Bab 4 |Kehebohan di IPS 3

38 18 80
                                    

Di kelas XI IPS 3, Kelasnya yang paling berisik, yang suaranya itu terdengar sampai Lantai 1. Tidak ada yang bisa bikin bahagia sampai jingkrak jingkrak terkecuali jam kos bukan? memanfaatkan waktu hanya untuk main main di sekolah.

Seperti sekarang, semua berkeliaran dimana mana, Ada yang tidur dikolong meja guru, ada yang menggosip, ada yang keluar masuk kelas izin ke toilet tapi pulang pulang bawa tentengan yang isinya Jajan, ada juga yang sibuk ngerjain tugas buat di jam ke dua, dan masih banyak hal menyenangkan lainnya.

Tapi ada satu orang yang paling hindarin di kelas ini, Thania menjabat sebagai bendahara kelas meletakkan kasar buku data nama siswa diatas  meja. Dengan suara melengkingnya itu dia akan menagih uang kas, terutama di depan anak anak futsal, pentolan SMA yang sering nunggak.

"BURUAN BAYAR KAS SEBELUM JURUS DINOSAURUS GUE KELUAR!"

"Buset!" Alpin, mengusap telinganya yang panas mendengar suara Thania yang cempreng berteriak di samping.

"Buruan bayar! Lo udah nunggak 1 tahun anjr dari awal masuk kelas 10 ga bayar bayar!"

"Mampus!" Ledek Ardan

"Sorry sorry aja ni ya ta, sebenernya gue duit ada, tapi belum di gesek aja, lagian gue juga udah janji ya anjir buat bayar kas selama 1 tahun, jadi lo ga usah malak malak gue wahai rentenir!" Alpin menjitak kepala Thania yang meringis.

"Wahh Thania lo dibilanh rentenir dong sama dia!" tunjuk sindi mengompori.

"Bilang aja lu gada duit buat bayar kas, mana ada orang jelek kaya lo pegang duit, yang ada hutang bejibun noh dimana mana" Ucap Thania kelewat kesal dengan alpin.

"nyenyenye, Liat aja nanti gue bayar pakemahar nikah" Ucap alpin

"Idihh, ogah!" Thania bergidik ngeri.

"Ribut mulu lo pada, jodoh tau rasa" Timpal Zidan yang sedang duduk dipojokan sambil kakinya diangkat kemeja. sangat tidak sopan sekali yaa.

"Nah tuh, capek gue liatnya udah lah nikah aja nikah"

"Bacot, Diem lo!" ucap Thania dan Alpin bersamaan.

"Tuh kan jawabnya aja bebarengan"

"Ehh,,,nanti pawangnya marah woyy" Ucap Apis yang sedang duduk di meja guru sedang ingin menyetel sebuah lagu.

"Woyy, iyaa lupa gue, Thania udah punya pawang tapi kagak jadian" Ucap Zidan dengan terkekeh.

"Sialan lu pada" jawab Thania.

Setelah adu bacot Thania dan Alpin selesai, tiba  tiba kelas menjadii konser dadakan, karena apis menyetel lagu namun lagu Ipin Upin yang episode kompang  dipalu.

Dan dengan lihai Kaka adek berjoget, yaitu sebutan Anto dan Agus. Mereka 1 bangku dan juga lantaran Anto yang bertubuh tinggi kurang lebih 170an dan Agus pendekk seperti adik kaka. apa lagi dengan hal random keduanya yang seperti sekarang.

Mereka Berjoget, bernyanyi dan bahkan Agus membawa payung seperti Susanti dalam film Ipin upin.

"AYOK WEE KITA KONSER,,,,MUSIKKKK" teriak Agusss.

Anak Anak melihat itu pun tertawa dan ada juga yang ikut bernyanyi saja dan juga sampe maju itu berjoget.

Selamat datang...
Selamat sejahtera...
Kompang dipalu untuk semua...

Selamat
Selamat
Selamat pengantin baru
Selamat
Selamat
Selamat pengantin baru

Cantik bergaya pengantin baru
Duduk bersanding atas pelamin
Elok budi indah bahasa
Senyum manis tanda gembira

Ohh, ohh, ohh...

Ohh, ohh, ohh...

Selamat
Selamat
Selamat pengantin baru
Selamat
Selamat
Selamat pengantin baru
Selamat
Selamat
Selamat pengantin baru
Selamat
Selamat
Selamat pengantin baru

Bahkan suara mereka menyanyi dan suara musik yang kencang sampe terdengar oleh kelas lain.

***

Kring kring kring

Bell pulang telah berbunyi, Guru guru pun meninggalkam kelas dijam terakhirnya, semua murid berhamburan keluar kelas untuk pulang ke rumah masing masing.

satu persatu mulai meninggalkan area parkiran sekolah, tinggal tersesisa perempuan cantik yang berbalut candingan warna hitam berambut ikat satu itu masih menunggu seseorang didepan gerbang.

Thania melihat jam tangan melingkar ditangan pergelangan tangan. "Lama  banget isss! Mana tu cowok!

Tin

Motor Vario berhenti tepat di depanya dia membuka visor helmnya, menampilkan dua mata elang menyorot namun masih ada tatapan teduh. "Cepet naik"

Thania berdecak lalu menaiki motor itu dengan berpengangan pada pundak Azka agar tidak jatuh. Rasanya Thania ingin memaki maki dia karena radit telat datang, tapi Thania terlalu gengsi untuk itu.

"Pegangan." Ucap Azka menarik tangan Thania agar melingkar diperutnya.

"Gak mau! modus kan" tuduh Thania melepas pelukan itu.

"Raethania seyra" Azka kalau sudah panggil nama lengkap berarti tidak mau dibantah, akhirnya dengan perasaan dongkol Thania memeluk Azka

Di perjalan pulang, membelah jalanan. Azka terus melirik kaca spion motor yang mengarah ke perempuan yang sekarang memeluknya dari belakang menyembunyikan wajahnya di punggungnya, Azka tau Thania sedang mode ngambek, cuman gengsi ajaa.

"Udah gak usah ngambek, tadi kumpul Anak basket tak kira cuman bentar ternyata sampe 15 menit, tas gue  masih di kelas sama hp, ga bisa chat lu" ucap Azka menjelaskan mengapa tadi lama seraya ia mengelus punggung tangan Thania yang bertengker di perutnya.

"Kita mampir bloom coffee dulu mau gak hm?"

"Terserah."

Azka mana tau kalau jantung Thania breakdown ingin salting tapi ditahan, tidak mungkin kan tantrum di tengah jalan begini, Yang ada  kena tegur polantas.

***

Setelah Azka mengantar Thania pulang, dia langsung pulang berganti pakean karena rutinitas setiap pulang sekolah akan binsik atau lari lari.

sebelum itu Azka  mengabari Thania terlebih dahulu, kalau chatnya dia tidak balas balas berarti sedang lari lari.

Azka :
Ay,  binsik dulu ya. nanti gue
telpon kalau udah pulang

ini lari sama Gilang, sandi, Radit

Dari luar rumah Gilang, sandi dan radit sudah menunggunya.
"woyy, ka cepetan. lama amaat kek cewek lu" Ucap sandi yang tidak sabaran.

"Yailah, baru juga nunggu 10menit "Jawab azka sambil memakai sepatunya.

Mereka lari lari sore hanya mengitari daerah luar kompleks namun itu juga jauh yaa. nanti mereka kembali lagi dirumah Azka, karena motor mereka bertiga dititipkan di rumahnya Azka.

berbeda dengan perempuan yang sedang menyirami bunga didepan rumah setiap sore, yap perempuan tersebut Thania, Thania suka menanam bunga alesannya supaya rumah keliatan lebih sejuk dan indah.

pada saat sedang menyiram bunga ada notifikasi dari handphonenya dan yang ternyata dari Azka, mengabari bahwa dia mau lari lari sore.

memang sudah 3bulan ini setiap mereka melakukan kegiatan pasti satu sama lain mengabari, kaya pacaran aja lu berdua segala minta ijin, wkwkw (Author)

Asing (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang