chapter 4 ( rahasia Halilintar)

185 33 0
                                    

Malam harinya di rumah Elemental

Halilintar : kayanya aku Muntah darah lagi

Tiba tiba pintu toilet di ketuk oleh

Seseorang

Taufan : bang hali udah selesai blm

Halilintar : iya aku sudah selesai nih

Halilintar pun membersihkan darah

di wastafel lalu keluar

Halilintar : ada apa fan

Taufan: makanan sudah siap bang ayo makan malam bersama

Halilintar : maaf fan bilang ke gem dan yang lain aku tidak lapar

Taufan : abang baik baik saja kan

Halilintar : iya fan gw cuma masih kenyang ko

Halilintar pun pergi ke kamarnya

Dan akhirnya Taufan pun pergi ke

Dapur.

Gempa : bang hali  mana bang

Taufan : katanya masih kenyang

Blaze :ko akhir akhir ini bang hali jarang ikut makan bersama kita ya

Ice : iya apa Abang marah ya

Duri : apa karena duri bang hali mogok makan

Solar : padahal aku mau menunjukkan penemuan baru ku lo

Taufan : penemuan baru mu

Solar : iya kacamata yang bisa melihat masa lalu orang

Blaze : coba lihat masa lalu aku

Solar pun memakai kacamata itu dia

melihat blaze dimasa lalu sambil

tersenyum bahagia

Solar : masa lalu Lo bagus bang enggak Lo aja bang ufan dan bang gem juga Sama kalian semua Sama ko

Gempa : ooh

Solar - tapi solar penasaran masa lalu bang hali si

Blaze ; lihat yuk

Solar : ayo

Selesai makan blaze dan solar pergi

ke kamar bang hali di sana bang hali 

Sedang tertidur.

Solar : yah bang hali Kayaknya tidur

Blaze : iya

Namun blaze tidak sengaja

menyenggol sebuah rak yang

mengakibatkan sebuah surat jatuh

Blaze : surat apa ini

Solar : coba lihat

Namun tiba-tiba halilintar bangun

dan mengambil surat itu.

Halilintar : apa yang kalian lakukan di sini

Blaze solar : hehehe bang hali

Halilintar : solar blaze jawab abang

Blaze solar : maaf bang hali.

Halilintar pun menghelan nafas

Halilintar : kalau kalian ada urusan dengan Abang ketuk dulu pintunya baru kalian masuk paham

Blaze solar ; paham bang

Halilintar: ya udah kalian boleh keluar

Mereka berdua pun keluar

Blaze : untuk bang hali enggak hukum kita

Solar : iya tapi itu tadi surat apa ya ?

Blaze : entahlah

Bersambung..........

utuh tapi rapuh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang