20. What The Hell

8.7K 580 37
                                    

₊˚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

₊˚. 🦢 ₊˚.

DAMARION melirik ke arah cucu bungsu nya yang terlihat makan dengan tenang seperti biasa, hanya ada suara dentingan piring dan alat makan. Serena lantas menyenggol lengan suaminya lalu menunjuk ke Drystan menggunakan dagu membuat Dominic hanya mengedikkan bahu.

Sementara itu Damian memperhatikan tiap gerakan adiknya sambil menyantap rawon dengan santai.

"Ekhem!"

"Jadi kemarin gimana pestanya?"

"Seperti biasa tidak ada yang spesial, mungkin anak-anak yang lain jadi agak heboh karena ..." Damian melirik ke depan.

Tring

Drystan meletakkan pisau dan garpu nya di piring agak kasar sampai menimbulkan suara. Ia menghela nafas melihat saudara kembarnya tersenyum ke arahnya.

"Bicara saja, kalian semua pasti penasaran denganku dan gadis itu."

Atmosfer terasa tegang entah mengapa setelah Drystan buka suara, tidak mungkin karena lirikan Damian yang sepertinya menyinggung Drystan. Mereka jarang bicara, semua orang di mansion keluarga Cardenas juga tahu, tapi tidak ada hal tidak Damian tahu mengenai adiknya, dan tidak ada hal yang tidak Drystan tahu pula mengenai kakaknya.

Mereka tahu semua hal satu sama lain.

"Jadi kapan kau mulai pacaran dengan Eleanor?"

"Belum, tapi segera." Drystan menanggapi Kakek-nya singkat.

Hening sejenak, sebelum akhirnya Damarion senyum penuh kemenangan terukir di bibir Sang Pimpinan.

"Lanjutkan. Dapatkan Eleanor dari Dicaprio. Perlakuan dia dengan baik, dan sering-seringlah ajak Eleanor kemari." lontar pria paruh baya tersebut membuat mereka langsung menatapnya.

Sungguh tak Damian duga. Kakeknya itu mendukung Drystan?

"Baik, Kakek." balas Drystan singkat.

Ia melihat ke depan, ekspresi Damian menjadi datar. Sudah ia duga, Damian mulai terpancing dan merasa was-was. "Tapi Kakek, memang keluarga Dicaprio akan membiarkannya begitu saja? Mengingat keadaan, bukankah hal ini sama saja seperti menuangkan bensin pada api yang berkobar?"

"Dan seandainya saja tidak ada orang yang menyulut api, maka masalahnya tak serumit ini bukan?" balas Damarion membuat Damian terpaku.

Kena dia. Drystan rasanya mau tertawa melihat wajah Damian yang pucat pasi.

"Saya permisi saya sudah selesai...," ucap Drystan bangkit dari duduknya.

"Tapi sayang kamu belum habisin rawon-nya.." Serena melihat Drystan dengan agak khawatir karena anak itu hanya makan sedikit.

RETURN OF THE PRINCESS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang