Janji yang aku tepati

272 30 8
                                    

"Hehehe terimakasih juga ice."

Happy reading!

Setelah beberapa jam perjalanan akhirnya dua saudara kembar itu sampai di salah satu pengungsian tujuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah beberapa jam perjalanan akhirnya dua saudara kembar itu sampai di salah satu pengungsian tujuanya. Mereka terlihat sedikit terkejut dikarenakan pengungsian kali ini terlihat lebih besar dan juga banyak fasilitas yang memadai.

Mulai dari makanan, air bersih, pakaian, alat transportasi yang terlihat baru dan yang lainnya. Semua petugas pengungsian dari luar daerah bencana menyambutnya dengan baik. Begitupun dengan ice yang menyapanya dengan baik juga.

Kini terlihat ice dan blaze sedang beristirahat di salah satu tenda yang tersedia. Memulihkan tenaga mereka akibat perjalanan yang cukup melelahkan bagi ice. Blaze kemudian merebahkan diri disamping ice sedangkan dirinya hanya duduk sambil meminum air putih yang telah tersedia.

"Bentar lagi kita pulang."

"Ya, sedikit lagi."Blaze menatap lurus kearah atap atap tenda.

"Walau begitu kau banyak berubah ya dalam 2 hari terakhir." Ice yang mendengar itu hanya menaikan satu alisnya heran. Ia sedikit sadar akan perubahan sikapnya yang sedikit lebih tenang dan tidak banyak mengeluh seperti saat pertama kali mereka pergi kepantai.

"aku ga berubah blaze, perasaanmu aja kali." Ya begitulah, gengsi ice memang tidak pernah berubah. Blaze yang mendengar itu hanya terkekeh kecil mendengar jawaban milik ice.

"Orang rumah pasti bangga atau terkejut sama kamu setelah ini." Blaze melanjutkan tawanya tetapi tidak terlalu keras.

ice hanya memutar malas bola matanya. "Itu karena aku terpaksa, ga bakal jadi ekstrovert kek kamu."

"Ga masalah, mau kamu intro atau ekstro selama kamu bisa berinteraksi dengan baik itu bakal berguna buat kamu kedepannya."

"Haihh... Iyadah ngalah aja aku sama kamu."

Ice kemudian berdiri dari duduknya membuat atensi blaze teralihkan. "mau kemana?" Tanya blaze yang masih setia merebahkan diri.

"Mau ke toilet bentar." Ucap ice lalu pergi keluar tenda sedangkan blaze hanya ber oh ria saja.

Setelah ice keluar dari salah satu toilet, ia meregang kan kedua tangannya. Dapat dia lihat hari sudah gelap, mungkin pukul 08.00 malam jika dari tebakan ice. Ia terlihat menghela nafas kasar, bagaimana caranya ia dan blaze untuk pulang secepatnya? Ini sudah dua hari berlalu dan perjalanan mereka ini terbilang lambat, ditambah lagi tidak adanya alat komunikasi membuatnya semakin khawatir dengan keadaan rumah.

Ice melihat sesuatu yang menarik di mata biru lautnya, transportasi yang sudah siap beroperasi. Dengan hati hati ice bertanya dengan salah satu petugas yang berada didekatnya.

"Kak, kalau boleh tau tujuan transportnya kemana ya kak." Tanya ice dengan sopan kepada salah satu petugas.

Petugas itu kemudian menoleh kearah dirinya. Ia terlihat sedikit terkejut kala melihat ice begitupun sebaliknya. "Eh kak kaizo, Kenapa bisa disini?" tanya ice reflek.

Pulang | Blaze & Ice |  (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang