8. Nightfall

11.1K 635 18
                                    

₊˚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

₊˚. 🦢 ₊˚.

SUASANA di meja makan keluarga Lingga terasa tegang di sertai cemohan yang di lontarkan Ayah Raven pada Alena, gadis itu hanya diam tertunduk tak punya kuasa untuk membela diri.

"Papah mau pilihin kamu perempuan cerdas, perempuan bermartabat, yang setara sama kita Raven! Bukan perempuan rakyat jelata yang lemah, miskin, tidak berg---"

"Raven suka Alena. She's my choice." potong Raven meletakkan alat makannya dengan kasar di meja, ia sudah tidak berselera lagi menyantap Wagyu A5 yang tersaji di piring.

"RAVEN!!!" bentak Darius membuat Alena ikut tersentak.

"Enough! Kalian berdua tidak tahu sopan santun hah bertengkar di meja makan?!" Jenna, istri Darius sekaligus ibu dari Raven berteriak membuat suaminya langsung terdiam.

Wanita berambut blonde keemasan tersebut menghampiri Alena yang tengah menahan tangisannya. "Ayo sayang, ikut mama." ujarnya lembut lalu membawa Alena pergi dari ruang makan.

Setelah istrinya pergi membawa gadis sialan itu, Darius mendecak. "Wanita memang tidak berguna!"

Darius kembali menatap tajam putranya yang juga melontarkan tatapan penuh permusuhan."Leave her. She's not worth it." desis Darius membuat Raven terkekeh sarkas. "Itu penilaian papah dan Raven nggak butuh pendapat papah." balas laki-laki berahang tegas itu.

Darius menghela nafas lelah, dari mana sifat bodoh Raven berasal. Pria paruh baya itu kemudian membanting gelas wine nya di meja sampai pecah.

PRAAAK!!!

Di kursinya, Raven diam sambil menaikkan satu alisnya. Ia tidak peduli, meski ayahnya mau menghancurkan seluruh perabotan rumah. Raven tidak akan pernah melepas Alena, Alena miliknya, bonekanya.

>>><<<

Malam harinya...

Sejak kejadian 2 hari yang lalu Eleanor jadi tidak bisa tidur. Setiap menutup mata ia melihat tatapan mata hijau laki-laki itu yang sangat mengintimidasi membuat nya tidak berkutik. Sekarang Eleanor sudah ingat nama orang arogan itu, namanya Drystan! Yup, dia adik kembar Damian.

"Huh, masih mending Damian. Dari pada si itu, nggak sopan banget!" dumel Eleanor yang berbaring di atas kasur sambil memeluk Teddy Bear nya.

Ia tidak mau mengingatnya tapi tetap saja kepikiran!

Untungnya saat itu tak ada satu orangpun di koridor, ia tentunya tidak memberi tahu siapapun bahkan kedua kakaknya. Bisa-bisa akan terjadi perang antar keluarga kalau sampai tahu adik kesayangan mereka secara tak langsung di rendahkan oleh Drystan dari keluarga Cardenas.

"Please tidur dong tidur! Besok masih harus berangkat ke sekolah! Please dirikuuuuu!!!" Eleanor frustasi sendiri karena otaknya tidak bisa di ajak kompromi.

RETURN OF THE PRINCESS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang