Ingat ya cerita ini hanya terinspirasi dari pyramid game series bukan remake jadi sebagian besar alur nya bakal beda.
HAPPY READING...
Chanyeol benar-benar tidak tau apa yang harus dia katakan kepada sang ayah begitu ia menginjakkan kaki di depan pintu rumah. Bukan apa yang harus tapi apa yang mau ia katakan.
Kyungsoo sudah terlebih dahulu mengadu kepada tuan Park tadi sebelum jam pelajaran usai. Dan alhasil di sinilah Chanyeol berada sekarang. Sebuah ruangan gelap tanpa ada sedikitpun cahaya penerangan bahkan seberkas pun.
"Papa, Chanyeol bisa jelasin semua!" Jerit anak laki-laki bongsor itu berusaha lepas dari cengkraman tangan sang ayah. Chanyeol berusaha memberontak begitu tubuhnya diseret paksa memasuki ruangan gelap itu.
Karena Chanyeol tau apa yang akan terjadi di dalam sana nanti.
"Lepas seragam kamu!" Titah tuan Park dengan nada tenang namun terdengar menakutkan.
"Papa, jangan! Chanyeol- akh!" Sebuah tamparan keras melayang tepat di sudut bibir laki-laki itu.
"Dasar anak tidak tau diuntung. Masih beruntung Papa tetap mau ngerawat kamu!" Bentak tuan Park.
"Papa, Chanyeol minta maaf, Pa," mohon Chanyeol sudah bersimpuh bahkan memeluk kaki sang ayah. Sesekali ia akan bersujud memohon ampun.
Sebenernya bukan kali ini saja. Tetapi setiap Chanyeol berbuat sesuatu yang menurut tuan Park itu salah Chanyeol harus bersimpuh bahkan bersujud untuk meminta ampun. Memang dimaafkan namun tetap saja badannya keluar sudah babak belur.
"Kamu mau jadi gelandangan kalau sampai tuan Do narik investasinya dari perusahaan kita?!" Tanya tuan Park sarkas.
Terkadang Chanyeol ingin sekali mengucapkan," kenapa perusahan lebih penting bagi Papa? Chanyeol capek Pa harus jadi budak si pendek itu terus di sekolah."
Namun ia bisa apa? Ucapkan kalimat itu maka nyawanya berada di ambang batas.
Katakanlah tuan Park seorang ayah yang sudah gila. Ia akan melakukan segala cara supaya investor terbesar di perusahaannya itu tidak menarik uang mereka kembali.
Ya beginilah nasib perusahaan keluarga Park yang sedang diujung tanduk.
Chanyeol memejamkan mata nya begitu benda tumpul itu mengenai punggung nya berkali-kali. Oh Tuhan semoga saja Chanyeol tidak mengalami kelumpuhan di usia muda nanti dikarenakan sumsung tulang belakangnya rusak.
'Mama Chanyeol mau ikut sama Mama' anak itu hanya bisa menjerit di dalam hati. Karena percuma juga ia keluarkan tidak akan didengar oleh tuan Park.
"Sekali lagi kamu bikin Kyungsoo marah maka habis kamu!" Ancam tuan Park sebelum meninggalkan ruangan gelap itu usai membuat tubuh putra semata wayangnya sengsara.
Kalau orang bilang putra tunggal kaya raya itu hidupnya sejahtera, selalu dimanjakan, diperlakukan layaknya putra mahkota kerajaan. Maka kalian salah besar. Lihatlah apa yang terjadi dengan laki-laki bernama Park Chanyeol ini.
Mendapatkan fasilitas mewah, iya. Menempuh pendidikan di sekolah elit, iya. Mempunyai teman-teman sepantaran, iya. Tapi apa ia bahagia? Tentu tidak. Karena semua itu harus ia bayar dengan luka lebam di seluruh tubuhnya.
Chanyeol mengusap air matanya dengan kasar begitu menyadari ternyata sudah lumayan lama juga ia terisak di ruangan gelap ini. Lantas Chanyeol pun bangkit keluar dari sana walaupun dengan badan yang masih tertatih.
Chanyeol tidak boleh lemah. Dia itu laki-laki.
Sepersekian detik diluar ruangan tiba-tiba tatapan mata Chanyeol berubah tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
STARTED FROM A GAME
Roman d'amour"Just shut up and do it" - Park Chanyeol "Fuck you!"- Oh Sehun Inspired by : Pyramid game series
