[CERITA DI PRIVATE FOLLOW SEBELUM BACA]
________________________
Sheila Lorenza, seorang gadis berusia 16 tahun yang hidup penuh penderitaan berakhir mati dengan tragis tanpa keadilan di usianya yang masih sangat muda.
Sheila berfikir mungkin inila...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
₊˚. 🦢 ₊˚.
PESTA ulang tahun Royal Garden atau biasa di sebut Festival Royal akan diadakan minggu depan. Semua siswa-siswi kini sibuk membahas hal tersebut yang menjadi topik hot hari ini. Mereka sudah di pusingkan dengan busana yang akan mereka pakai pada pesta nanti, tentunya ciwi-ciwi.
"Aku oke banget kamu pake itu Elle! Gila Elle cantik banget nggak sih? Kalau pakai ini?!" ucap Ana heboh melihat layar ponsel Eleanor, gadis itu menunjukkan gaun yang akan ia pakai untuk pesta nanti.
"Memang tema pesta kali ini apa?" tanya Alena. Ia masih bingung mau memakai dress model apa, di dalam lemarinya sudah bertumpuk berbagai macam dress yang Raven beli untuknya.
"Tema nya garden party." jawab Chintya, ia juga belum memilih gaun yang akan ia pakai nanti.
"Aduh! Ana jadi bingung deh! Aku udah beli lima di toko online, tapi hari ini aku sama Shena juga mau ke butik buat cari-cari dress. Jujur Ana masih kurang puas sama dress yang udah Ana beli-----"
Eleanor hampir tersedak salivanya mendengar gadis di sampingnya berbicara. Lima dress masih kurang? Memang Ana mau ke pesta berapa kali? Orang kaya memang beda. Eleanor sih bodoamat, yang penting ia punya. Itu saja ia minta di pilihkan oleh mommy nya.
"Chintya kamu pasti pake mahkota Princess Royal ya nanti di pesta, Ana iri deh! Ana juga mau pake mahkota." ungkap Ana membuat Eleanor mengangkat alisnya. "Mahkota?"
Alena mengangguk. "Iya mahkota khusus Princess Royal."
"Jadi gini Elle, Chintya kita ini kan Princess Royal Garden, dia setiap kali ada acara formal di sekolah pasti Chintya pakai mahkota itu buat nunjukin kalau dia icon sekolah!" jelas Anastasia membuat Eleanor berohria.
Chintya tersenyum mendengar penjelasan lengkap temannya. "Makasih udah jelasin ya Ana." Eleanor lalu menatap Chintya. "Maaf ya aku suka nanya-nanya.. aku masih butuh informasi soal sekolah kita."
Chintya menggeleng "Mm no its okay, If you want to ask a lot, that's okay. I will answer as best I can,"
Eleanor terharu melihat itu. "Aku beruntung deh punya kalian."
"AWWW ELLE TERHARU NIH! ADUH ANA JADI MEWEK! ANA JUGA BERUNTUNG PUNYA ELLE!!!" Anastasia tiba-tiba memeluk Eleanor membuat gadis itu terkekeh. "Elle mau kan selamanya jadi temen kita?"
"Pasti dong." seru Eleanor membuat Ana dan Chintya tersenyum satu sama lain. Ketiganya pun cekikikan tak jelas.
Sementara itu Alena hanya menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinga seraya fokus melihat ponselnya yang sejak tadi ia mainkan, ia melirik mereka bertiga sesekali. Menyenangkan ya menjadi orang kaya. Diam-diam ia menghela nafas mengingat deep talk yang ia lakukan dengan Nyonya Jenna tadi malam.
