Warning Geenflag Area...!
Awal mula, 𝘼𝙧𝙨𝙚𝙣𝙞𝙤 𝘿𝙚𝙡𝙫𝙞𝙣 𝙂𝙞𝙗𝙨𝙤𝙣 hanya ingin menjauhkan Bella dari seseorang yang Delvin sangat benci.
Akan tetapi,
Delvin malah terperangkap ke dalam pesona 𝘼𝙣𝙣𝙖 𝙍𝙤𝙨𝙚𝙗𝙚𝙡𝙡𝙖 - '𝘚𝘪 𝘢𝘯𝘵𝘪...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tinggi 180 cm dan memiliki pundak lebar. Suka memakai leather jacket, necklace rantai serta di telinga kirinya terdapat sebuah piercing. Oooh! Jangan lupakan hair style comma yang mampu menambah pesonanya berkali-kali lipat.
Serta aroma amber yang menenangkan, sangat menggambarkan sosok Arsenio Delvin Gibson.
Sebenarnya dibalik sosok Delvin yang dijuluki Si Tuan kutub utara itu, Ia memiliki suatu hal yang manis. Hanya saja, hal manis itu belum pernah ditunjukkannya.
Can anyone guess the sweet thing about Delvin?
‧₊˚ ⋅♡𓂃࣪ ִֶָ☾. ‧₊˚ ⋅♡𓂃࣪ ִֶָ☾.
Galleria Carlton [Unit 214 ] 09.00 P.M
Delvin membawa pandangannya mengelilingi Unit Bella yang cukup elegan dan pandanganya berakhir pada sebuah kantong bening yang memperlihatkan styrofoam makanan berada tepat di samping novel yang terbuka.
Delvin mengangkat kantong itu setelah menempati salah satu sofa di ruang tengah Unit Bella.
"Lo belum makan malam?" Delvin sedikit terkejut kala merasakan kantong itu terasa berat.
Delvin meletakan kembali kantong itu di atas meja, setelah itu pandanganya menemukan sebuah memo di atas karpet bulu.
"Lo demam. Lo harus makan dan minum obat." Tutur Delvin tanpa menatap ke arah Bella yang masih berada di depan pintu Unit yang tertutup. Pemuda yang memakai leather jacket serta hair style comma itu kini meraih memo yang tampak kusut seperti telah diremas dengan kuat.
Maaf. Get well soon, Bell. ~ Navarro ~
Setelah membaca kalimat itu, Delvin pun meremas kuat memo itu hingga menjadi gumpalan kecil lalu memasukkannya ke dalam kantung jacket.
Wajah Delvin mengeras, terbayang sosok Navarro yang telah berkali-kali membuat Bella bersedih.
"Gue udah peringati Lo ___
Perkataan Delvin terhenti kala pandangannya menemukan Bella yang masih setia berada di hadapan pintu Unit yang tertutup rapat. Akan tetapi, tindakan yang tengah Gadis itu lakukan membuat Delvin beranjak dari sofa.
Dengan ponsel menempel di telinga kiri, Bella terlihat tengah menunggu seseorang menerima sambungan telepon darinya. Sambungan belum diterima, tapi Delvin lebih dahulu mengambil alih ponsel Bella.