06

31 2 0
                                    


.

Hampir 8 hari Ryu merawat Asta dirumah. Tidak kekantor sama sekali dan akhirnya Asta pun sembuh, namun tidak dengan trumanya.

Asta masih saja takut ketika melihat laki laki gagah selain Ryu.

Pagi hari setelah merawat Asta. Ryu akan bersiap kekantor dan mengurus semua pekerjaannya. Sebelum pergi kekantor Ryu mencium kening, pipi dan juga bibir manis Asta.

Sebelum mandi Ryu berolahraga dulu 30mnt dan langsung mandi. Selesai mandi dia tidak sarapan dan langsung menuju kantornya.

*

Ryu memangil Yuta untuk datang keruangannya dan membacakan jadwalnya hari ini.

"Jadwal anda hari ini, meeting dengan kantor xxx menandatangani surat perizinan pembangunan gedung xxx dan memeriksa dokumen selama 8 hari pak, kalau begitu saya pergi dulu terima kasih bos.", Yuta pun menunduk dan pergi dari ruangan bosnya.

" sepertinya aku tidak pulang malam ini " batin Ryu lalu menelpon Asta.

"Sayang.. malam ini aku tidak pulang, mungkin pulang tapi larut, tidak usah menunggu ku tidur saja jika dirimu mau".

"Aku akan menungumu, sampai kau pulang sayang. Hehe".

Ryu hanya tersenyum dan mematikan teleponnya dan melanjutkan pekerjaannya.

02.12

Ryu pulang dan mendapati Asta yang tertidur disofa dengan kemasan camilan yang sangat banyak berserakan. Dia hanya tersenyum.

"Bibi, tolong bereskan semua ini", Ucap Ryu dengan keras agar bibi mendengar.

"Siap bos". Bibi pun menunduk dan mengambili semua sampah disofa itu.

Ryu mengendong Asta dengan pelan dan membawanya kekamar untuk menidurkannya, sesampainya dirumah Ryu mengecup kening Asta.

"Selamat malam honey".
"Lain kali jangan menunguku, aku pulang lama.. aku mencintaimu". Lanjut Ryu, dengan mengecup Kening Asta.

Ryu mandi dan membersihkan badannya, dan segera memakai baju dan merebahkan diri disebelah Asta dan memeluknya dengan sangat erat.

.

Pagi hari pun tiba, Asta terbangun dari tidurnya melihat suami nya yang tampan itu sudah ada disampingnya.

"Ganteng banget si...", ujarnya sembari menekan hidung mancung Ryu.

Sebenarnya Ryu sudah terbangun dari tadi namun dia ingin lebih lama lagi bersama istrinya. Mereka pun bangun dan mandi.

Saat Ryu melihat ponselnya terdapat notif bahwa Force telah melarikan diri, Ryu yang sedang makan dimeja makan pun sontak.

BRUK!

Ryu yang sudah tidak bisa menahan emosinya pun mengebrak meja makan itu membuat Asta yang sedang makan pun ikut terkejut.

Tanpa aba aba dan tanpa seucap kata pun Ryu langsung pergi meningalkan Asta begitu saja. Ryu langsung menuju garasi dan menaiki salah satu mobil menuju ketempat penjaranya.

"Sial!! Dasar bedabah brengsek!!, kenapa tidak aku bunuh saja waktu itu!! Menyusahkan saja bangsattt!!. Ryu mengamuk didalam mobil sembari mengendarainnya.

"Hiks hiks Kenapa dengan Ryu mengapa dia hiks... bibi". Asta pun memeluk bi ria dan menangis tersedu sedu karna melihat suaminya yang tiba tiba sangat marah.

"Tenang den mungkin Bos besar sedang ada maslah". Sembari menenangkan Asta yang sedang menangis.

"Tapi hiks hiks biasanya dia hiks huaaaa..... bi.. bi hiks huaaa". Tangis Asta tak terbendungkan dan membuat bi ria kebingungan.

"Den mending tidur dikamar aja, nanti kalo bos pulang bibi pangil oke?". Bibi pun mengantarnya kekamar setelah itu pergi membereskan barang barang yang ada dimeja makan.

*

"MAKSUT KALIAN APA?! HAH!! JAGAIN ORANG MEMAR KAYA GITU DOANG?! BISA KABUR! BANGSAT KALIAN!... SIAPA YANG BERANI! MEMBEBASKAN DIA DARI JERUJI BESI INI! JAWABB!! ATAU KELUARGA KALIAN SEMUA YANG AKAN MATI DITANGAN KU! ATAU... ck mengaku saja dasar para bajingan!!". Ryu sangat mengamuk dan membuat semua penjaga disana tertunduk takut.

Dan dari kegelapan datang lah seorang pengawal yang mengangkat tangan nya keatas dan berkata "saya lah yang membebaskannya".

Semua mata pun tertuju padanya. Semua orang bergetar seolah sedang diguncang dengan bencana yang begitu besar.

DOR!
DOR
DORR!!

Laki laki itu mati tertembak dibagian kepala dada dan kakinya. Semua yang melihat itu semua pun hanya menunduk patuh.

"ADA LAGI YANG LAIN?!!!... JAWABBBB!!!". Ryu semakin marah.

"Sa... saya bos.. kemarin dia-dia mengancam sa-".

DOR
DORR

"DASAR SIALAN SEMUANYA. BAJINGAN KALIAN!... TIDAK PECUS apa gunanya aku mengaji kalian hah?... APA GUNANYA BANGSAT?!!...". Ryu pun menembak penjaga itu satu persatu tampa ampun.

Suara tembakan bergemuruh diruangan itu. Darah dimana mana dan mayat yang tergeletak mengenaskan.

Ryu sudah muak dengan penghianat.

*

"Hiks hiks Ryu jahat hiks... dia.. hiks tidak mencin hiks taikuu huaaa hiks". Asta terus menangis dikamarnya sampai siang hari.

Toktok

"Den waktunya makan siang". Ucap bi ria dengan mengetuk pintu kamar Asta.

"Aku hiks ga mau hiks makan huaaa hiks...". Asta menolak keras untuk makan siang.

"Den saya mohon. Ini demi kesehatan anda dan kesembuhan anda". Bibi terus saja meyakinkan Asta agar Asta mau makan.

"Pokoknya aku hiks ga mau ya hiks gamau!! Pergii". Teriak Asta membuat bi ria pun pergi.

Sampai sore hari pun tiba Ryu masih saja belum pulang.  Asta sudah terlelap tidur dengan mata bengkak dan wajanya yang dipenuhi air mata.

Badan Asta tiba tiba saja mengkikil dan kedinginan. Dan bersin, Asta menduga hanya bersin kecil. Dia pun terbangun dan berniat mandi.

*

Sesampainya Ryu dirumah mewahnya dia tidak melihat istrinya. Dia terlihat panik karna tadi pagi dia tiba tiba marah dan tidak melihat istrinya.

"Bos tuan muda ada dikamarnya. Dari pagi dia tidak mau makan dan terus mengurung dirinya dikamar bos".
Tanpa jawaban dari Ryu. Ryu pun langsung menuju keatas.

Betapa terkejutnya Ryu melihat istrinya yang sudah tergletak pingsan tak berdaya dengan keadaan nya yang hanya mengunakan handu dibadannya.

Ryu langsung memakaikan baju nya keAsta dan menelpon dokter pribadi nya.

Tak berselang lama dokter darta pun datang.

"Cepat periksa istri saya!". Ucap Ryu denga nada yang sangat panik.

Dokter darta langsung memperiks keadaan Asta. Dokter Darta hanya menganguk sembari memperiksa detak jantung, denyut nadin dan juga darahnya.

"Bagaimana darta?".

"Karna kelelahan dan terlalu banyak menangis. Ini membuatnya dehidrasi. Dan dia juga belum makan. Istri anda terkena Flu dan dehidrasi".

"Apa yang harus saya lakukan?".

"Saya akan memberikan resep obat dan penjelasan peminuman".

"Nanti saya transfer".

"Baiklah saya permisi dulu".

.

"Hiks maafkan aku Sayang aku membuatmu seperti ini..".

Asta pun sontak terbangun mendengar tangisan seorang laki laki besar yang bermarga RIWORD tersebut.

.
.
.
Bersambung

𝗣𝗟𝗔𝗬𝗜𝗡𝗚 𝗕𝗘𝗛𝗜𝗡𝗗 [B×B]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang