Bab 8 |Masih peduli?

11 2 2
                                    

budayakan klik bintang sebelum membaca dan berikan komentar ya.
happy reading:)

***

Hari ini Azka berangkat ke sekolah bareng mia, pagi pagi sekali gadis itu minta jemputan oleh Azka dirumahnya.

"Nanti pulangnya boleh bareng kamu lagi gak?" tanya Mia.

"Gak bisa, Gue mau ada latihan buat lomba nanti" Jawabnya.

"Pulang jam berapa"

"Mau Magrib mungkin" balas Azka, cowok itu mengambil ransel merah yang ia taruh di jok penumpang. Yapp azka menggunakan mobil kali ini.

"Yaudah aku nunggu kamu, sampe selesai latihan" Mia masih tetep memaksa.

"Gak bisa, Gua pulang sama Thania," ucap Azka.

"Jangan Deket Deket Thania." kata Mia, membuat Azka yang ingin membuka pintu mobil jadi mengurungkan niatnya.

"Maksud lo?" Tanya Azka pada Mia.

Mia memegang erat tali tasnya. "Iya, jangan Deket Deket thania."

"Kenapa?" tanya Azka heran.

"Aku gak suka liatnya".

Azka menghela napas, "Gua sama lo udah mantan. Lo gak berhak ngatur gue buat Deket sama siapapun."

"Tapi aku masih sayang sama kamu" ujar Mia menatap Azka

"Apa gue peduli? nggak." kata azka menatap Mia lekat.

"Mi yang selingkuh duluan lo, Dan yang mutusin juga lo duluan" ucap azka lagi.

"Nggak bisa yah kita kaya dulu lagi?" tanya Mia.

"Ini kita udak kayak dulu" jawab Azka, "Lo udah jadi temen gue lagi"

"Tapi aku masih nganggep lebih dari temen." ujar Mia terus memaksa.

"Gue yang gak mau." kata Azka, apa hubungan pertemanan saja tidak cukup bagi gadis di hadapannya ini. "Harusnya lo bersyukur, gue masih mau temenan sama lo".

"Kita bisa mulai semuanya dari awal lagi" ujar Mia masih berusaha.

Azka mengdengus sebal. " Lo bisa cari cowok lain. yang ngertiin lo, tulus dan sayang sama lo. berhenti ngarepin gue"

"Tapi aku masih sayang sama kamu," ujar Mia menatap Azka.

"Udahlah mi, gue enek sama kata kata itu" kata Azka, setelah putus darinya, apakah seperti ini perubahan sikap Mia? jadi seorang yang pemaksa.

Miia merubah posisi duduknya menjadi lebih menghadap ke arah azka. "Sekarang aku tanya, kamu masih sayang kan sama-"

"Iya gue masih sayang sama lo" Azka tersenyum "sebagai seorang teman"

"Kalo disuruh milih. Kamu milih aku atau Thania? membuat Azka berdiam.

***

"SINDI, NAYA IM COOMING"teriak perempuan yang menongolkan kepalanya dari arah pintu sambil membawa paper bag ditangannya.

Sang empu yang dipanggil namanya hanya mendongakkan kepalanya lalu menelungkupkan kepalanya kemeja.

"Yaelah ngga seneng amat gue dateng, kalian ngga mau liat gue bawa apa ini?"tanyanya sambil menunjukkan paper bag di tangannya.

"Apaan tuh," Ucap Naya dan mendongakkan kepala dari meja.

"Nyoba bikin donat, ehh jadi" Jawab Thania.

"Ii mau nyobain" Nyeletuk Sindi sambil menengadahkan tangannya.

"Lu ngga diajak" Ucap Thania pura pura muka sinis.

"Oh cukup tau sih, gue kira hubungan kita special kaya martabak,taunya ...."ucapnya Sindi mendramatis sambil menjatuhkan tubuhnya dilantai.

"CK alay" Ucap Naya dan Thania tertawa

"Tapi agak gosong gapapa lah ya" Ucap Thania dengan cengiran tanpa dosa.

Sindi freyanika gadis yang terkenal seperti emak emak rempong disekolah.

Dan.

Naya pratesa gadis yang terkenal dengan sifat Judesnya, jika sedang bersama mereka berdua Thania dan sindi sering dijuluki dengan cabe jerit, maksudnya Thania dan Sindi yang tukang teriak teriak Dan Naya yang jadi cabe nya, pedes.

Kring kring kring
Bel masuk berbunyi, semua murid langsung masuk ke kelasnya masing masing, untuk melakukan KBM jam pertama. Sama hal nya dengan geng cabe jerit, Thania langsung duduk tempat dengan teman sebangku yang bernama Firda. Sindi duduk dengan Naya.

Hari ini jam pertama diisi oleh pelajaran sejarah peminatan.

Disisi lain kelasnya Azka yaitu 11 MIPA 6 sudah berbaris rapih mengenakan seragam olahraga. Mereka meregangkan tangannya mulai dengan pemanasan terlebih dahulu.

Tak selang beberapa lama para kelas 11 MIPA 5 memenuhi lapangan, berbaris disamping kelas 11 MIPA 6.

Kedua kelas yang berbeda itu memiliki jadwal pelajaran olahraga yang sama namun berbeda guru, maka tidak heran jika akan terus satu lapangan.

"Mi, udah yuk ke UKS aja. Gue takut lo gak kuat" ujar Alya yang sedari tadi terus memperhatikan Mia yang sudah pucat.

Brukk

Alya pun panik bukan main dikala sahabatnya itu terjatuh tak sadarkan diri.

Guru olahraga itu mendekat dan menyuruh beberapa siswanya untuk mengangkat Mia menuju UKS, namun nihil, kedua laki laki yang sudah mengambil posisi untuk menahan gadis itu seperti tidak bertulang

Azka yang sedang berkumpul dengan teman temanya terdapat kerumunan langsung ikut mendekat dan ternyata yang pingsan adalah Mia.

Akhirnya Azka mengambil alih tubuh mia dan menuju ke UKS"Bodoh." desisnya sebelum meninggalkan lapangan

Kejadian itu tidak luput dari mata gadis yang tadinya izin untuk ke toilet namun ia malah melihat adegan tersebut. dia masih peduli sama mantanya? pikir thania.

***

Azka berlari menuju UKS dan langsung meniduri Mia di ranjang UKS, Bu nur yang sedang bertugas langsung menghampiri Azka.

"Kenapa nak" tanya Bu nur.

"Pingsan bu," jawab azka dan Bu nur langsung memeriksanya.

"Ini faktor dari kemarin belom makan dan magh nya kambuh" ucap Bu nur.

Langsung saja Bu nur memberikan minyak kayu putih dihidung Mia supaya sadar. Dan benar saja beberapa menitnya Mia tersadar.

"Kamu jangan suka telat makan, jadi gini jadinya" tutur bu nur.

"Yasudah, kamu makan dulu dan ini minum obatnya" Bu nur memberikan sebuah obat.

Pintu uks terbuka dan ternyata pelakunya Alya, yang membawa makanan.

"Ini mia makan dulu" ucap Alya.

"Ingat, makan yang teratur. yaudah dimakan dulu baru minum obatnya ya" lalu Bu nur keluar dari uks.

"gua pergi" Ucap Azka ikut ikut ingin pergi.

"Kamu nggak mau nemenin aku disini?" tanya mia dengan muka memelas.

"Ada temen lo" jawab Azka dan langsung pergi.

Asing (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang