~ Chapter 13

21 3 7
                                    

(Pov Sarah)

Saat aku terbangun dengan bahagia dari tidur tanpa mimpi buruk, masih dengan mata terpejam, aku tersenyum tenang.

Disaat ku pikir bahwa bersama Jeff ternyata sangat sempurna, tidak dalam khayalan liar ku. Aku berpikir hal seperti itu tidak mungkin terjadi antara Jeff dan diriku. Dia bukan sembarangan pria.

Aku membuka mata dan berbalik di tempat tidur, (tidak ada dia).

Sesaat aku merasa kecewa, tapi aku ingat dia punya kebiasaan bangun pagi-pagi sekali.

Aku bangun dengan kecewa, menyadari bahwa diriku tidak mengenakan pakaian. Aku mengambil sprei itu untuk menyembunyikan tubuhku sambil mencari dimana aku meninggalkan pakaian tadi malam. Tidak ada dimana pun, bahkan di kamar mandi pun tidak ada. Aku menghela nafas panjang, dan pipiku terbakar. Karena tidak ada pilihan selain pergi ke ruang bawah tanah (sel) tempat pakaianku disimpan.

Sebelum aku meninggalkan kamar Jeff, aku mencari sesuatu di ruangan ini untuk digunakan. Aku membuka lemari pakaian Jeff. Puluhan kemeja hitam berbagai bentuk dan ukuran tergantung rapi di gantungan. Aku mengambil tanktop yang secara visual cukup besar untuk menutupi tubuhku, setidaknya setengah dari lutut, dan kulihat ada tulisan "happy friday 13".

Itu baju yang Jeff pakai saat aku dengan bodohnya menanyakan namanya. Saat itu aku takut untuk menanyakan pertanyaan sederhana apapun tentangnya.

Lihat dimana aku sekarang, yang sedang mengenakan tanktop dan merasa lebih tenang, karena ada sesuatu yang menutupi diriku, selain sprei.

Aku segera meninggalkan kamarnya. Aku tidak tahu bagaimana harus bersikap di depan Jeff hari ini.

Aku dengan mudah menemukannya dengan punggung yang membelakangi diriku, duduk di sofa sambil menonton saluran berita. Jeff tidak berbalik saat mendengar langkah kakiku yang mendatangi-nya. Ia hanya bereaksi saat aku berada di garis pandangannya.

-

"Hei, nonton bersamaku," Jeff mengajak, suaranya yang sangat ringan dan terlalu tenang.

Tampilan Sarah masih malu-malu dari kemarin, dan juga hanya di tutupi tanktop saja.

"Tidak, kau tidak perlu duduk di lantai lagi." Jeff menyela dengan kesal, melihat Sarah yang hendak duduk di lantai, "hm, setelah berada di atasmu sepanjang malam, menurutku duduk di sebelahmu tidak akan menjadi masalah besar," sambungnya.

Sarah benar-benar bisa merasakan terbakar di wajahnya, bahkan lebih merah dari udang.

Sarah duduk di sebelahnya. Jeff menatap TV dan sesaat Sarah melakukan hal yang sama seperti biasanya. Hanya diam.

"Apa kucing itu menangkap lidahmu, tikus kecil?" tanya Jeff.

"Jika kucing itu bernama Jeff, maka ya," jawab sarah menggoda. Jeff tertawa.

Dan dengan begitu saja, ketegangan yang Sarah rasakan hilang.

Jeff berkata. "Aku menunggumu bangun. Aku akan keluar hari ini, ada yang harus aku lakukan." Sarah tenggelam, ia tahu hal apa yang akan Jeff lakukan .... "tetapi aku akan kembali pada malam hari, dan kau bisa menemaniku ke danau, jika kau mau," sambung Jeff.

"Ke danau?" Sarah bertanya dengan bodohnya.

"Ya, aku akan membuang sampah hari ini, dan aku pikir kau akan berguna untuk membantu ku," Jeff menatap Sarah menunggu jawabannya dengan alis terangkat.

"Ya, tentu saja ... aku membantu. Aku suka membantu!" jawab Sarah antusias. "Aku suka membantu? Ya tuhan, aku ini bodoh atau idiot, sih."

Sarah menertawakan kegugupannya dan bangun.

"Baiklah, kalau begitu aku akan kembali malam ini. Tidak perlu menyiapkan makanan, malam ini," ucap Jeff.

Sarah berusaha menyembunyikan senyum lebarnya, tapi menurutnya ia tidak melakukan pekerjaan dengan baik selama tinggal disini. "Apa yang sebenarnya bisa aku lakukan? Aku akan meninggalkan rumah ini setelah sebulan dikurung, dan kenapa Jeff ingin aku bersamanya? Berbeda pada saat dulu dan sekarang ini ...." batinnya.

Sarah merasa bahwa ia barusan memenangkan lotre, suatu keberuntungan.

Sarah mengikuti Jeff dengan matanya, melihat Jeff memunggungi dirinya menuju pintu. Ketika Jeff hampir pergi, dia berbalik dengan ekspresi geli.

Bibir Jeff menutupi bibir Sarah dengan ciuman curian yang nikmat, yang membuat pusing dan hati meleleh selama beberapa detik setelah Jeff berbalik dan berjalan pergi dengan senyuman lebar, yang terlihat sombong di wajahnya.

~

(Pov Author)

Setelah Sarah mengalami beberapa kejadian yang tak terduga dari sikap dan tingkah laku Jeff, kini membuat hati Sarah tersentuh, seolah Sarah mulai menyukai kehadiran Jeff setiap hari. Berharap bahwa perhatian kemarin malam bukanlah suatu kebetulan. Berharap itu tulus.

Sama halnya pada Jeff yang mulai merasakan gejolak tidak menentu, yang masih membuatnya girang pada perburuannya kali ini. Wanita ini membuat ia tidak bisa menolak untuk mendekatinya.

Perasaan di antara kedua orang itu mempunyai perselisihan antara suka dan obsesi yang tidak dapat di pahami, membuat bingung saja.

Saat mendengar Jeff dengan sikap lembutnya, hampir membuat Sarah tidak percaya pada saat pertama ia tinggal di rumah ini, ia pikir dirinya tidak akan bertahan lama disini, tetapi kenyataannya apakah lebih dari yang dibayangkan atau malah sebaliknya?

"Berharap dia juga menyukaiku."


Tidak, tidak, tidak ....


Bersambung.....

Jeff si Pembunuh TahananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang