[16]

1.1K 144 2
                                    

Ini sudah hampir satu minggu setelah kepulanganmu dari London. Kamu sangat ingat bagaimana tidak bersemangatnya kamu ketika keluar dari dalam pintu toilet toko buku milik Mrs. Weasley yang menjadi pintu penghubungmu untuk menuju Hogwarts. Bahkan Mrs. Weasley yang melihatmu seperti itu membuatnya tidak bertanya banyak kepadamu.

Beberapa minggu di Hogwarts hanya menghabiskan waktu beberapa hari di dunia nyata. Kamu bahkan tidak berniat lagi untuk menelusuri London, yang bahkan menjadi salah satu tujuan utamamu untuk berlibur, dan justru langsung memesan tiket pesawat untuk kembali ke Indonesia pada keesokan harinya.

Kamu kemudian menghela nafas lantas berhenti mengetik pada keyboard komputer begitu kamu berhasil menyelesaikan resume medis pasien terakhirmu pada hari ini. Kamu baru menyelesaikan jadwal praktekmu disebuah rumah sakit di Jakarta, membuatmu pada akhirnya bisa beristirahat sejenak sebelum kamu melanjutkan tugasmu untuk mengunjungi kamar bangsal rumah sakit ini satu persatu.

Kamu kemudian beranjak dari bangku yang kamu duduki lantas berjalan keluar meninggalkan ruang praktekmu, berniat untuk memuaskan rasa laparmu di kantin rumah sakit ini.

"(y/n)!" kamu berbalik begitu mendengar seseorang meneriaki namamu dari belakang. Kamu melihat seorang gadis yang seumuran denganmu kini berlari kecil kearahmu dengan jas putih yang menemaninya. Namanya Amelia, dan dia adalah salah satu teman dekatmu selama kamu bekerja di rumah sakit ini.

"Rupanya kau sudah pulang dari London. Tidak ada oleh-oleh untukku?" timpalnya.

Kamu mendengus "Aku bahkan belum sempat berjalan-jalan disana"

"Lalu kenapa kau pulang sangat cepat? Bukankah cutimu masih ada satu minggu lagi?" tanya gadis itu.

Kamu mengendikkan bahumu "Entalah. Ternyata London tidak semenyenangkan yang aku kira" balasmu dengan asal.

Mendengar itu membuat Amelia ikut mendengus "Dasar aneh. Kau bahkan sangat menantikan liburan ini sejak tahun lalu. Apa terjadi sesuatu disana?"

Kamu memutar kedua bola matamu "Kau banyak tanya sekali" protesmu.

"Aku bertanya karena aku peduli padamu. Coba kita lihat! Mungkin kau menemui pria tampan disana-" dan dengan gerakan cepat Amelia berhasil merebut handphone milikmu, karena kebetulan kamu memang sedang memainkannya saat berbincang dengan gadis itu.

Kamu kembali memutar kedua bola matamu "Percayalah, tidak ada sesuatu yang menarik disana" dan pada akhirnya kamu membiarkan temanmu itu menjelajahi isi handphone-mu dengan sepuasnya. Disinilah kau bisa menilai kedekatan seseorang, ketika temanmu sudah mengetahui sandi handphone-mu, itu tandanya kalian sudah berteman sangat dekat.

"Kau benar-benar menemui pria tampan, huh?" timpalnya seraya memamerkan isi galeri handphone-mu.

Kamu mengernyit bingung, tidak mengerti dengan apa yang gadis di depanmu itu maksudkan. Hingga di detik berikutnya kamu baru menyadari rupanya kamu masih menyimpan beberapa foto yang sempat kamu ambil menggunakan handphone-mu saat masih berada di Hogwarts. Handphone-mu memang tidak bisa digunakan saat kamu berada disana, namun setidaknya kameranya masih bisa digunakan dengan baik.

 Handphone-mu memang tidak bisa digunakan saat kamu berada disana, namun setidaknya kameranya masih bisa digunakan dengan baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
pleasure to meet you | draco malfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang