02-🔞

70 3 0
                                    

.

Tapi mau bagaimana lagi karna Asta sudah keburu ngambek Ryu pun segera mandi dan berbaring sembari memeluk istrinya yang sedang marah.

Namun sebenarnya Asta tidak marah tapi dia sedang bingung memikirkan semua, isi kepalanya begitu banyak dan ia bingung harus memikirkan yang mana.

Dia takut suaminya marah karna dia melangar perintah dan takut suaminya salah paham jika dirinya marah.

Asta membalikan tubuhnya yang seketika melihat wajah tampan yang sedang tertidur pulas, Asta menyentuh pipi Ryu dan berkata.

"Aku sangat mencintaimu, kau sudah memberi semua yang aku mau, tapi aku malah tidak memberi apa yang kau mau maafkan aku hiks", air mata asta pun tak terbendung sembari memegang pipi suaminya itu.

*

"Kita akan menculiknya dan membunuhnya", ucap pria misterius dibalik kegelapan.

"Baik boss",jawab tegas pengawal pria misterius itu.

Pria itu terus memandang i foto Asta yang terpampang didinding yang begitu besar, dan disebelahnya juga ada foto bastian yang sudah disilang bertanda bahwa sudah mati.

"Tunggu pembalasanku", gumam nya sembari mengambil pistol dan menebak nembak foto Asta.

*

Ryu yang mendengar suara tangisan Asta pun sontak terbangun.

"Sayang kenapa kau menangis?", tangan Asta yang ada dipipi Ryu dipengang oleh Ryu, dia mencoba menengkan istrinya yang sudah sibasahi air mata itu.

"A-aku hikss tidak bisa hiks... memberi mu hikss.. apa... yang kau mau huaaaa" tangis Asta pun semakin pecah dan membanjiri wajahnya yang cantik itu.

Ibu jari Ryu pun menghapus air mata Asta dan menenangkannya. Kini Asta ada didalam pelukannya, karna Asta memiliki badan yang begitu kecil jadi kalau didalam tubuh Ryu belum ada apa apa nya.

Setelah itu Asta pun tenang dan sudah tidak menangis dan langsung terlelap tidur, Ryu masih memeluknya dan ikut tertidur juga.

*

Keesokan harinya Ryu bangun lebih awal matahari menyinari rumah besar itu. Ryu sengaja tidak membangunkan istrinya karna mungkin istrinya sedang lelah.

Ryu menuju ruang tengah dan bersiap untuk sarapan, tapi sebelum itu dia berolahraga dulu selama 30menit dan mandi.

Diruang tengah yang hanya ada penjaga dan pelayan, suasana nya sangat tegang dan menyeramkan jika tidak ada Asta.

Karna dirumah itu hanya ada Asta yang dapat membuat rumah itu berwarna dan terlihat cerah.

*

Asta terbangun dari tidurnya dan langsung bergegas mandi, namun saat asta terbangun sudah tidak ada suaminya didalam kamar.

Selesai mandi Asta langsung turun dan menuju meja makan, disana terlihat sepi dan tidak ada tanda tanda Ryu.

Asta mencari cari keberadaan Ryu menoleh kanan menoleh kiri,
"bibi dimana Ryu?" Tanya Asta dengan kebingungan.

"Tuan besar sudah berada dikantor tuan". Jawab pelayang itu dengan menunduk.

Asta lalu menyuruh bibi untuk membuatkan makanan favorit Ryu karna nanti siang dia akan pergi ke kantor suaminya, pelayan pun meng iya kannya.

*

"Apa apaan ini!!" Bentak Ryu dengan dipenuhi amarah yang begitu mengejolak kepada sekertarisnya Yuta.

"Saya sudah memeriksanya kemarin bos ta-" omongan Yuta pun terpotong oleh bosnya yang sudah marah besar.

"Aku tidak butuh penjelasan!!! Pokoknya jika hari ini tidak kembali seperti semula... kau. Tak segan segan aku membunuh keluarga mu!!",Ryu pun pergi dari ruangannya dan pergi menenangkan dirinya dirooftop.
Ryu duduk disofa dan tanpa tersadar ada istrinya dari belakang dan mengejutkannya. Ryu pun menoleh ekspresi yang tadinya marah menjadi senyum yang begitu tulus dan manis.

"Sayang? Kok kesini", ucap Ryu dengan nada tenang.

"Aku membawa makan siang untukmu hehe", sembari menyodorkan bekal kearah Ryu.

"Apa kau yang memasaknya?" Ekspresi Ryu pun berubah menjadi datar.

"Tidakkk~~ yang memasak ini bibi", Asta pun duduk disebelah suaminya yang kini sudah tersenyum kembali.

Tanpa aba aba Ryu langsung mengecup bibir merh mudah Asta.

CUP!

Asta yang terkejut pun membalikan matanya kearah suaminya yang sudah menujukan ekspresi mesum nya itu.

"Aku lapar~~" ucap Ryu sembari menyenderkan kepalanya dibahu Asta.

"Iya ayo kita kebawah, manja banget si", Asta terkekeh dengan sikap suaminya yang sangat begitu manja.

Sesampainya diruangan Ryu, Ryu langsung menelpon Yuta agar tidak ada yang boleh masuk keruangannya sembarangan.

Asta duduk disofa dan membuka bekal nya itu, Ryu langsung menuju kesana dan duduk disebelah Asta.

"Ini makan", Asta memberikan makanan itu kepada Ryu.

"Aku maunya disuapi", ucap Ryu dengn membuka mulutnya.

"Manja banget si lucu", Asta tersenyum manis dan itu membuat Ryu semakin ingin melahap dirinya, karna tadi malam tidak mendapat jatah dari Asta.

Asta pun menyuapi suaminya yang begitu lahap makan, setelah selesai makan Asta membereskan bekal.

"Udah mau pulang?" Ryu berlutut dikaki Asta dan memperlihatkan ekspresi melas.

"Disini aja deh", ucap Asta yang membuat Ryu langsung berdiri dan mengecup bibir manis Asta.

CUP !
CUP!

Ciuman yang begitu panas dan penuh dengan nafsu dilontarkan Ryu kepada Asta, tangan Ryu masuk kedalam sweater Asta dan merogoh puting pink Aska.

Aska yang merasa geli dan tergelitik pun menghentikan ciuman paanas itu, membuat Ryu semakin ingin melahapnya, Asta pun digendong kedalam kamar yang ada diruangan Ryu.

Dia merebahkan Ryu dan melanjutkan Ciuman panas itu.

"Mphh.. angh" desahan nikmat dari Asta pun membuat dia nga*eng dan sudah tidak sabar menusuk hole asta.

Ryu membuka jasnya dan sekaarang dia sudah telanjang dada. Asta yang melihat itu pun terkejut, setelah melepas pakainya yang hanya tersisa celana, Ryu langsung membuka sweater Asta dan membuat istrinya itu telanjang.

Dan mambuatnya terlihat seksi, tidak ada sehelai pakaian pun ditubuh Asta, Ryu menelan ludah lalu mengecup puting pink Asta dan memainkan puting yang satunya.

Asta hanya bisa pasrah dan menjambak rambut Ryu, "nghh... ahh sakit jangan nghh digigit", Asta mendesah kesakitan karna Ryu mengigit puting nya sampai keluar air susu yang membuat Ryu semakin bergairah.

Sekarang Ryu membasahi kedua jarinya dan memasukannya ke hole Asta dia memaju mundurkan tangannya sembari memberi tanda merah dileher, bahu dan perutnya.

"Ahh... nghh terlalu dalam ah..", desahan Asta membuat Ryu semakin semakin bergairah dan membuatnya ingin memasukan Penisnya dihole Asta.

Sebelum itu dia mengambil pelumas dan membasahi penis nya agar masuk lebih dalam kerahim Asta.

Asta terkejut melihat penis yang begitu besar dan panjang itu akan dimasukan kedalam perutnya, Ryu memposisikan Asta agar Asta melakukannya sendiri, Ryu berbaring dan Asta yang diatas memasukan holenya.

"Ngh... ahhh...." desahan Asta tak tertahan.

Kini kepala penis itu sudah masuk ke dalam hole Asta dan tingal memasukannya saja, suasana disana semakin panas dan mengairahkan.

Karna asta yang lama memasukannya Ryu pun menusuknya dengan cepat keatas dan kebawah.

PLOK!
PLOK!

.
.
.
Bersambung

𝗣𝗟𝗔𝗬𝗜𝗡𝗚 𝗕𝗘𝗛𝗜𝗡𝗗 [B×B]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang