[7]

1.6K 184 24
                                    

"Kau yakin tidak mau ikut denganku?" kamu memandangi pergerakan Draco yang baru saja selesai bersiap-siap, berencana untuk mengikuti latihan quidditch. Ini adalah hari ketiga kamu berada di Hogwarts, tapi tentu saja kau hanya bisa terkurung dalam kamar tanpa bisa kemana-mana. Sebenarnya hal itu membuatmu sangat bosan, dan membuatmu berpikir sepertinya bukan pilihan yang baik jika kamu terlalu lama di tempat ini. Kecuali pada malam hari Draco sangat senang membawamu ke menara astronomi hanya untuk memandangi indahnya pemandangan malam sembari bercerita panjang lebar.

"Mungkin ini akan menjadi latihan terakhirku, kau tahu?" lanjut Draco sambil memandangimu yang sedang duduk diatas kasur seraya menyilangkan kaki.

Kamu mengendikkan bahumu "Aku mau, tapi kau tahu itu sangat mustahil? Bagaimana kalau yang lainnya menyadari keberadaanku?"

"Kurasa selama para pengajar disini tidak melihatmu, semuanya akan baik-baik saja" jawab pria itu.

"Lalu bagaimana dengan murid yang lainnya?"

Sekarang giliran pria di depanmu yang mengendikkan bahunya "Entalah, kurasa tidak akan ada yang berani mengganggumu selama kau selalu bersamaku" balasnya.

Kamu memutar kedua bola matamu, lantas di detik berikutnya kamu menghela nafas panjang "Lalu bagaimana kalau ada yang mengadukanmu dan kau di hukum karena membawa orang asing ke dalam Hogwarts?"

"Aku tidak begitu mempedulikan itu. Lagipula tahun ini adalah tahun terakhirku disini" jelasnya dengan percaya diri.

Tipikal Draco Malfoy, selalu meremehkan segala hal.

"Ayolah, (y/n)" Draco kemudian ikut duduk disebelahmu.

"Aku ingin memamerkan betapa kerennya aku ketika sedang bermain quidditch"

Kamu mendengus "Keren apanya. Buktinya kau selalu kalah dari Harry Potter"

"Oh! Ayolah! Kau juga mengetahui tentang hal itu? Memalukan" pria itu kini berdiri dari duduknya seraya berjalan menjauh dari kasur, berusaha untuk menyembunyikan rasa malunya.

"Sebenarnya ada satu hal yang bisa kau lakukan, Malfoy" ucapmu, membuat pria yang kini berdiri di depanmu menaikkan sebelah alisnya.

"Sepertinya itu ide yang buruk" duga pria tersebut yang membuatmu berhasil tersenyum sambil memainkan kedua alismu.

"Kau tahu, Harry Potter memiliki barang yang sangat keren, yang akan sangat berguna selama aku disini. Kurasa kau harus meminjamkannya untukku" pintamu dengan kedua mata yang berbinar.

Benar kata Draco Malfoy, memang ide yang buruk, mengingat bagaimana hubungan buruk pria itu dengan Harry Potter.

"Harry memiliki invisibility cloak. Kau bisa meminjamkannya untukku" ulangmu, dan hal tersebut berhasil membuat Draco mendengus kesal.

"Tidak mau!"

"Baiklah, kalau begitu aku akan pulang besok pagi!" ancammu.

"Hei! Itu sangat tidak adil!" balas pria di depanmu itu dengan mimik tidak suka.

"Kumohon, Malfoy. Aku sangat bosan disini. Lagipula dengan benda itu kau bisa membawaku mengelilingi Hogwarts"

Mari lihat bagaimana cara melunakkan hati seorang Draco Malfoy. Kamu kemudian berjalan mendekati Draco lantas meraih kedua tangan pria di depanmu itu dan membawanya dalam genggamanmu. Selanjutnya kamu menatap langsung tepat pada kedua matanya sambil memamerkan tatapan memohon.

It's like a puppy face.

"Please, Draco?" dan jurus terakhir cukup panggil nama depannya dengan lembut.

pleasure to meet you | draco malfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang