Sepulang dari makan malam, hyunsuk maupun jihoon belum bisa tidur. Mereka hanya merebahkan dirinya ke kasur milik masing-masing dan menatap langit-langit sambil menimbang perkatakan kedua orang tua mereka.
Jihoon melipat tangannya diatas dada, "ga ada salahnya juga nikah sama hyunsuk, kasian ayah"Di sisi lain hyunsuk dilema, dia sangat bingung. Jika mengikuti apa kata mino takutnya dia takkan bahagia hidup bersama jihoon, tapi jika dipikir membuat orang tua bahagia itu bisa membuatnya juga bahagia.
"Ih masa iya gue nikah sama dia, baru satu tahun lho kenalnya. Masa tiba tiba udah di jodohin gini, tapi kasian papa"
"arghhh ga tau lah gue capek. Heung..., tapi ga bisa tidur"
"Apa gue chat jihoon aja ya? Kali aja dia udah mempertimbangkan ini"
Hyunsuk mengambil benda pipih itu yang berada tepat di samping bantalnya, lalu menekan power button agar benda itu dapat hidup. Tetapi benda tersebut terus menerus memperlihatkan warna hitam. "Ck, pasti lowbad nih", lalu hyunsuk beranjak dari tidurnya untuk mengambil changer dan memasangkannya di lubang yang terletak pada bagian bawah handphone tersebut.
"Huh, kesel banget sih"
Hyunsuk berjalan kearah balkon, membuka pintu tersebut lalu duduk di kursi kayu jati yang langsung menghadap kearah luar. Menatap lama bintang yang bersinggah di langit malam, tak lama dia masuk dan mengambil kopi hangat yang masih tersisa diatas meja belajar kamarnya. Lalu kembali ke balkon untuk bersantai.
"Mungkin ga ada salahnya juga kalo gue terima perjodohan itu, kan cuma perjodohan"
Sambil mengangkat cangkir kaca dan meminum kopi itu sedikit demi sedikit, membiarkan angin malam yang sejuk menerpa pori-pori kulitnya. Dingin memang, tapi hyunsuk suka udara malam.
"Jihoon juga ga seburuk itu, hehe. Dia ganteng, baik pula. ga cuman itu deng, dia juga lucu"
Entah setan apa yang merasuki tubuh hyunsuk, kali ini omongan hyunsuk terdengar tidak main-main. Sepertinya dia mulai serius tentang perjodohan ini.
"Semoga ini bisa bikin gue bahagia, dan ga menyesal buat ngambil keputusan ini"
Hyunsuk tersenyum menatap langit, "gue harap, ji". Lalu dia kembali meminum kopi hangat nya dengan ekspresi menikmati. Dia memang suka dengan minuman jenis ini, hitam tapi manis.
.
.
.
Pagi ini hyunsuk bangun siang, karna ini hari minggu jadi dia bisa bersantai di atas kasur empuknya. Dia sebenarnya sudah membuka matanya namun sangat malas untuk segera mandi, hyunsuk beranjak dengan malas mengambil benda pipih yang semalaman ia cas diatas meja belajarnya lalu kembali merebahkan tubuhnya ke kasur. Menekan tombol yang ada di sampingnya lalu melihat lock screen yang penuh dengan pesan seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERJODOHAN | hoonsuk🔞
Randomga ada deskripsi deskripsian penasaran?tinggal baca aja apa susahnya si elah jangan lupain vote itu udah jadi tradisi kalo mau baca ni cerita, kalo ga vote minimal komen kalo ga komen minimal vote kalo ga dua duanya minimal kasi aku seratus.