Random ini random saja jadi jangan berekspektasi tinggi
.....
"Siapa lo berani merintah gue?"
Panji meneguk ludah kemudian menyunggingkan senyum bisnis yang terlihat miris, "Gue.. Danuarta?"
Kata-kata penuh keraguan itu membuat Agarish yang duduk angkuh di sofa mendengus.
"Danuarta kw sih iya."
"Wah sembarangan!" Panji tak terima. Baru mau melayangkan protes lainnya ia jadi teringat siklus hidupnya sejauh ini. "..kayaknya i..ya?"
Wah.. lihat matanya yang bergetar dengan binar yang makin redup itu. Bahkan Agarish yang dibuang orangtuanya saja sampai merasa kasihan dengan anak yang selalu hidup bergelimang harta tersebut.
"Aarrghh! Gak tau deh brengsek!"
Melihat Panji mengacak-acak rambutnya frustasi Agarish lagi-lagi mendengus.
"Nah, udah sadar diri kan lo itu bukan siapa-siapa. Jadi minggat sekarang atau gue matiin lo disini."
Panji tau, seorang Agarish tak pernah main-main dengan ucapannya. Tapi Panji juga lebih tau, kalau cowok sok cool yang terkenal dingin dan sadis itu tak lebih dari seorang maniak game yang cinta mati dengan uang.
"Gue bakal bayar lo per-jam."
"Anjing! Omongan lo bikin merinding!"
Tau ke arah mana pikiran sang pentolan sekolah itu membuat Panji berdecak.
"Otak lo aja yang gak bener."
Agarish manggut-manggut kali ini dan mengeluarkan sekotak—kalian kira rokok? Nyatanya itu sekotak permen yang selalu ia bawa kemana-mana. Harus selalu ready. Agarish tak akan bisa hidup tanpa yang manis-manis sekalipun itu nanti akan berujung tragis. Misalnya diabetes?
"Jadi, berani bayar berapa?"
Panji mengernyit, "Kok gue ngerasa omongan kita ini mulai gak bener?"
Lawan bicaranya hanya mengibaskan tangan acuh, "Bodo amat. Yang penting duit. Jadi gimana tadi kesepakatannya?"
"Oh," Panji teringat lagi akan tujuan awalnya. "Lo jadi bodyguard gue.. gak deh, mungkin pelayan pribadi?"
"Segala pelayan pribadi. Emangnya lo tuan muda?"
"Gue Danuarta."
Sialan. Mau Agarish ledek gimana pun tak menyangkal kalau memang Panji itu terdaftar sebagai anggota salah satu keluarga crazy rich tersebut.
Siapa yang tak kenal Danuarta? Keluarga terpandang dengan bisnis di berbagai bidang. Yang paling terkenal adalah perusahaan konstruksi dan propertinya.
Dan bisa-bisanya manusia berwajah rakyat jelata seperti Panji menjadi bagian dalam keluarga bangsawan itu.
"Serius lo itu aslinya anak pungut ya?"
Panji hanya tersenyum kecut atas pertanyaan Agarish. Tak bisa menyangkal dengan pasti sebab dia sendiri pun meragukan identitasnya di keluarga Danuarta.
"Sebenarnya gue anak haram. Aib keluarga. Makanya bukan bangsawan darah murni."
Sejenak Agarish merasa bersalah mendengarnya. Tapi Panji terdengar tabah sekali saat mengungkapkan hal tabu tersebut secara gamblang.
"Hoo.. jadi gosip bapak lo selingkuh itu bener ya?"
"Ya enggaklah bego."
"Lha.. katanya anak haram??"
Panji menghela nafas. Haruskah ia ceritakan rahasia besar tentangnya pada orang yang bahkan baru ia ajak bicara hari ini?
Mari kita mulai dari silsilah keluarga Danuarta dahulu. Ah, bukan silsilah juga karena gak sampai bahas ke moyang-moyangnya. Mulai dari kakek Panji saja, namanya Bramantio Danuarta.
KAMU SEDANG MEMBACA
campur aduk
Randomsesuai judul isinya emang campur aduk hoho (>o<) #family #brother #school #friend #etc