulang kali Rhyne membacanya rasanya tidak percaya jika Rey mengirimkan pesan yang menusuk relung hati nya. Bagaimana bisa disaat Rhyne mengirimkan spam Chatt permohonan maaf dan meminta kejelasan kenapa dia semakin cuek, Rey justru membalas pesan gadis berkacamata minus itu untuk tidak mengirimkan pesan lagi karena mengganggu dirinya? Apa maksudnya berkata seperti itu? Sebagai perempuan, sudah di pastikan Rhyne kecewa dengan jawabannya yang tak sesuai ekspektasi.
"Apa gue nggak pantes ya Ra, buat bahagia?" tanya Rhyne kepada Mahira, sahabatnya yang paling mengerti perasaan nya Rhyne tanpa di kasih tahu. Seorang gadis sederhana yang bisa melihat Rhyne apa adanya dan tak pernah sekalipun bercanda berlebihan hanya untuk membuat Rhyne tertawa_ karena Mahira selalu tahu kapan waktunya untuk tertawa bersama dan kapan waktunya untuk saling memeluk rasa masing-masing.
"Aku bilang juga apa Rhyne ... bukannya berulang kali Aku ingatkan kamu untuk tidak berlebihan menaruh rasa ke lawan jenis?" Mahira memeluk Rhyne, mengelus pucuk kepala nya dengan lembut seperti seorang adik.
"Aku nggak mau bilang kalau kamu terlalu bodoh mencintai seseorang, hanya saja ... kasih sayang mu yang tulus itu jangan diberikan kepada orang yang salah, Rhyne. Gini kan rasanya kalau sudah kehilangan?"
Mahira melonggarkan pelukan nya, jemari-jemari nya membetulkan anak rambut gadis di sampingnya dengan tatapan penuh sayang. Muka Rhyne yang kusut sehabis menangis terlihat buruk. Belum lagi kantung mata yang tercetak jelas di wajahnya. Make up yang ala kadarnya tak membuat kantung mata itu tertutup dengan rapi.
Ia meluapkan kesedihan nya kepada Mahira_ gadis berkulit putih yang di kenalnya enam tahun yang lalu. Di kedai bakso milik Pak Bahri, mereka menghabiskan dua mangkuk bakso dan dilanjut dengan sesi curhatan Rhyne.
Rhyne dan Mahira saling janjian untuk nongkrong di kedai bakso langganan mereka pas masih zaman nya sekolah dulu. Rhyne yang menelepon Mahira pagi-pagi buta hanya untuk mengajaknya kencan bertiga di hari libur kuliah seperti sekarang ini, Rhyne-Mahira dan Meisya. Namun sayangnya, Meisya_anak yang satu itu sedang ada acara keluarga jadi tidak bisa ngumpul bareng. Meski super sibuk, Mahira selalu menyempatkan waktu untuk menemani Rhyne meski gadis itu banyak ngeluh nya. Sedangkan Meisya_ si gadis baik hati itu mohon di maklumi karena jarang ngumpul bertiga dikarenakan sering ada acara keluarga.
"Harusnya dulu gue nggak langsung nerima confess dari dia karena luka yang kemarin belum terlalu sembuh. Harusnya waktu itu gue nggak secepat itu buka hati karena terlalu nganggep dia berbeda dari cowok kebanyakan. Harusnya gue ..." Rhyne terisak lagi.
Kalah.
Di mata seorang yang menatap orang-orang sesuai intuisi yang menafsirkan nya, kalah adalah kosa kata yang bukan pertama kali mengusik nya. Sebab, Rhyne mudah luluh untuk sekedar menelisik lebih jauh tentang perasaan nya_ apakah didominasi dari relung kalbu atau hanya sebuah permainan rasa saja. Dirinya sudah terlalu sering menafsirkan hal baik diawal pendekatan, hingga akhirnya terpatahkan oleh harapan nya sendiri. Entah dia yang terlalu polos atau terlalu buta akan cinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Feeling ( On Going )
Teen Fiction"Rumus dalam sebuah hubungan apapun itu agar tidak merasa saling tersakiti dan menyakiti adalah jangan terlalu berharap dan jangan pula memberikan harapan yang berlebihan" - Kepergian Reynaldi-cowok yang selama in...