"E-eeee papa udah pulang?"
Mino mengangkat satu alisnya lalu mengambil salah satu botol yang di tutupi oleh telapak serta lengan hyunsuk, "kamu mau diem diem minum ini, hm?". Sepertinya mino sudah mulai marah, tatapan yang hyunsuk liat dari mino sudah tak sehangat tadi, kini mata mini mulai tajam. Hyunsuk yang takut pun menundukan kepalanya sambil bergumam di dalam hati.
"Kenapa segala ketemu papa sih"
"Udah papa peringatin berkali kali ya, choi. Papa ga mau sakit karna telat makan gara gara ini" ucap mino sembari mengangkat satu botol yang dia ambil dari hyunsuk tadi.
"Tapi ini ga banyak pa" cicit hyunsuk yang masih bisa di dengar oleh mino.
Mino mengusak wajahnya kasar lalu menatap kearah hyunsuk kembali, "ga banyak kata kamu? Satu botol ini 200ml, kalo kamu minum 5 botol sama aja 5 gelas choi hyunsuk"
"Kan dikit itu"
"Terserah!"
Hyunsuk yang sedikit ketakutan langsung membalikan badan lalu menaruh kembali beberapa kopi tersebut ke kulkas kembali. Di tangan hyunsuk hanya tinggal ada satu kopi.
"Udah tuh, hyunsuk ambil satu. Udah ya pa, hyunsuk mau bayar dulu"
"Nih pake uang papa, uang kamu yang itu di simpen aja"
Dengan senyum merekah di bibirnya, hyunsuk langsung bergegas berlari lalu membayar minuman itu ke kasir yang berada di dekat pintu masuk tersebut.
"Ini kak"
"Lho kopi nya buat siapa?"
"Kepo lo kak, ya buat gue lah"
"Kamu itu kan masih kecil, anak kecil itu ga boleh minum kopi"
BRAK!
Hyunsuk menggebrak meja kasir itu lumayan keras sehingga mengagetkan beberapa karyawan yang berada disana.
"Tolong cepet di cek berapa harganya ya kak kalo ga mau rambut kakak botak karna saya jambak" ucapnya sedikit menekan.
"O-oke"
"Totalnya 65 ribu dek, eh kak"
Hyunsuk menaruh satu uang berwarna merah tersebut dan langsung mengambil minumannya lalu meninggalkan tempat itu.
"ini kembaliannya kak!" Ucapnya sedikit berteriak karna hyunsuk sudah keburu jalan kearah luar minimarket. Hyunsuk sudah tidak peduli, dia hiraukan saja panggilan dari kasir itu, sudah terlanjur males jadi hyunsuk biarin.
"Ngeselin banget jadi kasir"
Kembali menggoes pedal sepedanya, hingga dia merasa lelah dan akhirnya beristirahat sejenak du danau yang jaraknya tak jauh dari komplek perumahannya tersebut.
Sambil meminum kopi hitam manis nya, dia melihat danau jernih di depannya tersebut. "Kangen jihoon tiba-tiba, padahal baru tadi ketemu nya" ucapnya dengan sedikit helaan nafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERJODOHAN | hoonsuk🔞
Randomga ada deskripsi deskripsian penasaran?tinggal baca aja apa susahnya si elah jangan lupain vote itu udah jadi tradisi kalo mau baca ni cerita, kalo ga vote minimal komen kalo ga komen minimal vote kalo ga dua duanya minimal kasi aku seratus.