01. Cruel Bella's

158 26 0
                                    


00.14
Jakarta City.

Kejadian di Resto milik Sang Ayah beberapa jam lalu, menghantui pikiran Delvin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kejadian di Resto milik Sang Ayah beberapa jam lalu, menghantui pikiran Delvin. Walau 14 menit yang lalu hari telah berganti, tetapi pemuda itu masih setia berada di balkon kamar.

Dipikirannya, Delvin sibuk membedakan Bella yang beberapa saat lalu ditemuinya dengan Bella yang ia temui di sekolah.

Sungguh berbagai macam pertanyaan tentang Bella memenuhi kepala Delvin.

Lamunannya pada Bella menyadarkan Delvin dari getaran handphone pada kantung celananya. Nama salah satu temannya yakni 'Nagian' tertera di layar handphone-nya.

Nagian
"Lo dimana Delv, kenapa ga ke sini?"

Suara Nagi yang terdengar rendah, menandakan pemuda berambut mullet itu sedang tipsy.

"Ada urusan."

Balasan singkat-padat, sangat mencirikan seorang Arsenio Delvin membuat Nagian terkekeh di balik telfon. Namun, suara Delvin selanjutnya membuat kesadaran Nagi sedikit meningkat.

"Ikut campur atau ga?"

Nagian
"Ini nih. Kebanyakan belajar jadi drunk. Ck!"

Ejek Nagi atas pertanyaan tiba-tiba Delvin yang tanpa didahului oleh topik.

"Ikut campur atau ga?" Ulang Delvin dengan suara datar.

Nagian
"Lo salah nanya orang, Delv. Lo lupa kalau gue suka keributan?"

Setelah mendengar jawaban Nagi, Delvin pun mematikan hubungan sepihak membuat Nagi memaki-nya.

Jawaban Nagi membuat Delvin semakin yakin, bahwa sebuah kertas kecil berwarna maroon berisikan suatu pesan akan ia berikan kepada pelaku yang telah membuat Delvin belum tidur hingga larut malam.

Delvin menatap kertas itu yang terapit antara jari telunjuk dan jari tengahnya.

To: Anna Rosebella.

Gue mau bicara hal penting. Gue tunggu di Ground Cafe selesai sekolah.

From: Delvin.


‧₊˚ ⋅𓂃 ִֶָ.


Venus High School.

𝗢𝗣𝗘𝗡 𝗔𝗥𝗠𝗦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang