𝗣𝗟𝗔𝗬𝗜𝗡𝗚 𝗕𝗘𝗛𝗜𝗡𝗗 [B×B]

04

.

Ryu menyuruh semua bawahnya yang berjumlah lebih dari 500 orang untuk mencari Asta, sedangkan dia akan menuju rumah Force.

Force adalah satu satunya keluarga Ryu yang masih tersisa. Ryu sudah curiga dari awal karna dia lah yang dia benci. Musuh.

Umur Force dan Ryu tidak berjarak jauh hanya sedikit tua Force, Force berumur 27 dan Ryu 25. Ryu melajukan mobilnya begitu cepat.

Sesampainya dikediaman saudara nya itu Ryu langsung memaksa masuk, semua pengawal disitu menyuruh Ryu tidak masuk begitu saja.

Tanpa basa basi Ryu menembak semua pengawal yang ada didepan gerbang. Sontak pengawal lainnya yang didalam pun berlari keliar dan menyerang Ryu.

Ryu dengan lincah menghindari peluru dari para penjaga itu, dan menembaki pengawal itu tanpa ampun.

Force yang sedari tadi memperhatikan saudaranya yang sedang beradu pistol pun hanya tersenyum smrik seakan sudah merencanakan sesuatu.

"Kau sangat cerdik ya", ucap Force sembari menghisap rokoknya.

*

Asta tersadar dengan keadaan diikat dan mulut yang ditutupi solatif. Dia tidak tau dia dimana namun seingat nya dia diculik.

Didepannya sudah ada laki laki gagah yang memegang sebuah pecut dan bersiap memukul Asta.

CTER
CTER

"Mphhh... hmetikan sammkitsmm", rintihan Asta kesakitan disertai tangisnya yang membasahi seluruh wajah cantiknya.

Badan nya terus dipukuli dengan pecut itu tanpa ampun sampai membekas meras diseluruh tubuh Asta. Asta hanya bisa pasrah dan menangis.

*

Ryu sudah menghabisi semua pengawal Force dan dia berjalan meuju rumah besar nan mewah milik Force. Tapi sebelum dia masuk kerumah itu dia sudah merencanakan sesuatu.

Semua pengawal yang dia suruh datang ketempat itu dan mengepung rumah Force. Dengan memegang pistol mereka masing masing.

Force pun turun dan menghampiri saudaranya itu.
"Bagaimana kabarmu bung?", ucap Force sembari menhisap rokoknya.

"Cukup drama mu bangsat!!", Ryu meremas kerah jas Force dan memukul wajah Force yang begitu mulus.

"Hah... apa mau mu brengsek",

BRUK

Force memukul balik Ryu, sampai baku hantam pun tidak terhindarkan.

*

Asta masih merintih kesakitan karna dipukuli pria itu berkali kali. Pria misterius itu tiba tiba mengeluarkan alat yang membuat Asta membrontak.

Iya benar alat itu adalah alat penyetrum. [Bukan dildo ya 😭🤏].

Pria itu pun menyetrumkannya diperut Asta membuat Asta mati rasa dan menangis. Asta tidak bertriak karna solatif yang ada dimulutnya.

Semakin Asta membrontak pria itu tidak mengasiani Asta. Asta yang tidak kuat karna disiksa terus menerus pun pingsan.

Pria itu pun keluar dan mengambil suntikan yang berisi cairan pemulih, setelah menyuntikannya ditubuh Asta, Asta pun sadar.

Akhirnya pria itu lanjut menyiksa Asta sampai sampai badanya berwarna merah dan lebam semua. Pria itu keluar dari ruangan gelap itu dan keluar.

Asta hanya bisa termenung semabri merasakan sakit yang begitu dalam.
"Selamatkan aku Ryu", batin Asta dengan isak tangisnya memohon agar Ryu bisa menyelamatkannya.