₊˚. 🦢 ₊˚.
ELEANOR terus menangis di dalam mobil membuat lelaki di sampingnya menghela nafas lelah. "Can you stop crying? pinta Drystan membuat gadis di sampingnya semakin menangis dengan suara keras.
"Aku mau pulang! Huwaa!!! Aku di culik! Kakak! Abang! Mommy! Daddy! Tolongin Elle!" pekik Eleanor membuat Drystan menutup telinganya budek.
"Stop being so dramatic, I'm not kidnapping you!" teriak Drystan kelepasan membuat Eleanor tersentak lalu kembali menangis.
"HUWAAAA MOMMY!!!
Drystan menghela nafas. "Fine, i'm sorry. Gue nggak bermaksud nyulik lo. Gue cuma minta lo temenin gue buat beli jas, Am i clear?"
Eleanor sesenggukan meremat roknya, ia melihat Drystan dengan mata dan hidung yang memerah. "Serius? K—kamu nggak jahat kan?" tanyanya tidak percaya melihat Drystan.
"Muka gue keliatan jahat?" Drystan menunjuk wajahnya sendiri membuat Eleanor menggeleng pelan
Iya ucap Eleanor dalam hati agak tertekan.
"Damn, why she's act so cute? She's just a weak girl." Drystan mengigit bibirnya kesal bercampur gemas.
"Aku mau pulang, nanti kak Alister marah..." cicitnya seraya mengusap air matanya yang bercucuran, Drystan menggeleng kecil. "dia ngga bakal marah."
"Aku kan bolos,"
"Alister nggak tahu."
"Terus kalo ketahuan gimana? Nanti aku di marahin." lantur Eleanor membuat Drystan makin pusing.
"Nggak bakal. Alister nggak bakal tahu. Gue janji." jawab Drystan mulai lelah meladeninya.
"Tapi———————"
Drystan mengambil sesuatu di dashboard lalu tiba-tiba memakaikannya topi membuat ia berhenti berbicara. Sorot mata dingin yang terkesan teduh itu melihatnya intens, jarak wajah mereka sangat dekat membuat Drystan meneliti tiap inci permukaan wajah Eleanor sampai akhirnya tatapannya terpaku pada bibir pink sialan yang terlihat sangat menggoda di matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETURN OF THE PRINCESS
Teen Fiction[CERITA DI PRIVATE FOLLOW SEBELUM BACA] ________________________ Sheila Lorenza, seorang gadis berusia 16 tahun yang hidup penuh penderitaan berakhir mati dengan tragis tanpa keadilan di usianya yang masih sangat muda. Sheila berfikir mungkin inila...